BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma baru pendidikan Indonesia
saat ini menghendaki dilakukan adanya inovasi yang terintegrasi dan
kesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.untuk mengetahui bahwa materi pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu
dengan memberi evaluai kepada siswa . dengan evaluasi maka dapat diketahui sejauh
mana siswa dapat menerima mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Evaluasi ada tiga macam yaitu evaluasi formatif, sub formatif dan sumatif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari evaluasi
formatif ?
2. Apakah pengertian dari evaluasi
sumatif ?
1.3 Manfaat
1. Memahami pengertian evaluasi
formatif
2. memahami pengertian evaluasi
sumatif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dapat
didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk
dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk
atau program instruksional.( Suparman, 2010: 276)
Evaluasi formatif haruslah dilakukan
untuk mencari dan menentukan hal-hal yang masih harus ditingkatkan atau
direvisi agar produk tersebut lebih efektif dan efisien . formatif adalah
fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang berkenaan
dengan upaya untuk memperbaiki suatu pembelajaran dalam proses pengembangan
atau belum selesai (purwanto, dkk, 2007 : 172). Evaluasi formaatif dilakukan
selama proses pembuatan bahan ajar berlangsung untuk melihat keefektifan dan
keefisienan bahan ajar ketika akan digunakan kepada siswa.
Fungsi formatif suatu evaluasi hanya
dapat dilaksanakan ketika evaluasi itu berkenaan dengan proses dan bukan
berfokus pada hasil. Evaluasi formatif menjadi bagian penting proses
pengembangan bahan instruksional , hal ini berfungsi untuk menginformasikan
kepada pengembang instruksisonal, seberapa besar bahan instruksional disajikan
sesuai tujuan pembeljaran . evaluasi formatif lebih berguna ketika dilakukan
selama pembuatan dan uji coba.
Jika bahan ajar berisikan kelemahan
, hal ini dapat diidentifikasikan dan dieleminasi sebelum penerapan
keseluruhan. Hasil tes dari pengguna bahan ajar , ahli pengembang instruksional
, dan ahli materi pelajaran , dan saran-saran dari kolega dapat menjadi
indicator kekurangan dalam sekuen, prosedur, atau material pembelajaran.
Evaluasi formatif adalah control mutu dari proses pembuatan bahan ajar.
Orang yang pertama kali menilai
bahan instruksional adalah pengembang bahan instruksional itu sendiri, yaitu
orang yang menulis dan mereka yang bertindak sebagai pengkaji atau reviewer.
Merekalaah yang dianggap paling tahu mengenai kekuatan dan kelemahan dari
instruksional yang mereka kembangkan.
Penilaian bahan instruksional secara
formatif bersifat korektif, artinya berusaha menemukan berbagai kesalahan ,
kelemahan, dan kekurangan yang ada untuk segera diadakan penyempurnaan, koreksi
dan perbaikan . penilaian bahan instruksional secara formatif dilakukan ketika
bahan instruksional masih dalam tahap pengembangan . penilaian bahan
instruksional secara formatif dilakukan ketika masih belum diterbitkan.
2. Empat Tahap Evaluasi Formatif
Empat tahap evaluasi formatif
terdiri dari review oleh ahli bidang studi diluar tim pengembang instruksional
, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil dan evaluasi lapangan.
1. Review oleh ahli bidang studi
diluar pengembang instruksioanl penting artinya untuk mempermudah pendapat
orang lain sesame ahli dalam bidang studi , khususnya tentang ketepatan isi
atau matrei produk instruksional tersebut . di samping itu, dilakukan pula
review ahli desain fisik dan ahli media lain. Masukan dari para ahli lain ini
perlu segera digunakan untuk merevisi produk instruksional tersebut . jumlah
untuk ahli dalam bidang studi , ahli pengembang instruksional lain dan ahli
produksi media ada sebanyak 1-3 orang.
Misalnya contoh bahan ajar mata
pelajaran IPS kelas VI SD . review oleh ahli bidang studi diluar pengembang
instruksional untuk hal ini terdiri dari 1 orang teman sejawat yaitu guru mata
pelajaran IPS kelas VI SD , 1 orang ahli
pengambang instruksional , dan 1 orang ahli produksi media yang memiliki
kompetensi dalam bidang desain bahan ajar.
Instrumen Teknik Semantik
Diferensial (untuk 1 orang teman sejawat yaitu guru mata pelajaran)
Judul bahan ajar :
Mata pelajaran :
Evaluator:
Tanggal :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom
yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
No.
|
Komponen
|
11
|
2
|
33
|
44
|
55
|
|
Kelayakan
isi
|
|
2
|
|
|
|
1
|
Kesesuaian
dengan SK KD- Indikator
|
|
|
|
|
|
2
|
Kesesuaian
dengan kebutuhan siswa
|
|
|
|
|
|
3
|
Kesesuaian
dengan kebutuhan bahan ajar
|
|
|
|
|
|
4
|
Kebenaran
substansi materi
|
|
|
|
|
|
5
|
Manfat
untuk penambahan wawasan pengetahuan
|
|
|
|
|
|
6
|
Kesesuaian
dengan nilainilai, moralitas, social
|
|
|
|
|
|
|
Kebahasaan
|
|
|
|
|
|
7
|
Keterbacaan
|
|
|
|
|
|
8
|
Kejelasan
informasi
|
|
|
|
|
|
9
|
Kesesuaian
dengan dengan kaidah bahasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
10
|
Penggunaan
bahasa secara efektif dan efisien
|
|
|
|
|
|
|
Saran
|
|
|
|
|
|
11
|
Kkejelasan
tujuan
|
|
|
|
|
|
12
|
Urutan
penyajian
|
|
|
|
|
|
13
|
Pemberian
motivasi
|
|
|
|
|
|
14
|
Interaktivitas
(stimulus dan respon)
|
|
|
|
|
|
15
|
Kelengkapan
informasi
|
|
|
|
|
|
|
Kegrafisan
|
|
|
|
|
|
16
|
Penggunaan
font
|
|
|
|
|
|
17
|
Lay
out
|
|
|
|
|
|
18
|
Ilustrasi,
grafis, gambar, foto
|
|
|
|
|
|
19
|
Desain
tampilan
|
|
|
|
|
|
Identitas :...................................................................................................
Judul
Bahan Ajar : .............................................................................................
Penulis : ..............................................................................................
Evaluator :...............................................................................................
Tanggal :.......................................................................................
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
PERTANYAANNYA
|
1
|
Kecukupan isi
|
1 . Apakah bahan ajar berfungsi
memudahkan siswa mencapai standar kompetensi,kompetensi dasar,dan indikator
yang diinginkan?
2 . Apakah uraian disertai contoh
dan ilustrasi ?
3 . Sudahkah ada pengulangan untuk materi esensial dan sulit dan
penegasan lebih rinci ,detail,lengkap,serta pemberian latihan & tegas ?
|
2
|
Ketepatan isi
|
1 . Apakah bahan ajar telah
disusun sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa ?
2 . Apakah bahan ajar menciptakan
kondisi yang kondusif untuk belajar ?
3 . Apakah pemilihan kata ,konteksnya tepat dengan
tingkat kemampuan siswa?
|
3
|
Kemenarikan isi
|
1 . Apakah bahan ajar ,isinya
mampu menarik perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya ?
2 . Apakah isi bahan ajar menarik
karna mutakhir ?
|
4
|
Kualitas kesuluruhan
|
1 . Apakah bahan ajar sesuai
dengan siswa yang dituju ?
2 . Apakah bahan ajar sesuai
dengan standart kompetensi,kompetensi dasar,dan indikator yang diinginkan?
3 . Apakah bahan ajar telah
ditulis dan diajarkan dengan baik ?po jeremu penting ngajar pokoe.
|
Identitas :...................................................................................................
Judul
Bahan Ajar :..............................................................................................
Penulis : .............................................................................................
Evaluator : ..............................................................................................
Tanggal :..............................................................................................
1 .
Apakah tujuan-tujuan khusus (indikator) merupakan penjabaran dan mendukung
pencapaian tujuan umum (kompetensi dasar)?
2 .
Apakah tujuan pembelajaran khusus (indikator) menyebutkan sasaran?
3 .
Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) menggunakan kata kerja
operasiional ?
4 .
Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) memadai untuk satu unit
pembahasan?
5 .
Apakah ada tujuan pembelajaran khusus (indikator) yang peerlu dikurangi atau
ditambah ?
6 .
Apakah tujuan khusus pembelajaran (indikator) disusun urutannya ?
7 .
Apakah telah digambarkan kedudukan antar tujuan pembelajaran khusus (indikator)
(peta konsepnya)?
8 .
Apakah dalam petunjuk belajar telah memuat :
a)
Pokok materi yang akan dibahas?
b)
Perilaku masukan (entry behavior /pre-requisite)
c)
Kaitan dengan materi sebelumnnya?
d)
Manfaat mempelajari materi tersebut bagi siswa?
e)
Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa?(percobaan,pengamatan,latihan,dll)
9 .
Apakah petunjuk belajar secara umum telah jelas bagi siswa ?
10 .
Apkah uraian materi yang disajikan sudah benar ,tepat dan “up-to-date” ?
11 .
Apkah uraian materi telah didukung dengan contoh,analogi,dan ilustrasi yang tepat
?
12 .
Apakah telah dibubuhkan keterangan atau “caption” pada setiap ilustrasi ?
13 .
Apakah anda memberikan penomoran ?
14 .
Apakah telah digunakan kalimat sederhana ,mudah dipahami,dan komunikatif?
15 .
Apakah urutan penyajian dan kaitan antar materi tealh tersusun secara logis?
16 .
Apakah uraian materi telah dilenkapi dengan bahan latihan?
18 .
Apakah sudah tertulis petunjuk penyelesaian soal tes?
19 .
Apakah soal tes mengukur indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai?
20 .
Apakahsoal tes telah mengukur tujuan yang seeharusnya diukur ?
21 .
Apakah ada kunci tes?
22 .
Apakahkunci tes telah sesuai dengan soal?
2. Evaluai satu-satu dilakukan
antara pengembang instruksional dengan dua atau tiga siswa secara individual.
Ketiga siswa tersebut berasal dari yang memiliki kemampuan sedang, di atas
sedang, dan di bawah sedang. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan
komentar dan siswa tentang isi atau materi pelajaran ( Suparman, 2010: 279 )
Misalnya contoh bahanajar mata
pelajaran IPS kelas VI SD. Evaluasi satu-satu dilakukan dengan dua atau tiga
siswa secara individual. Dalam hal ini, dipilih tiga siswa. Ketiga siswa
berasal dari siswa yang mempunyai kemampuan sedang, di atas sedang, dan di
bawah sedang dalam bidang penguasaan materi IPS. Siswa diminta untuk membaca
bahan ajar tersebut dan mendiskusikannya. Dalam evaluasi ini dilakukan tes
keterbacaan bahan ajar dan interviu. Tes keterbacaan bahan ajar diambil dari
tiga bab yang ada dalam bahan ajar tersebut. Kemudian diberika kepada siswa. Tes
keterbacaan menggunakan teknik rumpang.
Tes
cloze test ( tes rumpang ) yang dikembangkan oleh Taylor (1953) adalah sejenis
tes dalam bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan (rumpang) dan
pengisi tes diminta mengisi kata-kata yang sesuai di tempat yang dikosongkan
itu (Sitepu, 2006: 131).
Adapun prosedur
penyusunan instrumen penelitian tes rumpang adalah sebagai berikut.
1. Materi diambilkan dari bahan
ajar.
2. Memilih teks dalam bahan ajar
yang relatif panjang.
3. Kata yang dihilangkan biasanya
adalah kata ke-5 dari kalimat atau paragraf.
4. Jika kata ke-5 dari kalimat
adalah tahun, nama kota, nama orang, kata sambung dan kata ganti, maka butir
soal tes diambil dari kata sebelum atau sesudahnya. (sitepu, 2006: 131-132.)
Skor hasil tes dihitung dari jumlah
jawaban yang benar. Sininim jawaban atau kata lain yang secara konseptual
adalah benar diberi skor 1, sedang yang salah diberi skor 0. Waktu pelaksanaan
tes adalah 30 menit yan dinilai cukup untuk menjawab semua pertanyaan isian
dalam tes. Skor akhir tingkat/keterbacaan bahan ajar adal proporsi jawaban
benar dikalikan 100%.
Dalam tes rumpang
disarankan agar jumlah kata yang dihapus kurang lebih 50 kata. Bila n sama
dengan 5, maka teks itu akan akan terdiri dari 250 kata. Oleh karena itu, teks
yang kurang dari 250 kata kurang sesuai jika diuji dengan teknik cloze. Dengan
kata lain, sebuah wacana yang sama yang diberikan kepada kelompok peserta tes
akan berbeda tingkat keterbacaannya jika n-nya tidak sama. Tetapi tes rumpang
kemungkinan akan sesuai untuk siswa yang sudah berada pada tahap operasional
formal. Siswa SD masih berada tahap operasinal konkret sehingga belum bisa
untuk dilakukan tes rumpang.
3. Setelah direvisi berdasarkan
masukan evaluasi satu-satu, produk instruksional tersebut dievaluasi lagi
dengan menggunakan sekelompok kecil siswa yang terdiri dari 8-12 siswa.
Kelompok kecil ini harus representatif untuk mewakili populasi sasaran yang
sebenarnya. Di anara mereka tidak termasuk tiga siswa yang telah ikut dala
evaluasi satu-satu. Maksud evaluasi ini adalah mengidentifikasi kekurangan
kegiatan instruksional setelah direvisi berdasarkan evaluasi satu-satu. Masukan
yang diharapkan bukan saja tentang bahan instruksional, melainkan juga proses
instruksional (Suparman, 2010: 280). Mialnya contoh bahan instruksional mata
kuliah Teknologi Informasi dan Komunkasi. Bahan instruksional dievaluasi lagi
kepada sekelompok kecil yang terdiri dari 8-12 siswa dan tidak termasuk tiga
siswa yang dijadikan evaluasi satu-satu. Dilakukan tes keerbacaan bahan ajar
dan teknik semanitik diferensial.
EVALUASI UJI COBA KELOMPOK KECIL
Nama
Responden :
Tanggal
Evaluasi :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
penilaian Anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 =
kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = Sangat Baik
No.
|
Komponen
|
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
KECERMATAN
ISI
|
|
|
|
|
|
1
|
Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator
|
|
|
|
|
|
2
|
Kesesuian
dengan kebutuhan siswa
|
|
|
|
|
|
3
|
Kesesuaian
dengan kebutuhan bahan ajar
|
|
|
|
|
|
4
|
Kebenaran substansi
materi
|
|
|
|
|
|
5
|
Kesesuaian dengan konsep dan teori yang berlaku dalam bidang ilmu
|
|
|
|
|
|
6
|
Valid
|
|
|
|
|
|
7
|
Mutakhir
|
|
|
|
|
|
|
KETEPATAN
CAKUPAN
|
|
|
|
|
|
8
|
Keluasan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
9
|
Kedalaman
sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
10
|
Keutuhan
konsep
|
|
|
|
|
|
|
KETERCERNAAN
|
|
|
|
|
|
11
|
Logis
|
|
|
|
|
|
12
|
Runtut
|
|
|
|
|
|
13
|
Cukup contoh
& ilustrasi
|
|
|
|
|
|
14
|
Format
konsisten
|
|
|
|
|
|
15
|
Ada
penjelasan relevansi
|
|
|
|
|
|
16
|
Ada
penjelasan manfaat
|
|
|
|
|
|
|
PENGUNAAN
BAHASA
|
|
|
|
|
|
17
|
Ragam bahasa
komunikatif
|
|
|
|
|
|
18
|
Kata singkat
dan lugas
|
|
|
|
|
|
19
|
Ada glosarium
|
|
|
|
|
|
20
|
Kelimat
efektif
|
|
|
|
|
|
21
|
Paragraf
memiliki gagasan utama
|
|
|
|
|
|
22
|
Kalimat-kalimat
dalam paragraf terpadu
|
|
|
|
|
|
3
|
Kalimat-kalimat
dalam paragraf koheren
|
|
|
|
|
|
|
PERWAJAHAN
|
|
|
|
|
|
24
|
Narasi tidak terlalu
padat
|
|
|
|
|
|
25
|
Ada bagian
kosong
|
|
|
|
|
|
EVALUASI UJI COBA KELOMPOK KECIL
Nama responden :
Tanggal evaluasi :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom
yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik/sesuai
No
|
Komponen
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
KECERMATAN ISI
|
|
|
|
|
|
1
|
Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,dan
indicator
|
|
|
|
|
|
2
|
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
|
|
|
|
|
|
3
|
Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
|
|
|
|
|
|
4
|
Kebenaran substansi materi
|
|
|
|
|
|
5
|
Kesesuaian dengan konsep dan teori yang berlaku dalam bidng ilmu
|
|
|
|
|
|
6
|
Valid
|
|
|
|
|
|
7
|
Mutakhir
|
|
|
|
|
|
|
KETEPATAN CAKUPAN ISI
|
|
|
|
|
|
8
|
Keluasaan sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
9
|
Kedalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
10
|
Keutuhan konsep
|
|
|
|
|
|
|
KETERCERNAAN
|
|
|
|
|
|
11
|
Logis
|
|
|
|
|
|
12
|
Runtut
|
|
|
|
|
|
13
|
Cukup contoh dan ilustrasi
|
|
|
|
|
|
14
|
Format konsisten
|
|
|
|
|
|
15
|
Ada penjelasan relevansi
|
|
|
|
|
|
16
|
Ada penjelasan manfaat
|
|
|
|
|
|
|
PENGGUNAAN BAHASA
|
|
|
|
|
|
17
|
Ragam bahasa komunikatif
|
|
|
|
|
|
18
|
Kata singkat dan lugas
|
|
|
|
|
|
19
|
Ada glosarium
|
|
|
|
|
|
20
|
Kalimat efektif
|
|
|
|
|
|
21
|
Paragraf memiliki gagasan utama
|
|
|
|
|
|
22
|
Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu
|
|
|
|
|
|
23
|
Kalimat-kalimat dalam paragraph koheren
|
|
|
|
|
|
|
PERWAJAHAN
|
|
|
|
|
|
24
|
Narasi tidak terlalu padat
|
|
|
|
|
|
25
|
Ada bagian kosong
|
|
|
|
|
|
26
|
Kalimat pendek
|
|
|
|
|
|
27
|
Grafik dan gambar bermakna
|
|
|
|
|
|
28
|
Penomoran benar
|
|
|
|
|
|
29
|
Penomoran konsisten
|
|
|
|
|
|
30
|
Huruf menarik
|
|
|
|
|
|
31
|
Huruf tidak membingungkan
|
|
|
|
|
|
32
|
Ada alat bantu dibagian awal,pembahasan,dan akhir
|
|
|
|
|
|
|
ILUSTRASI
|
|
|
|
|
|
33
|
Ada ilustrasi
|
|
|
|
|
|
34
|
Ilustrasi menarik
|
|
|
|
|
|
5
|
Ilustrasi komunikatif
|
|
|
|
|
|
|
KELENGKAPAN KOMPONEN
|
|
|
|
|
|
36
|
Ada uraian
|
|
|
|
|
|
37
|
Ada latihan
|
|
|
|
|
|
38
|
Ada umpan balik
|
|
|
|
|
|
39
|
Ada penguatan
|
|
|
|
|
|
Tuliskan komentar yang anda ingin
berikan, yang belum termuat pada komponen diatas.
4. uji coba dilapangan. Setelah direvisi berdasarkan masukan
evaluasi kelompok kecil, produk instruksional tersebut diuji cobakan di
lapangan sebagai tahap akhir dari evaluasi formatif. Maksud uji coba lapangan
ini adalah untuk mengidentifikasi kekurangan produk instruksional tersebut bila
digunakan didalam kondisi yang mirip dengan kondisi pada saat produk tersebut
digunakan dalam dunia sebenarnya. Jumlah sekitar 15-30 siswa sudah dianggap cukup sepanjang
telah mempunyai ciri yang sama atau mirip dengan populasi sasaran (suparman,
2010:282-283).
Berikut ini contoh instrumennya :
EVALUASI UJI COBA LAPANGAN
Nama responden :
Tanggal evaluasi :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (√) pada kolom
yang paling sesuai dengan penilaian anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik/sesuai
No.
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Adanya bahan ajar membuat saya mudah memahami materi pelajaran
|
|
|
|
|
|
2
|
Materi yang ada dalam bahan ajar menantang saya untuk tertarik
mempelajari materi pelajaran
|
|
|
|
|
|
3
|
Penggunaan ilustrasi, gambar, dan contoh merupakan salah satu
pendukung dalam pengusaan materi bahan ajar
|
|
|
|
|
|
4
|
Kemutakhiran informasi dalam bahan ajar membuat saya memahami
suatu hal baru
|
|
|
|
|
|
5
|
Bahan ajar disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami
|
|
|
|
|
|
6
|
Keseluruhan konsep dalam bahan ajar sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
|
|
|
|
|
|
7
|
Istilah-istilah yang ada dalam bahan ajar mudh untuk dipahami
|
|
|
|
|
|
8
|
Keberadaan bahan ajar penting bagi saya untuk menguasai
pembelajaran
|
|
|
|
|
|
Setelah
bahan ajar dievaluasi secara formatif, langkah selanjutnya adalah melakukan
tahapan evaluasi sumatif dengan benar. Evaluasi sumatif bertujuan untum membuat
keputusan yang berkaitan dengan keberhasilan seseorang pada bahan ajar
tersebut.
2.2 PENGERTIAN EVALUASI SUMATIF
Evaluasi sumatif bahan ajar berbeda
dengan evaluasi formatif, terutama dalam tujuannya, yaitu untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan bahan ajar tersebut. Meskipun aspek yang
dinilai dan cara menilai bahan ajar bisa sama antara evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif, namun hasil akhir yang diperoleh atau informasi yang
diperoleh berbeda dalam pemanfaatannya.
Evaluasi
sumatif pada bahan ajar adalah penilaian yang dilakukan pada akhir proses
pengembangan bahan ajar atau penilaian terhadap bahan ajar yang sudah ada untuk
menentukan kelayakan atau kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk
digunakan atau tidak, diputuskan dipilih
atau tidak, dibeli atau tidak (purwanto,dkk.,2007:187)
Penilaian
bahan ajar secara sumatif harus di
dasarkan pada kriteria-kriteria yang jelas. Ada tujuh kategori kriteria untuk
menilai bahan ajar yang telah dicetak dan di publikasikan, yaitu: kualitas isi,
kualitas metode penyajian,penggunaan bahasa, penggunaan ilustrasi, kualitas
kelengkapan / bahan penunjang, kualitas fisik bahan ajar, dan efektifitas
penggunaannya (purwanto,dkk.,2007:186)
Ada
tujuh kategori kriteria untuk menilai bahan ajar yang telah dicetak dan
dipublikasikan (purwanto,dkk.,2007:181-183).
Pertama dan yang utama adalah kriteria
isi. Dalam menilai isi bahan ajar, ada enam pertanyaan pokok yaitu :
1.Apakah isi bahan ajar secara jelas berhubungan dengan standar
kompetensi, kompetensi dasr, dan indikator?
2. Apakah isi bahan ajar akurat?
3.Apakah isi bahan ajar up-to-date atau tidak ketinggalan
zaman?
4. Apakah cakupan isinya cukup komperhensif?
5. Apakah telah ada keseimbangan perlakuan mengenai jenis kelamin,
ras, dan agama?
6. Apakah isinya telah dilengkapi dengan daftar pustaka, daftar
istilah dan hal-hal lain untuk memperjelas penggunaan?
Kedua, kriteria
penyajian. Penilaian bahan ajar atas dasar kriteria ini peduli akan cara
penyajian informasi. Pertanyaan pokoknya adalah:
1. Apakah penyajiannya (cover, judul, dan ilustrasi) menrik
dan mengundang perhatian?
2. Apakah susunan teksnya sistematis? Disajikan dari yang sederhana
menuju yang kompleks atau menggunakan urutan logis atau urutan kronologis,
secara spasial atau geografis?
3. Apakah diberikan kunci-kunci pemahaman secara komperhensif,
meliputi tujuan-tujuan, contoh-contoh, ilustrasi, judul, dan catatan kaki?
4. Apakah dibuat acuan untuk penggunaaan bahan belajar audio atau
visual?
5. Apakah pembaca telah diundang untuk merespons pertanyaan,
melihat jawaban, atau aktivitas lain?adakah arahan untuk mengkaji teks lain
berdasarkan minat pembaca?
6. Apakah pembaca tergiring untuk berkonsentasi dan tekun?
7. Apakah telah digunakan ruanag kosong, ukuran, warna, garis, dan
tanda-tanda lain untuk memusatkan perhatian?
8. Apakah pilihan kata, tata bahasa, dan gaya penulisannya sesuai
dengan tingkat kemampuan siswanya?
Ketiga
kriteria
ilustrasi. Hal-hal yang di pertanyakan berkaitan dengan penggunaan peta,
grafik, gambar, dan lain-lain, adalah:
1. Apakah ilustrsinya cocok dengan isinya?
2. Seberapa bagus ilustrasi telah memperjelas atau melengkapi isi
teks?
3. Apakah secara visual tampaknya telah ada keseimbangan mengenai
garis, warna, proporsi?
Keempat
kriteria bahan
pelengkap. Pertanyaannya berkaitan dengan:
1. Apakah dalam bahan ajar ada bimbingan belajar?
2. Apakah pertanyaan yang diberikan mencerminkan kedalaman dan
keluasan cakupannya?
3. Apakah ada penguatan diberikan?
Kelima
kriteria
kualitas teknis. Kriteria ini untuk menilai apakah secar teknis bhan ajar telah
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Apakah ukuran dan kualitas cetakan bagus dan mudah dibaca?
2. Apakah kualitas kertas cukup bagus?
3. Apakah penjilidannya bagus?
Keenam,kriteria efektivitas. Pertanyaan-pertanyaan pokoknya adalah:
1. Untuk maksud apa teks telah menarik minat siswa?
2. Seberapa baik siswa telah belajar apa yang seharusnya
dipelajari?
3. Apakah siswa responsif?
Ketujuh,kriteria Daya tarik secara menyeluruh. Pertanyaannya adalah apakah
secara keseluruhan bahan ajar cukup berbobot dan berkualitas? Berilah
kesempatan kepada penilai untuk mengekspresikan penilaiannya secara menyeluruh
dalam bentuk opini, komentar secara bebas dan terbuka mengenai kesannya
tentang bahan ajar tersebut.
Selanjutnya
dalam pelaksanaanya, seluruh kriteria penilaian formatif bahan ajar tersebut
diatas dituangkan dalam bentuk instrumen yang dapat diisi dengan mudah dan
cepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dapat
didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan
dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau
program instruksional.( Suparman, 2010: 276)
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif pada bahan ajar
adalah penilaian yang dilakukan pada akhir proses pengembangan bahan ajar atau
penilaian terhadap bahan ajar yang sudah ada untuk menentukan kelayakan atau
kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk digunakan atau tidak, diputuskan dipilih atau tidak,
dibeli atau tidak (purwanto,dkk.,2007:187)
3.2 Saran
Di dalam sebuah pembelajaran pasti terdapat sebuah evaluasi ,
evaluasi disini berfungsi sebagai acuan untuk peserta didik agar mampu
melanjutkan kepada tingkat yang selanjutnya. Bagi para pendidik atau calon
pendidik , sudah seharusnya mempelajari berbagai macam bentuk-bentuk evaluasi
salah satunya yang sudah disediakan oleh kelompok 10 ini yaitu tentang evaluasi
sumatif dan formatif.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari,
Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang : Akademia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar