Jumat, 11 Desember 2015

Ppengertian dari evaluasi formatif dan sumatif



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma baru pendidikan Indonesia saat ini menghendaki dilakukan adanya inovasi yang terintegrasi dan kesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.untuk mengetahui bahwa materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu dengan memberi evaluai kepada siswa . dengan evaluasi maka dapat diketahui sejauh mana siswa dapat menerima mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Evaluasi ada tiga macam yaitu evaluasi formatif, sub formatif dan sumatif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari evaluasi formatif ?
2. Apakah pengertian dari evaluasi sumatif ?
1.3 Manfaat
1. Memahami pengertian evaluasi formatif
2. memahami pengertian evaluasi sumatif

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dapat didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional.( Suparman, 2010: 276)
Evaluasi formatif haruslah dilakukan untuk mencari dan menentukan hal-hal yang masih harus ditingkatkan atau direvisi agar produk tersebut lebih efektif dan efisien . formatif adalah fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang berkenaan dengan upaya untuk memperbaiki suatu pembelajaran dalam proses pengembangan atau belum selesai (purwanto, dkk, 2007 : 172). Evaluasi formaatif dilakukan selama proses pembuatan bahan ajar berlangsung untuk melihat keefektifan dan keefisienan bahan ajar ketika akan digunakan kepada siswa.
Fungsi formatif suatu evaluasi hanya dapat dilaksanakan ketika evaluasi itu berkenaan dengan proses dan bukan berfokus pada hasil. Evaluasi formatif menjadi bagian penting proses pengembangan bahan instruksional , hal ini berfungsi untuk menginformasikan kepada pengembang instruksisonal, seberapa besar bahan instruksional disajikan sesuai tujuan pembeljaran . evaluasi formatif lebih berguna ketika dilakukan selama pembuatan dan uji coba.
Jika bahan ajar berisikan kelemahan , hal ini dapat diidentifikasikan dan dieleminasi sebelum penerapan keseluruhan. Hasil tes dari pengguna bahan ajar , ahli pengembang instruksional , dan ahli materi pelajaran , dan saran-saran dari kolega dapat menjadi indicator kekurangan dalam sekuen, prosedur, atau material pembelajaran. Evaluasi formatif adalah control mutu dari proses pembuatan bahan ajar.
Orang yang pertama kali menilai bahan instruksional adalah pengembang bahan instruksional itu sendiri, yaitu orang yang menulis dan mereka yang bertindak sebagai pengkaji atau reviewer. Merekalaah yang dianggap paling tahu mengenai kekuatan dan kelemahan dari instruksional yang mereka kembangkan.
Penilaian bahan instruksional secara formatif bersifat korektif, artinya berusaha menemukan berbagai kesalahan , kelemahan, dan kekurangan yang ada untuk segera diadakan penyempurnaan, koreksi dan perbaikan . penilaian bahan instruksional secara formatif dilakukan ketika bahan instruksional masih dalam tahap pengembangan . penilaian bahan instruksional secara formatif dilakukan ketika masih belum diterbitkan.
2. Empat Tahap Evaluasi Formatif
Empat tahap evaluasi formatif terdiri dari review oleh ahli bidang studi diluar tim pengembang instruksional , evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil dan evaluasi lapangan.
1. Review oleh ahli bidang studi diluar pengembang instruksioanl penting artinya untuk mempermudah pendapat orang lain sesame ahli dalam bidang studi , khususnya tentang ketepatan isi atau matrei produk instruksional tersebut . di samping itu, dilakukan pula review ahli desain fisik dan ahli media lain. Masukan dari para ahli lain ini perlu segera digunakan untuk merevisi produk instruksional tersebut . jumlah untuk ahli dalam bidang studi , ahli pengembang instruksional lain dan ahli produksi media ada sebanyak 1-3 orang.
Misalnya contoh bahan ajar mata pelajaran IPS kelas VI SD . review oleh ahli bidang studi diluar pengembang instruksional untuk hal ini terdiri dari 1 orang teman sejawat yaitu guru mata pelajaran IPS kelas VI SD , 1 orang ahli  pengambang instruksional , dan 1 orang ahli produksi media yang memiliki kompetensi dalam bidang desain bahan ajar.
Instrumen Teknik Semantik Diferensial (untuk 1 orang teman sejawat yaitu guru mata pelajaran)
Judul bahan ajar :
Mata pelajaran :
Evaluator:
Tanggal :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
No.
Komponen
11
2
33
44
55

Kelayakan isi

2



1
Kesesuaian dengan SK KD- Indikator





2
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa





3
Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar





4
Kebenaran substansi materi





5
Manfat untuk penambahan wawasan pengetahuan





6
Kesesuaian dengan nilainilai, moralitas, social






Kebahasaan





7
Keterbacaan





8
Kejelasan informasi





9
Kesesuaian dengan dengan kaidah bahasa Indonesia





10
Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien






Saran





11
Kkejelasan tujuan





12
Urutan penyajian





13
Pemberian motivasi





14
Interaktivitas (stimulus dan respon)





15
Kelengkapan informasi






Kegrafisan





16
Penggunaan font





17
Lay out





18
Ilustrasi, grafis, gambar, foto





19
Desain tampilan





Identitas          :...................................................................................................
Judul Bahan Ajar        : .............................................................................................
Penulis                         : ..............................................................................................
Evaluator                     :...............................................................................................
Tanggal                       :.......................................................................................

NO
ASPEK YANG DINILAI
PERTANYAANNYA
1
Kecukupan isi
1 . Apakah bahan ajar berfungsi memudahkan siswa mencapai standar kompetensi,kompetensi dasar,dan indikator yang diinginkan?
2 . Apakah uraian disertai contoh dan ilustrasi ?
3 . Sudahkah ada pengulangan  untuk materi esensial dan sulit dan penegasan lebih rinci ,detail,lengkap,serta pemberian latihan & tegas ?
2
Ketepatan isi
1 . Apakah bahan ajar telah disusun sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa ?
2 . Apakah bahan ajar menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar ?
3 . Apakah  pemilihan kata ,konteksnya tepat dengan tingkat kemampuan siswa?
3
Kemenarikan isi
1 . Apakah bahan ajar ,isinya mampu menarik perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya ?
2 . Apakah isi bahan ajar menarik karna mutakhir ?
4
Kualitas kesuluruhan
1 . Apakah bahan ajar sesuai dengan siswa yang dituju ?
2 . Apakah bahan ajar sesuai dengan standart kompetensi,kompetensi dasar,dan indikator yang diinginkan?
3 . Apakah bahan ajar telah ditulis dan diajarkan dengan baik ?po jeremu penting ngajar pokoe.

Identitas          :...................................................................................................
Judul Bahan Ajar        :..............................................................................................
Penulis                         : .............................................................................................
Evaluator                     : ..............................................................................................
Tanggal                       :..............................................................................................

1 . Apakah tujuan-tujuan khusus (indikator) merupakan penjabaran dan mendukung pencapaian tujuan umum (kompetensi dasar)?
2 . Apakah tujuan pembelajaran khusus (indikator) menyebutkan sasaran?
3 . Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) menggunakan kata kerja operasiional ?
4 . Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) memadai untuk satu unit pembahasan?
5 . Apakah ada tujuan pembelajaran khusus (indikator) yang peerlu dikurangi atau ditambah ?
6 . Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) disusun urutannya ?
7 . Apakah telah digambarkan kedudukan antar tujuan pembelajaran khusus (indikator) (peta konsepnya)?
8 . Apakah dalam petunjuk belajar telah memuat :
a)      Pokok materi yang akan dibahas?
b)      Perilaku masukan (entry behavior /pre-requisite)
c)      Kaitan dengan materi sebelumnnya?
d)     Manfaat mempelajari materi tersebut bagi siswa?
e)      Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa?(percobaan,pengamatan,latihan,dll)
9 . Apakah petunjuk belajar secara umum telah jelas bagi siswa ?
10 . Apkah uraian materi yang disajikan sudah benar ,tepat dan “up-to-date” ?
11 . Apkah uraian materi telah didukung dengan contoh,analogi,dan ilustrasi yang tepat ?
12 . Apakah telah dibubuhkan keterangan atau “caption” pada setiap ilustrasi ?
13 . Apakah anda memberikan penomoran ?
14 . Apakah telah digunakan kalimat sederhana ,mudah dipahami,dan komunikatif?
15 . Apakah urutan penyajian dan kaitan antar materi tealh tersusun secara logis?
16 . Apakah uraian materi telah dilenkapi dengan bahan latihan?
18 . Apakah sudah tertulis petunjuk penyelesaian soal tes?
19 . Apakah soal tes mengukur indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai?
20 . Apakahsoal tes telah mengukur tujuan yang seeharusnya diukur ?
21 . Apakah ada kunci tes?
22 . Apakahkunci tes telah sesuai dengan soal?

2. Evaluai satu-satu dilakukan antara pengembang instruksional dengan dua atau tiga siswa secara individual. Ketiga siswa tersebut berasal dari yang memiliki kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan komentar dan siswa tentang isi atau materi pelajaran ( Suparman, 2010: 279 )
Misalnya contoh bahanajar mata pelajaran IPS kelas VI SD. Evaluasi satu-satu dilakukan dengan dua atau tiga siswa secara individual. Dalam hal ini, dipilih tiga siswa. Ketiga siswa berasal dari siswa yang mempunyai kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang dalam bidang penguasaan materi IPS. Siswa diminta untuk membaca bahan ajar tersebut dan mendiskusikannya. Dalam evaluasi ini dilakukan tes keterbacaan bahan ajar dan interviu. Tes keterbacaan bahan ajar diambil dari tiga bab yang ada dalam bahan ajar tersebut. Kemudian diberika kepada siswa. Tes keterbacaan menggunakan teknik rumpang.
            Tes cloze test ( tes rumpang ) yang dikembangkan oleh Taylor (1953) adalah sejenis tes dalam bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan (rumpang) dan pengisi tes diminta mengisi kata-kata yang sesuai di tempat yang dikosongkan itu (Sitepu, 2006: 131).
Adapun prosedur penyusunan instrumen penelitian tes rumpang adalah sebagai berikut.
1. Materi diambilkan dari bahan ajar.
2. Memilih teks dalam bahan ajar yang relatif panjang.
3. Kata yang dihilangkan biasanya adalah kata ke-5 dari kalimat atau paragraf.
4. Jika kata ke-5 dari kalimat adalah tahun, nama kota, nama orang, kata sambung dan kata ganti, maka butir soal tes diambil dari kata sebelum atau sesudahnya. (sitepu, 2006: 131-132.)
Skor hasil tes dihitung dari jumlah jawaban yang benar. Sininim jawaban atau kata lain yang secara konseptual adalah benar diberi skor 1, sedang yang salah diberi skor 0. Waktu pelaksanaan tes adalah 30 menit yan dinilai cukup untuk menjawab semua pertanyaan isian dalam tes. Skor akhir tingkat/keterbacaan bahan ajar adal proporsi jawaban benar dikalikan 100%.
            Dalam tes rumpang disarankan agar jumlah kata yang dihapus kurang lebih 50 kata. Bila n sama dengan 5, maka teks itu akan akan terdiri dari 250 kata. Oleh karena itu, teks yang kurang dari 250 kata kurang sesuai jika diuji dengan teknik cloze. Dengan kata lain, sebuah wacana yang sama yang diberikan kepada kelompok peserta tes akan berbeda tingkat keterbacaannya jika n-nya tidak sama. Tetapi tes rumpang kemungkinan akan sesuai untuk siswa yang sudah berada pada tahap operasional formal. Siswa SD masih berada tahap operasinal konkret sehingga belum bisa untuk dilakukan tes rumpang.
3. Setelah direvisi berdasarkan masukan evaluasi satu-satu, produk instruksional tersebut dievaluasi lagi dengan menggunakan sekelompok kecil siswa yang terdiri dari 8-12 siswa. Kelompok kecil ini harus representatif untuk mewakili populasi sasaran yang sebenarnya. Di anara mereka tidak termasuk tiga siswa yang telah ikut dala evaluasi satu-satu. Maksud evaluasi ini adalah mengidentifikasi kekurangan kegiatan instruksional setelah direvisi berdasarkan evaluasi satu-satu. Masukan yang diharapkan bukan saja tentang bahan instruksional, melainkan juga proses instruksional (Suparman, 2010: 280). Mialnya contoh bahan instruksional mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunkasi. Bahan instruksional dievaluasi lagi kepada sekelompok kecil yang terdiri dari 8-12 siswa dan tidak termasuk tiga siswa yang dijadikan evaluasi satu-satu. Dilakukan tes keerbacaan bahan ajar dan teknik semanitik diferensial.
EVALUASI UJI COBA KELOMPOK KECIL
Nama Responden        :
Tanggal Evaluasi         :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 =  kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = Sangat Baik
No.
Komponen

2
3
4
5

KECERMATAN ISI





1
Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator





2
Kesesuian dengan kebutuhan siswa





3
Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar





4
Kebenaran substansi materi





5
Kesesuaian dengan konsep dan teori yang berlaku dalam bidang ilmu





6
Valid





7
Mutakhir






KETEPATAN CAKUPAN





8
Keluasan sesuai dengan tujuan pembelajaran





9
Kedalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran





10
Keutuhan konsep






KETERCERNAAN





11
Logis





12
Runtut





13
Cukup contoh & ilustrasi





14
Format konsisten





15
Ada penjelasan relevansi





16
Ada penjelasan manfaat






PENGUNAAN BAHASA





17
Ragam bahasa komunikatif





18
Kata singkat dan lugas





19
Ada glosarium





20
Kelimat efektif





21
Paragraf memiliki gagasan utama





22
Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu





3
Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren






PERWAJAHAN





24
Narasi tidak terlalu padat





25
Ada bagian kosong





EVALUASI UJI COBA KELOMPOK KECIL
Nama responden         :                                                                                              
Tanggal evaluasi          :                                                                                              
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik/sesuai
No
Komponen
1
2
3
4
5

KECERMATAN ISI





1
Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,dan indicator





2
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa





3
Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar





4
Kebenaran substansi materi





5
Kesesuaian dengan konsep dan teori yang berlaku dalam bidng ilmu





6
Valid





7
Mutakhir






KETEPATAN CAKUPAN ISI





8
Keluasaan sesuai dengan tujuan pembelajaran





9
Kedalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran





10
Keutuhan konsep






KETERCERNAAN





11
Logis





12
Runtut





13
Cukup  contoh dan ilustrasi





14
Format konsisten





15
Ada penjelasan relevansi





16
Ada penjelasan manfaat






PENGGUNAAN BAHASA





17
Ragam bahasa komunikatif





18
Kata singkat dan lugas





19
Ada glosarium





20
Kalimat efektif





21
Paragraf memiliki gagasan utama





22
Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu





23
Kalimat-kalimat dalam paragraph koheren






PERWAJAHAN





24
Narasi tidak terlalu padat





25
Ada bagian kosong





26
Kalimat pendek





27
Grafik dan gambar bermakna





28
Penomoran benar





29
Penomoran konsisten





30
Huruf menarik





31
Huruf tidak membingungkan





32
Ada alat bantu dibagian awal,pembahasan,dan akhir






ILUSTRASI





33
Ada ilustrasi





34
Ilustrasi menarik





5
Ilustrasi komunikatif






KELENGKAPAN KOMPONEN





36
Ada uraian





37
Ada latihan





38
Ada umpan balik





39
Ada penguatan






Tuliskan komentar yang anda ingin berikan, yang belum termuat pada komponen diatas.
                                                                                                                                                                                                                                               
4. uji coba dilapangan. Setelah direvisi berdasarkan masukan evaluasi kelompok kecil, produk instruksional tersebut diuji cobakan di lapangan sebagai tahap akhir dari evaluasi formatif. Maksud uji coba lapangan ini adalah untuk mengidentifikasi kekurangan produk instruksional tersebut bila digunakan didalam kondisi yang mirip dengan kondisi pada saat produk tersebut digunakan dalam dunia sebenarnya. Jumlah sekitar  15-30 siswa sudah dianggap cukup sepanjang telah mempunyai ciri yang sama atau mirip dengan populasi sasaran (suparman, 2010:282-283).
Berikut ini contoh instrumennya :
EVALUASI UJI COBA LAPANGAN
Nama responden         :                                                                                              
Tanggal evaluasi          :                                                                                              
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik/sesuai
No.
Pernyataan
1
2
3
4
5
1
Adanya bahan ajar membuat saya mudah memahami materi pelajaran





2
Materi yang ada dalam bahan ajar menantang saya untuk tertarik mempelajari materi pelajaran





3
Penggunaan ilustrasi, gambar, dan contoh merupakan salah satu pendukung dalam pengusaan materi bahan ajar





4
Kemutakhiran informasi dalam bahan ajar membuat saya memahami suatu hal baru





5
Bahan ajar disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami





6
Keseluruhan konsep dalam bahan ajar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai





7
Istilah-istilah yang ada dalam bahan ajar mudh untuk dipahami





8
Keberadaan bahan ajar penting bagi saya untuk menguasai pembelajaran






            Setelah bahan ajar dievaluasi secara formatif, langkah selanjutnya adalah melakukan tahapan evaluasi sumatif dengan benar. Evaluasi sumatif bertujuan untum membuat keputusan yang berkaitan dengan keberhasilan seseorang pada bahan ajar tersebut.
2.2 PENGERTIAN EVALUASI SUMATIF
Evaluasi sumatif bahan ajar berbeda dengan evaluasi formatif, terutama dalam tujuannya, yaitu untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan bahan ajar tersebut. Meskipun aspek yang dinilai dan cara menilai bahan ajar bisa sama antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, namun hasil akhir yang diperoleh atau informasi yang diperoleh berbeda dalam pemanfaatannya.
            Evaluasi sumatif pada bahan ajar adalah penilaian yang dilakukan pada akhir proses pengembangan bahan ajar atau penilaian terhadap bahan ajar yang sudah ada untuk menentukan kelayakan atau kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk digunakan  atau tidak, diputuskan dipilih atau tidak, dibeli atau tidak (purwanto,dkk.,2007:187)
            Penilaian bahan ajar secara sumatif  harus di dasarkan pada kriteria-kriteria yang jelas. Ada tujuh kategori kriteria untuk menilai bahan ajar yang telah dicetak dan di publikasikan, yaitu: kualitas isi, kualitas metode penyajian,penggunaan bahasa, penggunaan ilustrasi, kualitas kelengkapan / bahan penunjang, kualitas fisik bahan ajar, dan efektifitas penggunaannya (purwanto,dkk.,2007:186)
            Ada tujuh kategori kriteria untuk menilai bahan ajar yang telah dicetak dan dipublikasikan (purwanto,dkk.,2007:181-183).
              Pertama dan yang utama adalah kriteria isi. Dalam menilai isi bahan ajar, ada enam pertanyaan pokok  yaitu :
1.Apakah isi bahan ajar secara jelas berhubungan dengan standar kompetensi, kompetensi dasr, dan indikator?
2. Apakah isi bahan ajar akurat?
3.Apakah isi bahan ajar up-to-date atau tidak ketinggalan zaman?
4. Apakah cakupan isinya cukup komperhensif?
5. Apakah telah ada keseimbangan perlakuan mengenai jenis kelamin, ras, dan agama?
6. Apakah isinya telah dilengkapi dengan daftar pustaka, daftar istilah dan hal-hal lain untuk memperjelas penggunaan?
Kedua, kriteria penyajian. Penilaian bahan ajar atas dasar kriteria ini peduli akan cara penyajian informasi. Pertanyaan pokoknya adalah:
1. Apakah penyajiannya (cover, judul, dan ilustrasi) menrik dan mengundang perhatian?
2. Apakah susunan teksnya sistematis? Disajikan dari yang sederhana menuju yang kompleks atau menggunakan urutan logis atau urutan kronologis, secara spasial atau geografis?
3. Apakah diberikan kunci-kunci pemahaman secara komperhensif, meliputi tujuan-tujuan, contoh-contoh, ilustrasi, judul, dan catatan kaki?
4. Apakah dibuat acuan untuk penggunaaan bahan belajar audio atau visual?
5. Apakah pembaca telah diundang untuk merespons pertanyaan, melihat jawaban, atau aktivitas lain?adakah arahan untuk mengkaji teks lain berdasarkan minat pembaca?
6. Apakah pembaca tergiring untuk berkonsentasi dan tekun?
7. Apakah telah digunakan ruanag kosong, ukuran, warna, garis, dan tanda-tanda lain untuk memusatkan perhatian?
8. Apakah pilihan kata, tata bahasa, dan gaya penulisannya sesuai dengan tingkat kemampuan siswanya?
Ketiga kriteria ilustrasi. Hal-hal yang di pertanyakan berkaitan dengan penggunaan peta, grafik, gambar, dan lain-lain, adalah:
1. Apakah ilustrsinya cocok dengan isinya?
2. Seberapa bagus ilustrasi telah memperjelas atau melengkapi isi teks?
3. Apakah secara visual tampaknya telah ada keseimbangan mengenai garis, warna, proporsi?
Keempat kriteria bahan pelengkap. Pertanyaannya berkaitan dengan:
1. Apakah dalam bahan ajar ada bimbingan belajar?
2. Apakah pertanyaan yang diberikan mencerminkan kedalaman dan keluasan cakupannya?
3. Apakah ada penguatan diberikan?
Kelima kriteria kualitas teknis. Kriteria ini untuk menilai apakah secar teknis bhan ajar telah memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Apakah ukuran dan kualitas cetakan bagus dan mudah dibaca?
2. Apakah kualitas kertas cukup bagus?
3. Apakah penjilidannya bagus?
Keenam,kriteria efektivitas. Pertanyaan-pertanyaan pokoknya adalah:
1. Untuk maksud apa teks telah menarik minat siswa?
2. Seberapa baik siswa telah belajar apa yang seharusnya dipelajari?
3. Apakah siswa responsif?
Ketujuh,kriteria Daya tarik secara menyeluruh. Pertanyaannya adalah apakah secara keseluruhan bahan ajar cukup berbobot dan berkualitas? Berilah kesempatan kepada penilai untuk mengekspresikan penilaiannya secara menyeluruh dalam bentuk opini, komentar secara bebas dan terbuka mengenai kesannya tentang  bahan ajar tersebut.
Selanjutnya dalam pelaksanaanya, seluruh kriteria penilaian formatif bahan ajar tersebut diatas dituangkan dalam bentuk instrumen yang dapat diisi dengan mudah dan cepat.        
 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dapat didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional.( Suparman, 2010: 276)
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif pada bahan ajar adalah penilaian yang dilakukan pada akhir proses pengembangan bahan ajar atau penilaian terhadap bahan ajar yang sudah ada untuk menentukan kelayakan atau kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk digunakan  atau tidak, diputuskan dipilih atau tidak, dibeli atau tidak (purwanto,dkk.,2007:187)
3.2 Saran
Di dalam sebuah pembelajaran pasti terdapat sebuah evaluasi , evaluasi disini berfungsi sebagai acuan untuk peserta didik agar mampu melanjutkan kepada tingkat yang selanjutnya. Bagi para pendidik atau calon pendidik , sudah seharusnya mempelajari berbagai macam bentuk-bentuk evaluasi salah satunya yang sudah disediakan oleh kelompok 10 ini yaitu tentang evaluasi sumatif dan formatif.




DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang :        Akademia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar