BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Zaman modern sekarang ini yang menuntut setiap manusia untuk
meningkatkan kemampuannya dalam segala bidang salah satunya adalah dalam bidang
pendidikan. Pendidikan adalah pintu gerbang setiap manusia untuk menuju dalam
pergerakan zaman yang globalisasi yang menuntut untuk bergerak cepat
menggunakan teknologi yang semakin modern dan semakin canggih.
Dengan pendidikan tentunya
perubahan zaman dapat berkembang dngan baik menuju arah yang positif.
Meningkatkan sumber daya manusia yang dapat bersaing dengan dunia luar slah
satunya adalah dengan pendidikan. Pendidikan tidak akan berfungsi jika tidak
diimbangi dengan system belajar yang baik.
Maka dari itu strategi
belajar yang baik perlu dikembangkan oleh siswa dan guru dalam mengajar.
Strategi belajar mengajar yang menunjang perkembangan pendidikan atau yang
dapat meningkatkan penguasaan materi peserta didik adalah yang menekankan pada
metode dan teknik pengajaran yang sesuai.
Dalam menunjang setiap
pembelajaran, tentu saja tidak terlepas dari faktor pendukung dalam pengguaan
strategi pembelajaran tersebut. Dengan mengetahui berbagai factor pendukung
atau faktor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kualitas output dari proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran faktor
yang sangat penting adalah keberadaan guru dan siswa. Dimana hubungan antara
guru dan siswa tersebut saling berkaitan satu sama lain. Kegiatan belajar siswa
sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses
pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan
suatu ilmu kepada anak didiknya. Peserta didik pun harus mempunyai strategi
belajar sendiri agar apa yang disampaikan oleh guru dapat terealisasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian peserta
didik dapat mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh guru. Faktor- faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan strategi belajar mengajar harus dimengerti oleh guru
dan peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan secara maksimal.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a.
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar
mengajar?
1.3
TUJUAN
a.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar
mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik sebagai orang yang belajar merupakan subjek yang
sangat penting dalam proses pembelajaran . dalam pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat, pengajar harus memerhatikan karakteristik peserta
didik . karakteristik peserta didik itu antara lain sebagai berikut :
·
Kematangan Mental dan Kecakapan Intelektual
Tingkat kematangan mental dan kecakaoan intelektual peserta didik
sangat mempengaruhi strategi yang akan digunakan. Masing-masing peserta didik
memiliki kematangan mental dan kecakapan intelektual yang berbeda. Oleh karena
itu, strategi yang digunakan harus benar-benar bermanfaat sesuai tingkat
kematangan mental dan kecakapan intelektual.
Bila peserta didik telah matang secara mental dan cakap secara
intelektual untuk belajar bahasa, dengan strategi pembelajaran apapun, peserta
didik tersebut akan mudah mengikuti
pembelajarannya.
·
Kondisi Fisik dan Kecakapan Psikomotor
Kondisi fisik merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi
pembelajaran. Demikian pula kecakapan psikomotor yang dimiliki peserta didik .
kecakapan psikomotor menyangkut gerakan-gerakan jasmani , seperti kekuatan ,
kecepatan, koordinasi, dan fleksibilitas.
Suatu strategi pembelajaran digunakan bila sesuai dengan kondisi
fisik dan kecakaan psikomotor peserta didik.tidak semua strategi cocok
digunakan untuk setiap kondisi. Pengajar harus benar-benar memperhatikan
keadaan seperti ini.
·
Umur
Umur merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran bahasa untuk umur 6-12 tahun tentu
akan berbeda dengan penggunaan strategi untuk peserta didik yang berumur 15-17
tahun, demikian seterusnya. Hal ini kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan
belajar peserta didik.
·
Jenis Kelamin
Meskipun secara prinsip antara peserta didik perempuan dan
laki-laki tidak terdapat perbedaan , namun dalam hal-hal tertentu terdapat
perbedaan, misalnya minat, cara belajaar, kebiasaan, kecakapan, psikomotor dan
perhatian.
Jenis kelamin merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih strategi pembelajaran yang dipakai , terutama dalam kelas-kelas yang
heterogen.
2.2.Kompetensi
Dasar yang Diharapkan
Kompetensi dasar adalah pernyataan minimal atau memadai tentang
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilaai-nilai yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu
aspek atau subaspek mata oelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran harus dipilih sesuai dengan kompetensi dasar
yang diharapkan dapat mencapai peserta didik. Kompetensi tersebut merupakan
titik tolak penetuan strategi yang akan digunakan. Untuk mencapai kompetensi
dasar tertentu, kira-kira strategi apa yang cocok digunakan . misalnya, pada
aspekkebahasaan , kompetensi yang difarapkan adalah menguasai dan menggunakan
kata dalam konteks. Dengan demikian, metode yang dipakai sebagai bagian dari
strategi adalah dengan menggunakan metode kontekstual.
2.3.Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat informasi yang harus diserap
peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik harus
benar-benar merasakan manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia
mempelajarinya.
Secara umum, sifat bahan ajar dapat dibedakan ke dalam beberapa
kategori, yaitu fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Fakta merupakan sifat
suatu gejala , peristiwa , benda yang nyata, atau wujudnya dapat dilihat atau
dirasa oleh indera. Fakta dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk
lambang, kata-kata atau kalimat, istilah, maupun pernyataan .
Konsep atau pengertian merupakan serangkaian perangsang yang
mempunyai sifat-sifat yang sama. Konsep dibentuk dari dan melalui pola unsur
bersama diantara anggota kumpulan atau serangkaian, karena konsep adalah
klasifikasi pola yang besamaan.
Prinsip merupakan suatu pola antarhubungan fungsional di antara
prinsip . dengan kata lain, prinsip adalah hubungan fungsional dari beberapa
konsep.
Lain halnya dengan keterampilan, keterampilan merupakan suatu pola
kegiatan yang bertujuan dan memerlukan peniruan serta koordinasi informasi yang
dipelajari. Ada dua jenis keterampilan , yakni keterampilan fisik dan
keterampilan intelektual. Bahan ajar bahasa tampaknya lebih banyak merupakan
keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Bahan ajar bahasa tampaknya
lebih banyak merupakan keterampilan intelektual karena berhubungan dnegan
proses berpikir , seperti menuangkan gagasan, memecahkan masalah, menilai,
menyimpulkan dan lain-lain.
Dengan memperhatikan sifat bahan ajar seperti diatas, pengajar
harus cermat meimilih strategi yang akan digunakan . penyampaian bahan ajar yang
berupa fakta, tentu strateginya akan berbeda dengan penyampaian bahan ajar yang
berupa keterampilan . demikian pula dengan prinsip dan konsep, akan berbeda
strateginya.
Bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan
strategi tertentu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.
Relevan dengan standar kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang
harus dicapai peserta didik.
2.
bahan ajar merupakan isi pembelajaran dan penjabaran dari standar kompetensi
serta kompetensi dasar tersebut.
3.
memberikan motivasi peserta didik untuk belajar lebih jauh
4.
Berkaitan dengan bahan sebelumnya.
5.
Bahan disusun secara sistematis dari yang sederhana menuju yang kompleks.
6.
Praktis.
7.
Bermanfaat bagi peserta didik.
8.
Sesuai dengan perkembangan zaman.
9.
Dapat diperoleh dengan mudah.
10.
Menarik minat peserta didik.
11.
Memuat ilustrasi yang menarik hati peserta didik.
12.
Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik yang sesuai dengan kemampuan peserta
didik.
13.
Berhubungan erat dengan pelajaran0pelajaranm lainnya.
14.
Menstimulasi aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang
menggunakannya.
15.
Menghindari Konsep yang samar-samar agar tidak membingunghkan peserta didik.
16.
Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas.
17.
Membedakan bahan ajar untuk anak dan untuk orang dewasa.
18.
Menghargai perbedaan pribadi para peserta didik pemakaiannya.
Dari sisi lain, kriteria bahan ajar yang baik dapat ditinjau dari
beberapa aspek, yaitu aspek penampilan segi material, aspek buku pendukungnya,
aspek linguistik, aspek kebudayaan yang terkandung di dalamnya, aspek filsofis,
dan aspek evaluasinya.
Di smaping itu, di bawah ini dikemukakan sejumlah peranaan bahan
ajar, yaitu :
1.
mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai pengajaran
serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang disajikan.
2.
menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi,
sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta didik .
3.
menyediakan suatu sumber yang terssusun rapi danm bertahap.
4.
Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi peserta
didik.
5.
Menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6.
Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.
2.4. Waktu yang Tersedia
Sebagaimana diketahui , dalam kurikulum pembeljaran bahasa yang
berlaku saat ini, terdapat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai pesreta
didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu tahun
ajaran. Untuk mencapai standar kompetensi ataupun kompetensi dasar tersebut,
pengajar mengembangkan bahan ajar/materi pembelajaran, kemudian menyampaikannya
kepada peserta didik. Dalam penyampaiannya diperlukan strategi yang tepat agar
mencapai sasaran.
Melalui perhitungan waktu dalam satu tahun ajaran berdasarkan
waktu-waktu efektif pembelajaran bahasa , rata-rata lima jamm pelajaran/ minggu
untuk mencapai dua atau tiga kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi tersebut
harus dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan strategi yang disesuaikan
dengan waktu yang tersedia.
Bahan ajar yang termasuk kategori sulit diberi waktu yang lebih
banyak. Oleh karena itu, strategi yang dipilih pun harus sesuai dengan alokasi
waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jangan sampai, strategi yang dipilih
melebihi waktu yang sudah ditentukan. Kalau hal ini terjadi terus-menerus ,
tentu ada bahan ajar yang tidak tersampaikan. Dengan dmeikian, kompetensi dasar
peserta didik pun ada yang tidak bisa dicapai.
2.5. Sarana/Prasarana Belajar
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai tujuan (KBBI, 1993) . yang dimaksud dengan sarana belajar adalah
segala sesuatu yang langsung dapat dipakai peserta didik dalam belajar untuk
mencapai suatu kompetensi dasar
tertentu. Misalnya, buku paket, kamus , ensiklopedia, peta, alat peraga.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses . prasarana belajar bahasa, misalnya laboratorium
bahasa, ruang belajar, kelas yang luas, podium dan lain-lain.
Sebagaimana kita ketahui , di sekolah-sekolah tidak semuanya
memiliki sarana/prasarana belajar yang lengkap. Tidak jarang seorang pengajar
merasa kesulitan ketika memberikan pembelajaran kepada peserta didik tidak didukung
oleh sarana/prasarana yang diperlukan.
Pengajar yang bijaksana, tentu tidak menyerah begitu saja mengingat
sarana/prasarana belajar yang terbatas. Dia harus mengatur mempersiapkan didi
bagaimana memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan keadaan yang terbatas
seperti itu, tanpa mengurangi hak pesreta didik untuk belajar dalam suasana
yang kondusif, menyenangkan, penuh kreativitas dan bergairah.
Sebaliknya, bila sarana/prasarana belajar lengkap sesuai kebutuhan
, strategi pembelajaran yang dipilih harus benar-benar bisa memanfaatkannya
secara optimal. Tidak jarang kita menemukan kasus bahwa sarana/prasarana itu
tidak dimanfaatkan dalam proses belajar secraa optimal. Hal ini tentu
menimbulkan kemubadziran saja. Biasnya,
salah satu penyebab itu karena ketidakmampuan pengajar menggunakan
sarana/prasarana berteknologi tinggi.
2.6. Kemampuan atau Kecakapan Pengajar Memilih dan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Bahasa
Salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan
peserta didik untuk tidak melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang
alamiah. Agar interaksi dapat bermakna bagi peserta didik dan dan dapat
mencapai kompetensi dasar tertentu , pengajar dituntut untuk tidak lebih
memiliki kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalismenya .
disamping memiliki kemampuan penguasaan keilmuan pengajar juga harus memiliki
strategi yang disalamnya terdapat pendekatan , metode, dan teknik secara baik.
Pendekatan adalah seperangkat asumsi korektif yang menangani
hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa (Imam, 2004). Pendekatan mengacu
pada teori tentang hakikat bahasa dan hakikat pembelajaran bahasa.
Ada tiga tentang pandangan hakikat bahasa, yakni pandangan
struktural , pandangan fungsional dan pandangan interaksional . pandangan
struktural berpendapat bahwa tiap bahas aitu mempunyai struktur yang
berbeda-beda. Bahasa adalah sistem unsur yang berhubungan secara struktural
bagi pengkodean makna . sasaran pembelajaran bahasa dipandang sebagai
penguasaan unsur-unsur tersebut.
Pandangan fungsional bahwa bahas aitu merupakan wahana ekspresi
makna fungsional. Gerakan komunikatif dalam pengajaran bahasa menganut
pandangan ini. Teori ini lebih menekankan dimensi semantik dan komunikatif
daripada sekedar ciri-ciri gramatikal.
Pandangan interaksional bebpendapat bahwa bahasa merupakan wahana
realisasi hubungan-hubungan antarpribadi dan bagi performansi
transaksi-transaksi di antara para individu . bahasa dilihat sebgaai alat untuk
berkreasi dan memelihara hubungan sosial.
Mengenai hakikat pembelajaran bahasa, hal ini berkenaan dnegan
catatan tentang proses psikolinguistik dan kognitif dalam pembelajaran bahasa
dan catatan mengenai kondisi yang memungkinkan keberhasilan penggunaan proses
tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Dengan berbagai factor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar
dalam proses pembelajaran tersebut dapat diupayakan untuk meningkatkan kualitas
belajar mengajar di dalam maupun diluar pendidikan formal.
Dengan demikian, pencapaian
standar proses untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses
pembelajaran. Upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan harus digalakkan dengan
melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu :
1.
Karakteristik Peserta Didik
2.
Kompetensi Dasar yang Diharapkan
3.
Bahan Ajar
4.
Waktu yang Tersedia
5.
Sarana/Prasarana Belajar
6.
Kemampuan atau Kecakapan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Bahasa
3.2 Saran
Sebagai calon/guru sebagai alat untuk menciptakan generasi penerus
bangsa yang lebih baik dari pada kita saat sekarang ini, untuk mereka di masa
yang akan datang.Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia
ini. Begitu juga dengan penyajian makalah ini, ternyata masih banyak
kekurangan-kekurangan dengan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
Oleh karena itu kami
mengharapkan masukan yang konstruktif guna perbaikan dalam penyajian makalah
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2013. Strategi Pembelajaran
Bahasa .Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.
https://newsatria156.wordpress.com/2012/09/06/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-strategi-belajar-mengajar/
https://punyachotyx.blogspot.com/2013/03/faktor-faktor-yang-mempengararuhi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar