BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah penting yang sering dihadapi
guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pambelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam
rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa dalam kurikulum atau silabus,materi bahan ajar hanya dituliskan secara
garis besar dalam bentuk materi pokok
menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Pada dasarnya kurikulum
di Indonesia berkembangan disebabkan
sejarah perkembangan pedidikan di Indonesia.
Setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya pada 17 agustus 1945, pendidikan ditanah air terus perkembang,
termasuk dalam hal perhatian pemerintah dalam perkembangan kurikulum yang
sampai saat ini terus berkembang dari waktu ke waktu, kurikulum yang terkenal
di Indonesia antara lain CBSA, KBK, KTSP, dan K13. Dan pada saat ini yang di
permasalahkan disuatu lembaga pendidikan mengenai KTSP dan K13. Masih banyak
lembaga pendidikan yang belum siap untuk memakai K13 sehingga sebagian lembaga
pendidikan masih ada yang memakai KTSP.
Dengan
pengetahuan kita sebagai calon guru mengenai kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) tersebut
guru dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
sehingga hasilnya adalah siswa dapat mencapai kompetensi yang dibutuhkan. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai KTSP, komponen atau isi KTSP, dan
prinsip pengembangan KTSP yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran dan
kurikulum yang dipakai dalam pengembangan bahan ajar tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa
Pengertian KTSP ?
2. Apa
Saja Komponen atau Isi KTSP ?
3. Bagaimana
Prinsip Pengembangan KTSP ?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,
penulis makalah ini dimaksudkan untuk informasika dan menjelaskan masalah
kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Secara khusus makalah ini akan
menginformasikan dan menjelaskan hal-hal berikut ini!
1. Untuk
Memahami Pengertian KTSP
2. Untuk Mengetahui Komponen atau Isi KTSP
3. Untuk
Mengetahui Prinsip Pengembangan KTSP
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan (sekolah / madrasah).[1]
Dalam refrensi yang berbeda menyatakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
merupakan suatu model kurikulum dalam upaya memenuhi tuntutan perubahan dan
perkembangan saintek, realitaspendidikan nasioanal, dan respons terhadap
otonomi daerah.[2]
Dalam standar
nasional pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan
oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi
serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan standa rnasional pendidikan
(BSNP). [3]
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan 2, sebagai berikut.
1. Pengembangan kurikulum mengacu pada standarnasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal
yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut.
1. KTSP
dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,
potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
2. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan
KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten / kota dan departemen
agama yang bertanggung jawab dibidang pendidikan.
3.
KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan[4]
B. Komponen / Isi KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut:
1. Visi dan misi satuan pendidikan
Menurut pendapat helgeson (1996) visi merupakan penjelasan tentang rupa
yang seharusnya dari suatu organisasi
kalau berjalan dengan baik.
Gaffar (1994) mengemukakan bahwa visi adalah daya pandang yang jauh, mendalam dan meluas
yang merupakan daya pikir yang abstrak, yang memiliki kekuatan yang amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik dan tempat.
Sedangkan misi merupakan strategi-strategi
yang dibuat agar visi dapat tercapai. Pada umumnya, rumusan misi lebih konkret dibandingkan visi yang bersifat abstrak.
2. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan satuan pendidikan merupakan acuan dalam mengembangkan KTSP. Tujuan tingkat satuan pendidikan
dasar, menengah, dan kejuruan dirumuskan mengacu
pada tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Tujuan pendidikan dasar yang meliputi SD / MI / SDLB /
Paket A dan SMP / MTs / SMPLB / Paket B adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b.
Tujuan
pendidikan menengah yang
terdiri atas SMA / MA / SMALB / Paket C adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketerampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c.
Tujuan
pendidikan menengah kejuruan terdiri atas
SMK / MAK
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
sertaketerampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruan.
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Satuan
pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memerhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi (SI),
dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi.
Dalam penyusunan kalender pendidikan,
pengembangan kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan
kompetensi siswa dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
Jam waktu efektif
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dapat menentukan jumlah kompetensi dasar
dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan kompetensi dasar, jumlah ulangan baik
ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
4. Struktur Muatan KTSP
Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah tertuang dalam Standar Isi (SI), yang dikembangkan dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.
a. Kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
b. Kelompok
mata pelajaran kewrganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kelompok
mata pelajaran estetika.
e. Kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata
pelajaran itu dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajaran
sebagai diuraikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasiona Pendidikan
Pasal 7.
Selanjutnya, muatan KTSP
meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu, materi muatan
local dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam kurikulum.Muatan KTSP
itu berupa : (1) mata pelajaran, (2) muatan local, (3) kegiatan pengembangan
diri, (4) pengaturan beban belajar, (5) ketuntasan belajar, (6) kenaikan kelas,
penjurusan, dan kelulusan, (7) pendidikan kecakapan hidup, dan (8) pendidkan
berbasis keunggulan local dan global.[5]
5. Silabus
Silabus merupakan
rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu,
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan.
Dalam KTSP,
silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi, kompetensi dasar kedalam materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendiikan. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Berdasarkan silabus ini, guru dapat mengembangkannya menjadi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar bagi siswanya.[6]
6. Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP)
RPP merupakan penjabaran dari silabus yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dikelas. RPP dapat dikatakan sebagai
scenario pembelajaran dari seorang guru ketika mengajar dikelas.
Semua yang akan dilakukan oleh guru dalam setiap pertemuan akan tertuang dalam RPP yang meliputi kegiatan awal,
inti dan penutup.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
Ada
beberapa prinsip pengembangan
KTSP , sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi,
perkembangan, seta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. Siswa merupakan individu unik
yang meiliki beragam karakteristik, potensi, perkembangan,
lingkungan tinggal, dan kebutuhan. Hal inilah yang melatar belakangi pengembangan
KTSP yang diharapkan lebih kontekstual, dan memperhatikan siswa sebagai individu yang unik.
2. Beragam dan Terpadu
Keragaman daerah, karakteristik siswa, jenjang dan jenis pendidikan,
membuat KTSP semakin kontekstual karena siswa dihadapkan pada situasi yang
nyata sesuai dengan karakteristiknya. Meskipun beragam, bukan berarti juga membedakan agama, status
social ekonomi, adat istiadat,
maupun gender. KTSP tidak membedakan dari factor-faktor tersebut.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Perkembangan
yang semakin pesat dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menuntut siswa harus dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan dinamis. Oleh karena itu,
agar siswa selalu
up-to-date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka isi kurikulum yang dibuat oleh guru
harus memasukkan perkembangan dalam teknologi,
dan pengetahuan yang disajikan selalu diperbaharui.
4. Relevan dengan kebutuhan
Hal
yang dituntut siswa dari sebuah pendidikan dasar sampai tinggi adalah masuknya mereka kedunia kerja. Oleh karena itu,
untuk mempersiapkan siswa masuk kedunia kerja tidak hanya kemampuan akademis semata yang diajarkan, tetapi juga perlu mengajarkan tentang keterampilan berpikir, kreatifitas, keterampilan berkomunikasi, yang semuanya pengetahuan, sikap, dan keterampilan, diajarkan secara imbang.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Kompetensi
yang ditawarkan dalam
KTSP berupa penge tahuan, sikap, dan psikomotorik, dan secara berkesinambungan dipelajari oleh siswa.
6. Belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayat perlu diterapkan dalam diri siswa untuk terus mengembangkan dan mengasah kemampuan dirinya menuju peningkatan kualitas diri.
7. Seimbang antara kepentingan
global, nasional, dan local
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global, nasional, dan local
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.[7]
BAB
III
PENUTUP
A. Pengertian KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan (sekolah / madrasah).
B. Komponen / Isi KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut:
1. Visi dan misi satuan pendidikan
2.
Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
3. Menyusun Kalender Pendidikan
4. Struktur Muatan KTSP
5. Silabus
6. Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP)
C. Prinsip Pengembangan KTSP
Ada
beberapa prinsip pengembangan
KTSP , sebagai berikut:
1.
Berpusat pada potensi,
perkembangan, serta kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya.
2.
Beragam dan terpadu.
3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
7.
Seimbang antara kepentingan
global, nasional, dan local
DAFTAR
PUSTAKA
Ldi,
Abdullah. 2013. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Lestari, ika.
2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.
Muhaimin, et al. 2009. Pengembangan
Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E.
2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muzamiroh,
Mida Lailatul. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan
2013. Jakarta: Kata Pena.
[1]
Muhaimin, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
Sekolah & Madrasah.(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.2009)hlm 2
[2]
Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.(Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.2013)hlm 44
[3] Mulyasa E, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2008).hlm 20
[4] Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.(Padang:
Akademia Permata 2013)hlm 11-12
[5]
Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.(Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.2013)hlm 335-336
[6] Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori
& Praktik.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2013)hlm 336
[7] Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.(Padang:
Akademia Permata 2013)hlm 13-14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar