Rabu, 29 Juli 2015

Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Zaman modern sekarang ini yang menuntut setiap manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam segala bidang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah pintu gerbang setiap manusia untuk menuju dalam pergerakan zaman yang globalisasi yang menuntut untuk bergerak cepat menggunakan teknologi yang semakin modern dan semakin canggih.
 Dengan pendidikan tentunya perubahan zaman dapat berkembang dngan baik menuju arah yang positif. Meningkatkan sumber daya manusia yang dapat bersaing dengan dunia luar slah satunya adalah dengan pendidikan. Pendidikan tidak akan berfungsi jika tidak diimbangi dengan system belajar yang baik.
 Maka dari itu strategi belajar yang baik perlu dikembangkan oleh siswa dan guru dalam mengajar. Strategi belajar mengajar yang menunjang perkembangan pendidikan atau yang dapat meningkatkan penguasaan materi peserta didik adalah yang menekankan pada metode dan teknik pengajaran yang sesuai.
 Dalam menunjang setiap pembelajaran, tentu saja tidak terlepas dari faktor pendukung dalam pengguaan strategi pembelajaran tersebut. Dengan mengetahui berbagai factor pendukung atau faktor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas output dari proses pembelajaran.
 Dalam pembelajaran faktor yang sangat penting adalah keberadaan guru dan siswa. Dimana hubungan antara guru dan siswa tersebut saling berkaitan satu sama lain. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Peserta didik pun harus mempunyai strategi belajar sendiri agar apa yang disampaikan oleh guru dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Dengan demikian peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh guru. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemanfaatan strategi belajar mengajar harus dimengerti oleh guru dan peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan secara maksimal.

1.2  RUMUSAN MASALAH
a. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?
1.3  TUJUAN
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?
 BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik sebagai orang yang belajar merupakan subjek yang sangat penting dalam proses pembelajaran . dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, pengajar harus memerhatikan karakteristik peserta didik . karakteristik peserta didik itu antara lain sebagai berikut :
·         Kematangan Mental dan Kecakapan Intelektual
Tingkat kematangan mental dan kecakaoan intelektual peserta didik sangat mempengaruhi strategi yang akan digunakan. Masing-masing peserta didik memiliki kematangan mental dan kecakapan intelektual yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang digunakan harus benar-benar bermanfaat sesuai tingkat kematangan mental dan kecakapan intelektual.
Bila peserta didik telah matang secara mental dan cakap secara intelektual untuk belajar bahasa, dengan strategi pembelajaran apapun, peserta didik tersebut akan  mudah mengikuti pembelajarannya.
·         Kondisi Fisik dan Kecakapan Psikomotor
Kondisi fisik merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran. Demikian pula kecakapan psikomotor yang dimiliki peserta didik . kecakapan psikomotor menyangkut gerakan-gerakan jasmani , seperti kekuatan , kecepatan, koordinasi, dan fleksibilitas.
Suatu strategi pembelajaran digunakan bila sesuai dengan kondisi fisik dan kecakaan psikomotor peserta didik.tidak semua strategi cocok digunakan untuk setiap kondisi. Pengajar harus benar-benar memperhatikan keadaan seperti ini.
·         Umur
Umur merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran bahasa untuk umur 6-12 tahun tentu akan berbeda dengan penggunaan strategi untuk peserta didik yang berumur 15-17 tahun, demikian seterusnya. Hal ini kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan belajar peserta didik.
·         Jenis Kelamin
Meskipun secara prinsip antara peserta didik perempuan dan laki-laki tidak terdapat perbedaan , namun dalam hal-hal tertentu terdapat perbedaan, misalnya minat, cara belajaar, kebiasaan, kecakapan, psikomotor dan perhatian.
Jenis kelamin merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran yang dipakai , terutama dalam kelas-kelas yang heterogen.
2.2.Kompetensi Dasar yang Diharapkan
Kompetensi dasar adalah pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilaai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata oelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran harus dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat mencapai peserta didik. Kompetensi tersebut merupakan titik tolak penetuan strategi yang akan digunakan. Untuk mencapai kompetensi dasar tertentu, kira-kira strategi apa yang cocok digunakan . misalnya, pada aspekkebahasaan , kompetensi yang difarapkan adalah menguasai dan menggunakan kata dalam konteks. Dengan demikian, metode yang dipakai sebagai bagian dari strategi adalah dengan menggunakan metode kontekstual.
2.3.Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik harus benar-benar merasakan manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia mempelajarinya.
Secara umum, sifat bahan ajar dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori, yaitu fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Fakta merupakan sifat suatu gejala , peristiwa , benda yang nyata, atau wujudnya dapat dilihat atau dirasa oleh indera. Fakta dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk lambang, kata-kata atau kalimat, istilah, maupun pernyataan .
Konsep atau pengertian merupakan serangkaian perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Konsep dibentuk dari dan melalui pola unsur bersama diantara anggota kumpulan atau serangkaian, karena konsep adalah klasifikasi pola yang besamaan.
Prinsip merupakan suatu pola antarhubungan fungsional di antara prinsip . dengan kata lain, prinsip adalah hubungan fungsional dari beberapa konsep.
Lain halnya dengan keterampilan, keterampilan merupakan suatu pola kegiatan yang bertujuan dan memerlukan peniruan serta koordinasi informasi yang dipelajari. Ada dua jenis keterampilan , yakni keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Bahan ajar bahasa tampaknya lebih banyak merupakan keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Bahan ajar bahasa tampaknya lebih banyak merupakan keterampilan intelektual karena berhubungan dnegan proses berpikir , seperti menuangkan gagasan, memecahkan masalah, menilai, menyimpulkan dan lain-lain.
Dengan memperhatikan sifat bahan ajar seperti diatas, pengajar harus cermat meimilih strategi yang akan digunakan . penyampaian bahan ajar yang berupa fakta, tentu strateginya akan berbeda dengan penyampaian bahan ajar yang berupa keterampilan . demikian pula dengan prinsip dan konsep, akan berbeda strateginya.
Bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan strategi tertentu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Relevan dengan standar kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
2. bahan ajar merupakan isi pembelajaran dan penjabaran dari standar kompetensi serta kompetensi dasar tersebut.
3. memberikan motivasi peserta didik untuk belajar lebih jauh
4. Berkaitan dengan bahan sebelumnya.
5. Bahan disusun secara sistematis dari yang sederhana menuju yang kompleks.
6. Praktis.
7. Bermanfaat bagi peserta didik.
8. Sesuai dengan perkembangan zaman.
9. Dapat diperoleh dengan mudah.
10. Menarik minat peserta didik.
11. Memuat ilustrasi yang menarik hati peserta didik.
12. Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
13. Berhubungan erat dengan pelajaran0pelajaranm lainnya.
14. Menstimulasi aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang menggunakannya.
15. Menghindari Konsep yang samar-samar agar tidak membingunghkan peserta didik.
16. Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas.
17. Membedakan bahan ajar untuk anak dan untuk orang dewasa.
18. Menghargai perbedaan pribadi para peserta didik pemakaiannya.
Dari sisi lain, kriteria bahan ajar yang baik dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek penampilan segi material, aspek buku pendukungnya, aspek linguistik, aspek kebudayaan yang terkandung di dalamnya, aspek filsofis, dan aspek evaluasinya.
Di smaping itu, di bawah ini dikemukakan sejumlah peranaan bahan ajar, yaitu :
1. mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang disajikan.
2. menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta didik .
3. menyediakan suatu sumber yang terssusun rapi danm bertahap.
4. Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi peserta didik.
5. Menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.


2.4. Waktu yang Tersedia
Sebagaimana diketahui , dalam kurikulum pembeljaran bahasa yang berlaku saat ini, terdapat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai pesreta didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu tahun ajaran. Untuk mencapai standar kompetensi ataupun kompetensi dasar tersebut, pengajar mengembangkan bahan ajar/materi pembelajaran, kemudian menyampaikannya kepada peserta didik. Dalam penyampaiannya diperlukan strategi yang tepat agar mencapai sasaran.
Melalui perhitungan waktu dalam satu tahun ajaran berdasarkan waktu-waktu efektif pembelajaran bahasa , rata-rata lima jamm pelajaran/ minggu untuk mencapai dua atau tiga kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi tersebut harus dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan strategi yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
Bahan ajar yang termasuk kategori sulit diberi waktu yang lebih banyak. Oleh karena itu, strategi yang dipilih pun harus sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jangan sampai, strategi yang dipilih melebihi waktu yang sudah ditentukan. Kalau hal ini terjadi terus-menerus , tentu ada bahan ajar yang tidak tersampaikan. Dengan dmeikian, kompetensi dasar peserta didik pun ada yang tidak bisa dicapai.
2.5. Sarana/Prasarana Belajar
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan (KBBI, 1993) . yang dimaksud dengan sarana belajar adalah segala sesuatu yang langsung dapat dipakai peserta didik dalam belajar untuk mencapai  suatu kompetensi dasar tertentu. Misalnya, buku paket, kamus , ensiklopedia, peta, alat peraga. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses . prasarana belajar bahasa, misalnya laboratorium bahasa, ruang belajar, kelas yang luas, podium dan lain-lain.
Sebagaimana kita ketahui , di sekolah-sekolah tidak semuanya memiliki sarana/prasarana belajar yang lengkap. Tidak jarang seorang pengajar merasa kesulitan ketika memberikan pembelajaran kepada peserta didik tidak didukung oleh sarana/prasarana yang diperlukan.
Pengajar yang bijaksana, tentu tidak menyerah begitu saja mengingat sarana/prasarana belajar yang terbatas. Dia harus mengatur mempersiapkan didi bagaimana memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan keadaan yang terbatas seperti itu, tanpa mengurangi hak pesreta didik untuk belajar dalam suasana yang kondusif, menyenangkan, penuh kreativitas dan bergairah.
Sebaliknya, bila sarana/prasarana belajar lengkap sesuai kebutuhan , strategi pembelajaran yang dipilih harus benar-benar bisa memanfaatkannya secara optimal. Tidak jarang kita menemukan kasus bahwa sarana/prasarana itu tidak dimanfaatkan dalam proses belajar secraa optimal. Hal ini tentu menimbulkan  kemubadziran saja. Biasnya, salah satu penyebab itu karena ketidakmampuan pengajar menggunakan sarana/prasarana berteknologi tinggi.
2.6. Kemampuan atau Kecakapan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Pembelajaran Bahasa
Salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan peserta didik untuk tidak melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Agar interaksi dapat bermakna bagi peserta didik dan dan dapat mencapai kompetensi dasar tertentu , pengajar dituntut untuk tidak lebih memiliki kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalismenya . disamping memiliki kemampuan penguasaan keilmuan pengajar juga harus memiliki strategi yang disalamnya terdapat pendekatan , metode, dan teknik secara baik.
Pendekatan adalah seperangkat asumsi korektif yang menangani hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa (Imam, 2004). Pendekatan mengacu pada teori tentang hakikat bahasa dan hakikat pembelajaran bahasa.
Ada tiga tentang pandangan hakikat bahasa, yakni pandangan struktural , pandangan fungsional dan pandangan interaksional . pandangan struktural berpendapat bahwa tiap bahas aitu mempunyai struktur yang berbeda-beda. Bahasa adalah sistem unsur yang berhubungan secara struktural bagi pengkodean makna . sasaran pembelajaran bahasa dipandang sebagai penguasaan unsur-unsur tersebut.
Pandangan fungsional bahwa bahas aitu merupakan wahana ekspresi makna fungsional. Gerakan komunikatif dalam pengajaran bahasa menganut pandangan ini. Teori ini lebih menekankan dimensi semantik dan komunikatif daripada sekedar ciri-ciri gramatikal.
Pandangan interaksional bebpendapat bahwa bahasa merupakan wahana realisasi hubungan-hubungan antarpribadi dan bagi performansi transaksi-transaksi di antara para individu . bahasa dilihat sebgaai alat untuk berkreasi dan memelihara hubungan sosial.
Mengenai hakikat pembelajaran bahasa, hal ini berkenaan dnegan catatan tentang proses psikolinguistik dan kognitif dalam pembelajaran bahasa dan catatan mengenai kondisi yang memungkinkan keberhasilan penggunaan proses tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1  Kesimpulan
Dengan berbagai factor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar dalam proses pembelajaran tersebut dapat diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam maupun diluar pendidikan formal.
 Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan harus digalakkan dengan melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu :
1.      Karakteristik Peserta Didik
2.      Kompetensi Dasar yang Diharapkan
3.       Bahan Ajar
4.       Waktu yang Tersedia
5.      Sarana/Prasarana Belajar
6.      Kemampuan atau Kecakapan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Pembelajaran Bahasa
3.2 Saran
Sebagai calon/guru sebagai alat untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih baik dari pada kita saat sekarang ini, untuk mereka di masa yang akan datang.Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu juga dengan penyajian makalah ini, ternyata masih banyak kekurangan-kekurangan dengan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
 Oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif guna perbaikan dalam penyajian makalah berikutnya.



DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa .Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.
https://newsatria156.wordpress.com/2012/09/06/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-strategi-belajar-mengajar/
https://punyachotyx.blogspot.com/2013/03/faktor-faktor-yang-mempengararuhi.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar