Kamis, 31 Maret 2016

Fungsi-fungsi manajemen



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan sejarah perkembangan dan berdasarkan situasi penerapannya, manajemen meliputi berbagai fungsi, fungsi manajemen yang dimaksud di sini adalah rangkaian berbagai kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya, dan dilaksanakan oleh orang-orang, lembaga atau bagian-bagiannya, yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.[1]
Pengertian di atas menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen itu berwujud kegiatan yang berurutan dan berhubungan sehingga satu kegiatan menjadi syarat bagi kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan itu harus dapat dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang tergabung dalam suatu organisasi. Secara lebih luas, fungsi-fungsi manajemen itu perlu dilakukan oleh presiden, menteri, rektor, dekan, pemuka agama, dan pimpinan lembaga pemerintahan, kemasyarakatan, dan lain sebagainya.[2]
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apakah pembagian dari fungsi-fungsi manajemen?
1.2.2        Bagaimana pendapat para pakar mengenai fungsi-fungsi manajemen?

1.3  Tujuan Masalah
1.3.1        Untuk mengetahui pembagian dari fungsi-fungsi manajemen
1.3.2        Untuk mengetahui pendapat para pakar mengenai fungsi-fungsi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
1.1  Fungsi-fungsi Manajemen
Sepanjang sejarah perkembangannya, para pakar manajemen mengemukakan fungsi manajemen menurut rangkaian urutan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan antara lain oleh keragaman latar belakang profesional para pakar, perbedaan situasi yang dihadapi, variasi pendekatan yang digunakan dalam menerapkan fungsi manajemen, serta berkembangnya tuntutan dan kebutuhan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dipertimbangkan dalam penyelenggaraan manajemen.
Fungsi manajemen terbagi dalam dua bagian utama yaitu:
a.       Fungsi organik adalah fungsi manajemen yang mutlak harus dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan. Apabila salah satu fungsi tidak dilakukan maka kegiatan dalam organisasi akan terhambat atau mungkin akan gagal
b.      Fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, akan tetapi sebaiknya dilaksanakan, karena pelaksanaan fungsi itu akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan tujuan yang efisien, ekonomis dan efektif.[3]



Terdapat beberapa bagian dari fungsi-fungsi manajemen diantaranya:
  1. Perencanaan (planning),
Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, policy prosedur, dan program suatu organisasi. Dengan adanya perencanaan, fungsi manajamen berguna untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya, menetapkan segala peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan.
Perencanaan meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukan, kapan dilakukan, di mana akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya, apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal.[4]
  1. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan mengidentifikasi dan memadukan sumber-sumber yang diperlukan dalam kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber-sumber itu meliputi tenaga manusia, fasilitas, alat-alat, dan biaya yang tersedia atau yang dapat disediakan. Manusia adalah sumber yang paling pokok dalam pengorganisasian. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa pengorganisasian adalah upaya melibatkan semua sumber-sumber manusia dan non manusia ke dalam organisasi penyelenggara  pendidikan.


3.      Penggerakan (directing)
Fungsi penggerakan ialah untuk mewujudkan tingkat penampilan dan pertisipasi yang tinggi dari setiap pelaksan yang terlibat dalam kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penggerakan (motivasi) dapat dilakukan melalui upaya menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan, semangat, percaya diri, dan pertisipasi atau dengan menghargai nilai-nilai kemanusiaan setiap pihak yang terlibat dalam proses manejemen. Pendekatan yang sering digunakan dalam penggerakan adalah komunikasi, kepemipinan, dan penciptaan iklim yang kondusif terhadap para penyelenggara dan pelaksana kegiatan pendidikan. Pengarahan dan pengendalianpun dapat dimasukkan dalam penggerakan. Jadi penggerakan memainkan peranan amat penting dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan hubungan kemanusiaan yang tinggi
4.      Pengembangan
Pengembangan menjadi tuntutan mutlak dalam manejemen pendidikan non formal. Tuntutan ini dapat dipahami secara tuntas dalam satu atau dua kali kegiatan melainkan diselenggarakan secara berkelanjutan. Kegiatan yang kerkelanjutan ini didasarkan baik atas hasil penilaian program sebagaimana dikemukakan diatas maupun atas kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul dan harus dipenuhi. Pengmebangan 6ang dimaksud disini adalah perluasan dan peningkatan kegiatan pendidikan nonformal yang telah atau sedang dilakukan. Pengembangan pada dasarnya merupakan pelaksanaan kembali (recycling) program pendidikan nonformal melalui fungsi-fungsi manejemen yang telah dikemukakan  di atas, dimulai lagi dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian sampai pada pengembangan. Dengan demikian pengembangan berperan untuk menjembatani siklus kegiatan pendidikan nonformal dalam mata rantai peningkatan kegiatan secara berkelanjutan.[5]

5.      Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pengertian pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.[6]
1.2  Pendapat para pakar mengenai fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
a.       Henry Fayol, dianggap sebagai pakar pertama yang menjelaskan teori manajemen dalam bukunya “general and industrial management” terbit tahun 1939. Manajemen mencakup lima fungsi yang berurutan yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding (perintah), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan singkatan POCCC.
b.      Luther M Gullick, dalam paper on the science of administration”, merinci fungsi-fungsi manajemen ke dalam enam urutan yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staf), directing (pengarahan), coordinating (pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan budgetting (penganggaran). Keenam fungsi ini dapat disingkat menjadi POSCORB.
c.       John D Milles, dalam “management and public service” mengklasifikasi fungsi-fungsi managemen ke dalam dua kategori yaitu: directing (pengarahan dan bimbingan) serta facilitating (pemberian bantuan).
d.      Harold Koontz dan Cyrill O Donell, dalam “principles of management”, menggolongkan fungsi-fungsi managemen ke dalam lima urutan, dengan singkatan POSDC. Kelima fungsi itu adalah: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), directing (pengarahan), controlling (pengawasan).
e.       George R Terry (1970), dalam “principles of management”, mengemukakan empat fungsi managemen, dengan singkatan POAC yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controling (pengawasan). Dalam buku yang sama dan diterbitkan tahun 1978, terry merinci fungsi dasar dan proses managemen yang terdiri atas: planning, organizing, dan controlling. Planning  mencakup penyusuna rangkaian kegiatan dari berbagai alternatif upaya, yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organizing meliputi pembagian dan pengelompokan kegiatan, penyusunan staf untuk melaksanakan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, motivasi, dan pengarahan. Controlling menyangkut inovasi, koordinasi dan pelayanan (representing).[7]
f.       Patrick E Connor (1974), dalam “dimensions in modern managemen”, mengelompokkan empat fungsi managemen sebagai berikut yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staf), controlling (pengawasan). Perencanaan berkaitan antara lain dengan penentuan tujuan, unsur-unsur forecasting, dan model perenanaan yang dinamis. Pengorganisasian meliputi prinsip-prinsip organisasi, pengintegrasian, kekuasaan, sentralisasi, dan desentralisasi, serta kelompok kerja. Penyusunan staf berkaitan dengan kualifikasi tenaga, efektifitas interpersonal dan penampilan, nilai-nilai eksekutif, komunikasi, motivasi, dan pola kepemimpinan. Pengawasan menyangkut aspek-aspek penampilan organisasi, anggara biaya, kriteria efektifitas organisasi, dan penilaian.
g.      Edwin B Flippo dan Garry M Munsinger (1975), dalam “management” mengemukakan empat fungsi management yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), directing (pengarahan), controlling (pengawasan). Planning meliputi kegiatan perencanaan resmi, yaitu untuk menyusun tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat dan lembaga, pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen, jenis-jenis rencana, serta keterlibatan unsur manusiawi. Pengorganisasian menyangkut proses penyusunan organisasi formal dan atau informal. Pengarahan berkaitan dengan penggerakan secara resmi oleh pimpinan, motivasi melalui partisipasi dan komunikasi. Pengawasan menyangkut pengawasan resmi dan pengintegrasian kepentingan bersama.
h.      Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1982), dalam “management of organizational behavior: utilizing human resources”, mengutip klasifikasi fungsi-fungsi managemen yang dikemukakan john F Mee. Hersey an blanchard membagi fungsi-fungsi tersebut menjadi emapt urutan yang dapat disingkat dengan POMC, yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), motivating (penggerakan), controlling (pengawasan). Perencanaan meliputi kegiatan penentuan tujuan umum dan Tujuan khusus serta menyusun rangkaian dan peta kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengorganisasian ialah kegiatan untuk menghimpun dan memadukan sumber-sumber seperti tenaga manusia, modal, failitas, dan alat-alat secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan. Penggerakan   berkaitan dengan penentuan tingkatan penampilan para pelaksana serta pengaruhnya dalam upaya pencapaian tujuan. Motivasi sering merupakan bagian dari pengarahan yang dilakukan bersamaan melalui komunikasi dan memimpin. Pengawasan meliputi kegiatan mencari umpan balik dari hasil yang dicapai dan tindak lanjutnya, membandingkan tinglat pencapaian dengan rencana, dan untuk mengadakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan.
i.        Siagian (1983) dalam filsafat administrasi mengemukakan lima fungsi manajemen. Kelima fungsi itu adalah perencanaan, pengorganisasiaan, penggerakan, pengawasan, dan penilaian.
j.        John R Schermerhorn, James G Hunt, dan Richard N Osborn (19850), dalam “Managing Organizational Behavior”, mengemukakan bahwa studi tentang perilaku berorganisasi menyangkut berbagai implikasi praktis dalam setiap urutan yaitu: planing, organizing, staffing, directing or leading, dan controling. Planing  meliputi pemilihan dan pengarahan tujuan-tujuan dimasa datang serta identifikasi berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Organizing ialah kegiatan menggabungkan sumber manusia dan non manusia. Staffing ialah pengadaan, pemilihan, penggajian, dan peningkatan kemampuan pelaksana. Pengarahan atau kegiatan memimpin menyangkut bimbingan dan supervisi terhadap kegiatan para pelaksana. Sedangkan controling  berkaitan dengan pemantauan penampilan dan kegiatan perbaikan.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Pembagian dari fungsi-fungsi manajemen adalah:
a.       Perencanaan (planning)
b.      Pengorganisasian (organizing)
c.       Penggerakan (directing)
d.      Pengawasan (controlling)
e.       Pengembangan
2.      Pendapat para pakar mengenai fungsi-fungsi manajemen diantaranya:
a.       Henry Fayol, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding (perintah), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan) yang dikenal dengan singkatan POCCC.
b.      Luther M Gullick, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staf), directing (pengarahan), coordinating (pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan budgetting (penganggaran). Yang dikenal dengan singkatan POSCORB.
c.       John D Milles, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: directing (pengarahan dan bimbingan) serta facilitating (pemberian bantuan).
d.      Harold Koontz dan Cyrill O Donell, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), directing (pengarahan), controling (pengawasan). Yang dikenal dengan singkatan POSDC.
e.       George R Terry, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: POAC yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling (pengawasan) Yang dikenal dengan singkatan POAC.
f.       Patrick E Connor, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staf), controling (pengawasan). Yang dikenal dengan singkatan POSC.
g.      Edwin B Flippo dan Garry M Munsinger, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), directing (pengarahan), controling (pengawasan). Yang dikenal dengan singkatan POSDC.
h.      Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan staff), motivating (penggerakan), controling (pengawasan). Yang disingkat dengan sebutan POMC
i.        Siagian, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: perencanaan, pengorganisasiaan, penggerakan, pengawasan, dan penilaian.
j.        John R Schermerhorn, James G Hunt, dan Richard N Osborn, menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya: planing, organizing, staffing, directing or leading, dan controling.













DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2012. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT
Prestasi Pustakarya
Sudjana, Djuju. 2004. Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal
Dan Pengembnangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.
Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis (PT Bumi Aksara: Jakarta, 2009)
Seputar pendidikan, “Fungsi-fungsi manajemen”,
Ali, “Pengertian manajemen dan fungsi manajemen”,







[3] Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2012) hal 40.

[4] Seputar pendidikan, “Fungsi-fungsi manajemen”, http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/05/fungsi-fungsi-manajemen-pendidikan.html (4 maret 2016)
[5] Sudjana, Manajemen, hal 53.
[6] Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis (PT Bumi Aksara: Jakarta, 2009) hal 34.
[7] Ali, “Pengertian manajemen dan fungsi manajemen”, http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-fungsi-manajemen.html (4 maret 2016)

[8] Sudjana, Manajemen, 28.



[1] Morris dalam Sudjana, Djuju, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal Dan Pengembnangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production, 2004) hal 23.
[2] Ibid., 23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar