Rabu, 11 November 2015

Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam KTSP



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Pergantian kurikulum seiring dengan pergantian mentri pendidikan atau orde pemerintahan merupakan agenda yang lazim diindonesia. Sejak orde lama hingga orde baru sudah beberapa kali kurikulum mengalami revisi, perubahan, atau penataan. Begitu pula pada era setelahnya, kurikulum tidak luput dari perombakan, sebut saja kurikulum berbasis kompetensi (2004), kurikulum satuan pendidikan (2006) dan yang tengah di uji coba publik saat ini, kurikulum 2013.
Karena perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa arab ikt terkena imbasnya. Dalam artian, seluruh perangkat pembelajaran bahasa arab agar mengacu pada kurikulum yang berlaku, bahkan termasuk ketika muncuk terobosan kurikulum pendidikan yang berkarakter. Melihat realita tersebut, kita perlu menelaah bagaimana perkembangan mata pelajaran bahasa arab dari kurikulum satu kekurikulum lain, juga bagaimana perinsip pengembangan tiap-tiap kurikulum dan komponen-komponennya terkait dengan mata pelajaran bahasa arab khususnya, yaitu dengan melihat kurikulum sebagai konstruksi maupun sebagai implementasi. Konstruksi dalam arti kurikulum dari segi ide/konsep (kebijakan undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan mentri, dan lain-lain) dan kuriklum dari segi dokumen (silabus, RPP, dan lain-lain). Sedangkan implementasi dalam arti pelaksanaan ide/konsep dan dokumen tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam KTSP di Lembaga         Formal?
1.2.2 Bagaimana Pembelajaran Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal?
1.2.3 Bagaimana konstruksi dan implementasi kurikulum bahasa arab dilembaga formal?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1 untuk mengetahui deskripsi mata pelajaran Bahasa Arab dalam KTSP di lembaga formal.
1.3.2 untuk mengetahui Pembelajaran Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal.
1.3.3 untuk mengetahui konstruksi dan implementasi kurikulum bahasa arab dilembaga formal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Mata pelajaran Bahasa arab dalam KTSP di Lembaga formal.
Pertama, kita melihat KTSP sebagai ide/konsep, yaitu misalnya dngan melihat kepada peraturan mentri agama no 2 tahun 2008. Dalam permenag tersebut diuraikan bahwa mata pelajaran bahasa arab merupakan “ suatu mata pelajaran yang di arahkan untk mendorong, menbimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sifat posotif terhadap bahasa arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan berbahasa arab serta sikap positif terhadap bahasa arab tersebut dipandang sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu al-qur’an dan al-hadits, serta kitab-kitab berbahasa arab yang berkenaan dengan islam bagi peserta didik.[1] Mata pelajaran bahasa arab dalam permenag tersebut, dinyatakan memiliki tujuan sebagai berikut:
a.       Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa arab, baik lisan maupun tulis yang mencakup 4 kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), menulis (kitabah).
b.      Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa arab sebagai salah sat bahasa asing untk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam.
c.       Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serata memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Dari tujuan tersebut, kita dapat mengambil setidaknya beberapa kata kunci terkait dengan bahasa arab, yaitu 4 kompetensi bebahasa arab, bahasa asing, bahasa sumber ajaran islam, dan budaya arab. Untuk kepentingan tujuan tersebut, kita juga dapat melihat ruang lingkp pelajaran bahasa arab dalam permenag tersebut diarahkan pada tema-tema seperti (1) ditingkat madrasah ibtidaiyah, tentang: perkenalan, perlengkapan sekolah, pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, dirumah, dikebun, dimadrasah, dilaboratorium, diperpustakaan, dikantin, jam, kegiatan sehari-hari, dan rekreasi; (2) ditingkat Madrasah Tsanawiyah, tentang : Ide/ konseptitas diri, kehiduupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hoby, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan; (3) ditingkat Madrasah Aliyah, tentang: perkenalan, kehidupan keluarga, hoby, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah islam, wawasan islam, hari-hari besar islam, dan tokoh-tokoh islam; (4) Ditingkat Madrasah Aliyah program Bahasa, tentang: ide/konseptitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hoby, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (5) ditingkat Madrasah aliyah program Keagamaan, tentang: Al-qur’an al-karim, kehidupan beragama, akhlak mulia, kegiatan mengajar, ilmu pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia arab, bahasa dan masyarakat.
Senada dengan tujuan dan ruang lingkup tersebut kita dapat melihat pula bahwa standar kompetensi lulusan baik tingkat madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, maupun madrasah aliyah, sama-sama di arahkan kepada penguasaan 4 kompetensi berbahasa, dalam batasan arti:
a.       Menyimak: mamahami wacana lisan berbentuk paparan ata dialog melalui kegiatan mendengarkan.
b.      Berbicara: mengungkapkan makna, pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog melalui kegiatan bercerita, bertanya jawab, dan lain-lain.
c.       Membaca: membaca dan memahami makna wacana tertulis atau berbagai ragam teks dalam bentuk paparan, gagasan, atau dialog sederhana.
d.      Menulis: menulis kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sedehana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat; mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman, atau informasi secara tertulis/ melalui kegiatan tertulis berbentuk paparan atau dialog.
Keempat kompetensi tersebut lalu dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berbeda redaksi antara masing-masing jenjang pendidikan sebagai berikut :

MI
MTs
MA
MA Prog. bahasa
MA prog. Keagamaan
Menyimak
(SK)
Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata,kalimat) tentang... menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang...
(SK)
Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran(kata,frase, atau kalimat) tentang... menemukan informasi dari awacana lisa sederhana tentang... merespon gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang...
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran(kata,frase, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat tentang... menangkap makna dan gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang...
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran(kata,frase, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat menangkap makna dan gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat.
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran(kata,frase, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat menangkap makna dan gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat.
berbicara
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melakukan dialog sederhana tentang... menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang...
(SK)
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengaaman secara lisandalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang...
(KD)
Melakukan dialog sederhana tentang... menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana...
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat tentang... melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar tentang...
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan tentang... menyampaikan gagasan atau penadapat secara lisan dengan lafal yang tepat
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar
membaca
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melafalkan huruf hijaiyah,kata,kalimat, dan wacana tertulis tentang... menemukan makna, gagasan, atau ide/konsep wacana tertulis tentang...
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melafalkan huruf hijaiyah,kata,frase,kalimat,dan wacana tertulis dengan baik dan benar tentang... mengide/konseptifikasi kata,frase,dan kalimat waca tertulis sedrhana tentang... menemukan makna,gagasan,atau pikiran dari wacana tertulis sederhana tentang...
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana tulis dengan benar tentang...  mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat tentang... menemukan makna,gagasan,atau ide/konsep wacana tulis secara tepat tentang...
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana tulis dengan benar
mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana tulis dengan benar
mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat menemukan makna dan gagasan atu ide/konsep wacana tlis secara tepat
menulis
(SK)
Menulis kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sederhana tentang...
(KD)
Menyalin kata, kalimata dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang... menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat karangan sederhana tentang...
(SK)
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan informasi melalui kegiatan menulis tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, kalimat sederhana tentang... mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang...
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan, dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur yang benar tentang...
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan, dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur yang benar tentang...
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan, dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur yang benar tentang...

Dalam struktur kurikulum yang dijelaskan dalam permenag, kita melihat keterbatasan alokasi waktu mata pelajaran bahasa arab. Dimadrasah ibtidaiyah, bahasa arab mendapat porsi 2 jam tatap muka. Begitu pula dimadrasah tsanawiyah, dimadrasah aliyah, dimadrasah aliyah program IPA, program IPS, dan program bahasa. Hanya dimadrasah aliyah program keagamaan yang beralokasi waktu 4 jam. Adapun bila terdapat penyesuaian alokasi waktu, itu menjadi kebijakan masing-masing satuan pendidikan.

2.2 Pembelajaran Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal.
Basis KTSP atau model KTSP sebagai acuan kurikulum bahasa arab tercermin dalam sejumlah hal, seperti:
a.       Pengembangan program: program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan, dan remidial, program pengembangan diri.
b.      Pelaksanaan pembelajaran : pretest, kegiatan inti (pembentukan kompetensi), post-test.
c.       Penilaian hasil belajar: penilaian berbasis kelas, test kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, penilaian program.
d.      Tindak lanjut: peningkatan aktivitas dan kreatifitas peserta didik; peningkatan motivasi belajar.
e.       Dan lain-lain yang merupakan cirihas: ide/konsep “KTSP”.
Untuk menelaah pembelajaran bahasa arab berbasis KTSP, kita juga dapat menelaah salah satu komponen kurikulum, misalnya bahan ajar. Kita dapat menelaah buku-buku pelajaran bahasa arab yang berlabel KTSP atau kurikulum 2008 (sesuai dengan permenag RI no 2 th 2008) dalam kaitannya dengan pencapaian 4 kompetensi berbahasa arab: istima’, kalam, qiro’ah, kitabah. Atau bahan ajar yang dipersiapkan sendiri oleh guru sesuai dengan sejumlah karakteristik tertentu disatuan pendidikan.
2.3 Konstruksi dan Implementasi kurikuluum Bahasa Arab Dilembaga formal
Sama-sama kita ketahui bahwa kurikulum 2013 tengah di uji coba publik saat ini. Sepertinya belum ada yang ideal dari kebijakan buatan pejabat sebelumnya sehingga mesti dirombak. Ketika kualitas pendidikan Indonesia jauh tertinggal, “ sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah Di dunia, menurut tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan person”.[2] Pemerintah sibuk membuat kebijakan tanpa arah yang jelas. Tanpa arah yang jelas dalam arti:
-          “perubahan kurikulum tidak memiliki latar belakang kuat dan terkesan terbur-buru, tidak didahului dengan riset dan evaluasi terhadap pelaksanaan KTSP 2006, tanpa melibatkan para guru dan pakar pedagogik dalam proses penysunan kurikulum”
-          “kompetensi yang diinginkan masih bersifat abstrak sehingga menyulitkan guru untuk menerjemahkan dan mencapai target tersebut”.
-          “semua ulasan mentri itu hanya menunjukkan tidak ada blue print, tidak ada grand design kemana pendidikan kita dibawa. Alasan mentri yang dimaksud adalah: alasan pengembangan kuriklum (2013)” sebagai berikut :[3]
a.       Tantangan masa depan: globalisasi (WTO, ASEAN comunity, APEC, CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengarh dan imbas tekno sains, mutu, investasi, dan trasnformasi pada sektor pendidikan.
b.      Kompetensi masa depan : kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidp dalam masayarakat yang mengglobal, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat/minatnya.
c.       Fenomena negatif yang mengemuka: perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian (contek, kerpek...), gejolak masyarakat (social unrest).
d.      Persepsi masyarakat: terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermatan karakter.
Lalu apakah ciri khas kurikulum 2013, mengamati beberapa harian ibu kota, tampaknya kurikulum baru tersebut dapat diidentikkan dengan “penyederhanaan, tematik-integratif”, “kurikulum pendidikan berkarakter”, “lanjutan dari pengembangan KBK 2004”, “pemangkasan dan penambahan jam/ mata pelajaran atau menurut istilah mendikbud Mohammad Nuh pengintegrasian mata pelajaran”, “penataan kurikulum, bukan perubahan kurikulum”, “isu model pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for sustainnable Development)”, rencana Penghapusan atau Pengintegrasian penjurusan di SMA”, dan seterusnya.
Kini tinggal soal waktu,menunggu kurikulum baru diterapkan sekitar juli 2013. Selama masa uji coba publik ini, guru-guru bahasa arab mulai merevisi silabus dan RPP menjadi “silabus dan RPP Berkarakter”. Lalu berikutnya, menunggu buku-buku teori tentang pembelajaran bahasa arab berbasis kurikulum 2013/ berbasis Karakter.
 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Dalam permenag diuraikan bahwa mata pelajaran bahasa arab merupakan “ suatu mata pelajaran yang di arahkan untuk mendorong, menbimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sifat posotif terhadap bahasa arab baik reseptif maupun produktif.
2.      Bahan ajar sebagai komponen kurikulum dapat dijadikan sebagai alat untuk menelaah pembelajaran bahasa arab berbasis KTSP.
3.      Alasan pengembangan kurikulum (2013)” sebagai berikut :
a.       Tantangan masa depan: globalisasi (WTO, ASEAN comunity, APEC, CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengarh dan imbas tekno sains, mutu, investasi, dan trasnformasi pada sektor pendidikan.
b.      Kompetensi masa depan : kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidp dalam masayarakat yang mengglobal, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat/minatnya.
c.       Fenomena negatif yang mengemuka: perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian (contek, kerpek...), gejolak masyarakat (social unrest).
d.      Persepsi masyarakat: terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermatan karakter.




DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa,E; kurikulum tingkat satuan pendidikan,Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.3, 2007.
Permenag No.2 Th.2008.




[1] Permenag no 2 th 2008
[2] Fortal BBC Indonesia, 16 oktober 2015, dibaca pada: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/16/_education_ranks.shtml.
[3] Lihat laman Kemdikbud di http:/kurikulum 2013.kemdikbud.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar