Senin, 12 Oktober 2015

Pengertian KTSP



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi  pambelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus,materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi  pokok menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi  pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Pada dasarnya kurikulum di Indonesia  berkembangan disebabkan sejarah perkembangan pedidikan di Indonesia.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 agustus 1945, pendidikan ditanah air terus perkembang, termasuk dalam hal perhatian pemerintah dalam perkembangan kurikulum yang sampai saat ini terus berkembang dari waktu ke waktu, kurikulum yang terkenal di Indonesia antara lain CBSA, KBK, KTSP, dan K13. Dan pada saat ini yang di permasalahkan disuatu lembaga pendidikan mengenai KTSP dan K13. Masih banyak lembaga pendidikan yang belum siap untuk memakai K13 sehingga sebagian lembaga pendidikan masih ada yang memakai KTSP.
            Dengan pengetahuan kita sebagai calon guru mengenai  kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) tersebut guru dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, sehingga hasilnya adalah siswa dapat mencapai kompetensi yang dibutuhkan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai KTSP, komponen atau isi KTSP, dan prinsip pengembangan KTSP yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran dan kurikulum yang dipakai dalam pengembangan bahan ajar tersebut.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1.    Apa Pengertian KTSP ?
2.    Apa Saja Komponen atau Isi KTSP ?
3.    Bagaimana Prinsip Pengembangan KTSP ?
C.    Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penulis makalah ini dimaksudkan untuk informasika dan menjelaskan masalah kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Secara khusus makalah ini akan menginformasikan dan menjelaskan hal-hal berikut ini!
1.    Untuk Memahami Pengertian KTSP
2.    Untuk  Mengetahui Komponen atau Isi KTSP
3.    Untuk Mengetahui Prinsip Pengembangan KTSP
 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah / madrasah).[1] Dalam refrensi yang berbeda menyatakan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan suatu model kurikulum dalam upaya memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan saintek, realitaspendidikan nasioanal, dan respons terhadap otonomi daerah.[2]
Dalam standar nasional pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa KTSP  adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan standa rnasional pendidikan (BSNP). [3]
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan 2, sebagai berikut.
1.      Pengembangan kurikulum mengacu pada standarnasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.      Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut.
1.      KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
2.      Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten / kota dan departemen agama yang bertanggung jawab dibidang pendidikan.
3.      KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan[4]
B.     Komponen / Isi KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut:
1.      Visi dan misi satuan pendidikan
Menurut pendapat helgeson (1996) visi merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya dari suatu organisasi kalau berjalan dengan baik. Gaffar (1994) mengemukakan bahwa visi adalah daya pandang yang jauh, mendalam dan meluas yang merupakan daya pikir yang abstrak, yang memiliki kekuatan yang amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik dan tempat.
Sedangkan misi merupakan strategi-strategi yang dibuat agar visi dapat tercapai. Pada umumnya, rumusan misi lebih konkret dibandingkan visi yang bersifat abstrak.
2.      Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan satuan pendidikan merupakan acuan dalam mengembangkan KTSP. Tujuan tingkat satuan pendidikan dasar, menengah, dan kejuruan dirumuskan mengacu pada tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.         Tujuan pendidikan dasar yang meliputi SD / MI / SDLB / Paket A dan SMP / MTs / SMPLB / Paket B adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b.        Tujuan pendidikan menengah yang terdiri atas SMA / MA / SMALB / Paket C adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketerampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c.         Tujuan pendidikan menengah kejuruan terdiri atas SMK / MAK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketerampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan.
3.      Menyusun Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memerhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi (SI), dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi.
 Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembangan kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi siswa dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
Jam waktu efektif yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dapat menentukan jumlah kompetensi dasar dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan kompetensi dasar, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
4.      Struktur Muatan KTSP
Struktur  KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam Standar Isi (SI), yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
a.       Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
b.      Kelompok mata pelajaran kewrganegaraan dan kepribadian.
c.       Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.      Kelompok mata pelajaran estetika.
e.       Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran itu dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajaran sebagai diuraikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasiona Pendidikan Pasal 7.
Selanjutnya, muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu, materi muatan local dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam kurikulum.Muatan KTSP itu berupa : (1) mata pelajaran, (2) muatan local, (3) kegiatan pengembangan diri, (4) pengaturan beban belajar, (5) ketuntasan belajar, (6) kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, (7) pendidikan kecakapan hidup, dan (8) pendidkan berbasis keunggulan local dan global.[5]
5.      Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi, kompetensi dasar kedalam materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendiikan. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Berdasarkan silabus ini, guru dapat mengembangkannya menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar bagi siswanya.[6]
6.      Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP)
RPP merupakan penjabaran dari silabus yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dikelas. RPP dapat dikatakan sebagai scenario pembelajaran dari seorang guru ketika mengajar dikelas. Semua yang akan dilakukan oleh guru dalam setiap pertemuan akan tertuang dalam RPP yang meliputi kegiatan awal, inti dan penutup.
C.    Prinsip Pengembangan KTSP
           Ada beberapa prinsip pengembangan KTSP , sebagai berikut:
1.      Berpusat pada potensi, perkembangan, seta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. Siswa merupakan individu unik yang meiliki beragam karakteristik, potensi, perkembangan, lingkungan tinggal, dan kebutuhan. Hal inilah yang melatar belakangi pengembangan KTSP yang diharapkan lebih kontekstual, dan memperhatikan siswa sebagai individu yang unik.
2.      Beragam dan Terpadu
Keragaman daerah, karakteristik siswa, jenjang dan jenis pendidikan, membuat KTSP semakin kontekstual karena siswa dihadapkan pada situasi yang nyata sesuai dengan karakteristiknya. Meskipun beragam, bukan berarti juga membedakan agama, status social ekonomi, adat istiadat, maupun gender. KTSP tidak membedakan dari factor-faktor tersebut.
3.      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Perkembangan yang semakin pesat dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menuntut siswa harus dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan dinamis. Oleh karena itu, agar siswa selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka isi kurikulum yang dibuat oleh guru harus memasukkan perkembangan dalam teknologi, dan pengetahuan yang disajikan selalu diperbaharui.
4.      Relevan dengan kebutuhan
Hal yang dituntut siswa dari sebuah pendidikan dasar sampai tinggi adalah masuknya mereka kedunia kerja. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan siswa masuk kedunia kerja tidak hanya kemampuan akademis semata yang diajarkan, tetapi juga perlu mengajarkan tentang keterampilan berpikir, kreatifitas, keterampilan berkomunikasi, yang semuanya pengetahuan, sikap, dan keterampilan, diajarkan secara imbang.
5.      Menyeluruh dan berkesinambungan
Kompetensi yang ditawarkan dalam KTSP berupa penge tahuan, sikap, dan psikomotorik, dan secara berkesinambungan dipelajari oleh siswa.
6.      Belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayat perlu diterapkan dalam diri siswa untuk terus mengembangkan dan mengasah kemampuan dirinya menuju peningkatan kualitas diri.
7.      Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan local
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global, nasional, dan local untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.[7]
 BAB III
PENUTUP
A.    Pengertian KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah / madrasah).
B.     Komponen / Isi KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut:
1.      Visi dan misi satuan pendidikan
2.      Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
3.      Menyusun Kalender Pendidikan
4.      Struktur Muatan KTSP
5.      Silabus
6.      Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP)
C.    Prinsip Pengembangan KTSP
 Ada beberapa prinsip pengembangan KTSP , sebagai berikut:
1.      Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
2.      Beragam dan terpadu.
3.      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4.      Relevan dengan kebutuhan
5.      Menyeluruh dan berkesinambungan.
6.      Belajar sepanjang hayat
7.      Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan local
DAFTAR PUSTAKA
Ldi, Abdullah. 2013. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Lestari, ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.
Muhaimin, et al. 2009. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muzamiroh, Mida Lailatul. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan 2013. Jakarta: Kata Pena.


[1] Muhaimin, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah.(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.2009)hlm 2
[2] Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2013)hlm 44
[3] Mulyasa E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2008).hlm 20
[4] Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.(Padang: Akademia Permata 2013)hlm 11-12
[5] Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2013)hlm 335-336
[6]  Abdullah Ldi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2013)hlm 336
[7] Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.(Padang: Akademia Permata 2013)hlm 13-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar