BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pergantian
kurikulum seiring dengan pergantian mentri pendidikan atau orde pemerintahan
merupakan agenda yang lazim diindonesia. Sejak orde lama hingga orde baru sudah
beberapa kali kurikulum mengalami revisi, perubahan, atau penataan. Begitu pula
pada era setelahnya, kurikulum tidak luput dari perombakan, sebut saja
kurikulum berbasis kompetensi (2004), kurikulum satuan pendidikan (2006) dan
yang tengah di uji coba publik saat ini, kurikulum 2013.
Karena
perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa arab ikt terkena imbasnya.
Dalam artian, seluruh perangkat pembelajaran bahasa arab agar mengacu pada
kurikulum yang berlaku, bahkan termasuk ketika muncuk terobosan kurikulum
pendidikan yang berkarakter. Melihat realita tersebut, kita perlu menelaah
bagaimana perkembangan mata pelajaran bahasa arab dari kurikulum satu
kekurikulum lain, juga bagaimana perinsip pengembangan tiap-tiap kurikulum dan
komponen-komponennya terkait dengan mata pelajaran bahasa arab khususnya, yaitu
dengan melihat kurikulum sebagai konstruksi maupun sebagai implementasi.
Konstruksi dalam arti kurikulum dari segi ide/konsep (kebijakan undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan mentri, dan lain-lain) dan kuriklum dari segi
dokumen (silabus, RPP, dan lain-lain). Sedangkan implementasi dalam arti
pelaksanaan ide/konsep dan dokumen tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana
Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam KTSP di Lembaga Formal?
1.2.2 Bagaimana
Pembelajaran Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal?
1.2.3 Bagaimana
konstruksi dan implementasi kurikulum bahasa arab dilembaga formal?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 untuk mengetahui
deskripsi mata pelajaran Bahasa Arab dalam KTSP di lembaga formal.
1.3.2 untuk mengetahui Pembelajaran
Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal.
1.3.3
untuk mengetahui konstruksi dan implementasi kurikulum bahasa arab dilembaga
formal.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Deskripsi Mata pelajaran Bahasa arab dalam KTSP di Lembaga formal.
Pertama,
kita melihat KTSP sebagai ide/konsep, yaitu misalnya dngan melihat kepada
peraturan mentri agama no 2 tahun 2008. Dalam permenag tersebut diuraikan bahwa
mata pelajaran bahasa arab merupakan “ suatu mata pelajaran yang di arahkan
untk mendorong, menbimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sifat posotif terhadap bahasa arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan berbahasa arab serta sikap positif terhadap bahasa arab tersebut
dipandang sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu
al-qur’an dan al-hadits, serta kitab-kitab berbahasa arab yang berkenaan dengan
islam bagi peserta didik.[1]
Mata pelajaran bahasa arab dalam permenag tersebut, dinyatakan memiliki tujuan
sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dalam bahasa arab, baik lisan maupun tulis yang mencakup 4 kecakapan berbahasa,
yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), menulis
(kitabah).
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya
bahasa arab sebagai salah sat bahasa asing untk menjadi alat utama belajar,
khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya serata memperluas cakrawala budaya. Dengan
demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan
melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Dari tujuan tersebut, kita dapat
mengambil setidaknya beberapa kata kunci terkait dengan bahasa arab, yaitu 4
kompetensi bebahasa arab, bahasa asing, bahasa sumber ajaran islam, dan budaya
arab. Untuk kepentingan tujuan tersebut, kita juga dapat melihat ruang lingkp
pelajaran bahasa arab dalam permenag tersebut diarahkan pada tema-tema seperti
(1) ditingkat madrasah ibtidaiyah, tentang: perkenalan, perlengkapan sekolah,
pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, dirumah, dikebun, dimadrasah,
dilaboratorium, diperpustakaan, dikantin, jam, kegiatan sehari-hari, dan
rekreasi; (2) ditingkat Madrasah Tsanawiyah, tentang : Ide/ konseptitas diri,
kehiduupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hoby, profesi, kegiatan
keagamaan, dan lingkungan; (3) ditingkat Madrasah Aliyah, tentang: perkenalan,
kehidupan keluarga, hoby, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum,
pariwisata, kisah-kisah islam, wawasan islam, hari-hari besar islam, dan
tokoh-tokoh islam; (4) Ditingkat Madrasah Aliyah program Bahasa, tentang:
ide/konseptitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, kehidupan
sehari-hari, hoby, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (5) ditingkat Madrasah
aliyah program Keagamaan, tentang: Al-qur’an al-karim, kehidupan beragama,
akhlak mulia, kegiatan mengajar, ilmu pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia
arab, bahasa dan masyarakat.
Senada dengan tujuan dan ruang
lingkup tersebut kita dapat melihat pula bahwa standar kompetensi lulusan baik tingkat
madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, maupun madrasah aliyah, sama-sama di
arahkan kepada penguasaan 4 kompetensi berbahasa, dalam batasan arti:
a. Menyimak: mamahami wacana lisan
berbentuk paparan ata dialog melalui kegiatan mendengarkan.
b. Berbicara: mengungkapkan makna, pikiran,
gagasan, perasaan, pengalaman atau informasi secara lisan dalam bentuk paparan
atau dialog melalui kegiatan bercerita, bertanya jawab, dan lain-lain.
c. Membaca: membaca dan memahami makna
wacana tertulis atau berbagai ragam teks dalam bentuk paparan, gagasan, atau
dialog sederhana.
d. Menulis: menulis kata, ungkapan, dan
teks fungsional pendek sedehana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat;
mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman, atau informasi secara
tertulis/ melalui kegiatan tertulis berbentuk paparan atau dialog.
Keempat
kompetensi tersebut lalu dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang berbeda redaksi antara masing-masing jenjang pendidikan sebagai
berikut :
|
MI
|
MTs
|
MA
|
MA Prog. bahasa
|
MA prog. Keagamaan
|
Menyimak
|
(SK)
Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan
dalam bentuk paparan atau dialog tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran
(kata,kalimat) tentang... menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan
sederhana tentang...
|
(SK)
Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan
dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan
ujaran(kata,frase, atau kalimat) tentang... menemukan informasi dari awacana
lisa sederhana tentang... merespon gagasan yang terdapat pada wacana lisan
atau dialog sederhana tentang...
|
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog
tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran(kata,frase,
atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat tentang... menangkap makna dan
gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat
tentang...
|
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog
tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan
ujaran(kata,frase, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat menangkap
makna dan gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara
tepat.
|
(SK)
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog
tentang...
(KD)
Mengide/konseptifikasi bunyi huruf hijaiyah dan
ujaran(kata,frase, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat menangkap
makna dan gagasan atau ide/konsep dari berbagai bentuk wacana lisan secara
tepat.
|
berbicara
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentk
paparan atau dialog tentang...
(KD)
Melakukan dialog sederhana tentang... menyampaikan
informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengaaman secara
lisandalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang...
(KD)
Melakukan dialog sederhana tentang... menyampaikan
informasi secara lisan dalam kalimat sederhana...
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan
atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan
lafal yang tepat tentang... melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan
lancar tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan
atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan
tentang... menyampaikan gagasan atau penadapat secara lisan dengan lafal yang
tepat
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan
atau dialog tentang...
(KD)
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan
lafal yang tepat
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar
|
membaca
|
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau
dialog tentang...
(KD)
Melafalkan huruf hijaiyah,kata,kalimat, dan wacana tertulis
tentang... menemukan makna, gagasan, atau ide/konsep wacana tertulis
tentang...
|
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau
dialog tentang...
(KD)
Melafalkan huruf hijaiyah,kata,frase,kalimat,dan wacana
tertulis dengan baik dan benar tentang... mengide/konseptifikasi
kata,frase,dan kalimat waca tertulis sedrhana tentang... menemukan
makna,gagasan,atau pikiran dari wacana tertulis sederhana tentang...
|
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau
dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana
tulis dengan benar tentang...
mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat
tentang... menemukan makna,gagasan,atau ide/konsep wacana tulis secara tepat
tentang...
|
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau
dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana
tulis dengan benar
mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana
secara tepat
|
(SK)
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau
dialog tentang...
(KD)
Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana
tulis dengan benar
mengide/mengkonseptifikasi bentuk dan tema wacana
secara tepat menemukan makna dan gagasan atu ide/konsep wacana tlis secara
tepat
|
menulis
|
(SK)
Menulis kata, ungkapan dan teks fungsional pendek
sederhana tentang...
(KD)
Menyalin kata, kalimata dan menyusun kata menjadi
kalimat sempurna tentang... menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat
karangan sederhana tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan
informasi melalui kegiatan menulis tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, kalimat sederhana tentang...
mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana
tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan
atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan,
dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat
secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur
yang benar tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk
paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan,
dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat
secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur
yang benar tentang...
|
(SK)
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk
paparan atau dialog tentang...
(KD)
Menulis kata, frase, dan kalimat dengan huruf, ejaan,
dan tanda baca yang tepat tentang... mengungkapkan gagasan atau pendapat
secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frase, dan struktur
yang benar tentang...
|
Dalam
struktur kurikulum yang dijelaskan dalam permenag, kita melihat keterbatasan
alokasi waktu mata pelajaran bahasa arab. Dimadrasah ibtidaiyah, bahasa arab
mendapat porsi 2 jam tatap muka. Begitu pula dimadrasah tsanawiyah, dimadrasah
aliyah, dimadrasah aliyah program IPA, program IPS, dan program bahasa. Hanya
dimadrasah aliyah program keagamaan yang beralokasi waktu 4 jam. Adapun bila
terdapat penyesuaian alokasi waktu, itu menjadi kebijakan masing-masing satuan
pendidikan.
2.2
Pembelajaran Bahasa Arab berbasis KTSP di lembaga formal.
Basis
KTSP atau model KTSP sebagai acuan kurikulum bahasa arab tercermin dalam sejumlah
hal, seperti:
a. Pengembangan program: program tahunan,
program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan, dan remidial,
program pengembangan diri.
b. Pelaksanaan pembelajaran : pretest,
kegiatan inti (pembentukan kompetensi), post-test.
c. Penilaian hasil belajar: penilaian
berbasis kelas, test kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan
sertifikasi, benchmarking, penilaian program.
d. Tindak lanjut: peningkatan aktivitas dan
kreatifitas peserta didik; peningkatan motivasi belajar.
e. Dan lain-lain yang merupakan cirihas:
ide/konsep “KTSP”.
Untuk
menelaah pembelajaran bahasa arab berbasis KTSP, kita juga dapat menelaah salah
satu komponen kurikulum, misalnya bahan ajar. Kita dapat menelaah buku-buku
pelajaran bahasa arab yang berlabel KTSP atau kurikulum 2008 (sesuai dengan
permenag RI no 2 th 2008) dalam kaitannya dengan pencapaian 4 kompetensi
berbahasa arab: istima’, kalam, qiro’ah, kitabah. Atau bahan ajar yang
dipersiapkan sendiri oleh guru sesuai dengan sejumlah karakteristik tertentu
disatuan pendidikan.
2.3
Konstruksi dan Implementasi kurikuluum Bahasa Arab Dilembaga formal
Sama-sama
kita ketahui bahwa kurikulum 2013 tengah di uji coba publik saat ini.
Sepertinya belum ada yang ideal dari kebijakan buatan pejabat sebelumnya
sehingga mesti dirombak. Ketika kualitas pendidikan Indonesia jauh tertinggal,
“ sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah Di dunia, menurut
tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan person”.[2]
Pemerintah sibuk membuat kebijakan tanpa arah yang jelas. Tanpa arah yang jelas
dalam arti:
-
“perubahan
kurikulum tidak memiliki latar belakang kuat dan terkesan terbur-buru, tidak
didahului dengan riset dan evaluasi terhadap pelaksanaan KTSP 2006, tanpa
melibatkan para guru dan pakar pedagogik dalam proses penysunan kurikulum”
-
“kompetensi
yang diinginkan masih bersifat abstrak sehingga menyulitkan guru untuk
menerjemahkan dan mencapai target tersebut”.
-
“semua
ulasan mentri itu hanya menunjukkan tidak ada blue print, tidak ada grand
design kemana pendidikan kita dibawa. Alasan mentri yang dimaksud adalah:
alasan pengembangan kuriklum (2013)” sebagai berikut :[3]
a. Tantangan masa depan: globalisasi (WTO,
ASEAN comunity, APEC, CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengarh dan imbas tekno sains, mutu, investasi, dan trasnformasi pada sektor
pendidikan.
b. Kompetensi masa depan : kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
kemampuan hidp dalam masayarakat yang mengglobal, memiliki minat luas mengenai
hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai
bakat/minatnya.
c. Fenomena negatif yang mengemuka:
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian
(contek, kerpek...), gejolak masyarakat (social unrest).
d. Persepsi masyarakat: terlalu
menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermatan
karakter.
Lalu
apakah ciri khas kurikulum 2013, mengamati beberapa harian ibu kota, tampaknya
kurikulum baru tersebut dapat diidentikkan dengan “penyederhanaan,
tematik-integratif”, “kurikulum pendidikan berkarakter”, “lanjutan dari
pengembangan KBK 2004”, “pemangkasan dan penambahan jam/ mata pelajaran atau
menurut istilah mendikbud Mohammad Nuh pengintegrasian mata pelajaran”,
“penataan kurikulum, bukan perubahan kurikulum”, “isu model pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan (Education for sustainnable Development)”, rencana
Penghapusan atau Pengintegrasian penjurusan di SMA”, dan seterusnya.
Kini
tinggal soal waktu,menunggu kurikulum baru diterapkan sekitar juli 2013. Selama
masa uji coba publik ini, guru-guru bahasa arab mulai merevisi silabus dan RPP
menjadi “silabus dan RPP Berkarakter”. Lalu berikutnya, menunggu buku-buku
teori tentang pembelajaran bahasa arab berbasis kurikulum 2013/ berbasis
Karakter.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Dalam
permenag diuraikan bahwa mata pelajaran bahasa arab merupakan “ suatu mata
pelajaran yang di arahkan untuk mendorong, menbimbing, mengembangkan, dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sifat posotif terhadap bahasa arab baik
reseptif maupun produktif.
2. Bahan ajar sebagai komponen kurikulum
dapat dijadikan sebagai alat untuk menelaah pembelajaran bahasa arab berbasis
KTSP.
3. Alasan pengembangan kurikulum (2013)”
sebagai berikut :
a. Tantangan masa depan: globalisasi (WTO,
ASEAN comunity, APEC, CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengarh dan imbas tekno sains, mutu, investasi, dan trasnformasi pada sektor
pendidikan.
b. Kompetensi masa depan : kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
kemampuan hidp dalam masayarakat yang mengglobal, memiliki minat luas mengenai
hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai
bakat/minatnya.
c. Fenomena negatif yang mengemuka:
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian
(contek, kerpek...), gejolak masyarakat (social unrest).
d. Persepsi masyarakat: terlalu menitikberatkan
pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermatan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,E; kurikulum tingkat satuan pendidikan,Bandung:
Remaja Rosdakarya, Cet.3, 2007.
Permenag No.2 Th.2008.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/16/_education_ranks.shtml.
16 oktober 2015, 18:30 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar