BAB
1
PENDAHULUAN
Korupsi yang terjadi di indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi
kehidupan. Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi,
sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial
kemasyarakatan di negeri ini.dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang
telah dilakukan selama ini belum menunjukan hasil yang optimal.
Padahal banyak cara yang telah dilakukan dalam melakukan pemberantasan
korupsi. Mulai dari KPK sampai polisi ikut dalam upaya pemberantasan korupsi
yang ada di Indonesia ini. Korupsi yang ada di Indonesia seperti telah mendarah
daging sampai anak cucu kita. Maka dari itu pencegahan korupsi sangatlah
penting.
Cara
yang seharusnya dilakukan ialah dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi
dalam diri setiap Individu. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain
meliputi kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai anti korupsi itu perlu di
terapkan oleh setiap individu untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar
korupsi tidak terjadi. Daalam makalah
ini lebih kami tekankan pada pembahasan tentang sederhana dan kerja keras.
1.2
RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian sederhana dan kerja keras?
- apa manfaat sederhana dan kerja keras?
1.3.
TUJUAN
- Mencegah adanya praktek korupsi
- Memberikan pengetahuan tentang sederhana dan kerja keras
1.4
MANFAAT
- Memberikan pengetahuan lebih pentang pencegahan anti korupsi
- Adanya tambahan pengetahuan tentang korupsi
BAB
II
PEMBAHASAN
NILAI ANTI KORUPSI
Mengacu pada berbagai aspek yang
dapat menjadi penyebab terjadinya korupsi sebagaimana telah dipaparkan dalam
bab sebelumnya, dapat dikatakan bahwa penyebab korupsi terdiri atas faktor
internal dan faktor eksternal, Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang
datangnya dari diri pribadi atau individu, sedangkan faktor eksternal berasal
dari lingkungan atau sistem, Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat
dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor
penyebab korupsi tersebut.
Faktor internal sangat ditentukan
oleh kuat tidaknya nilai-nilai anti korupsi tertanam dalam diri setiap
Individu. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi kejujuran,
kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian,
dan keadilan. Nilai-nilai anti korupsi itu perlu di terapkan oleh setiap
individu untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar korupsi tidak terjadi.
Untuk mencegah terjadinya faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai anti
korupsi yaitu akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan, dan kontrol
kebijakan dalam suatu organisasi/institusi/masyarakat. Oleh karena itu hubungan
antara prinsip-prinsip dan nilai-nilai anti korupsi merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
A.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Nilai-nilai
anti korupsi yang akan di bahas meliputi kejujura, kepedulian, kemandirian,
kedisiplinan, pertanggung jawaban, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan
keadilan. Nilai-nilai inilah yang akan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi
untuk dapat di jalankan dengan baik.
Pengertian Sederhana
sederhanaan
adalah properti, kondisi, atau kualitas ketika segalanya dapat dipertimbangkan
untuk dimiliki. Kesederhanaan biasanya berhubungan dengan beban yang diletakkan
sesuatu pada seseorang yang mencoba untuk menjelaskan atau memahaminya. Sesuatu
yang mudah dipahami atau dijelaskan adalah sederhana, berlawanan dari sesuatu
yang rumit.
Dalam beberapa hal, kesederhanaan dapat digunakan untuk mengartikan kecantikankecantika,
kemurnian atau kejelasan. Kesederhanaan juga dapat digunakan sebagai konotasi
negatif untuk menandakan defisit atau ketidakcukupan nuansa atau kerumitan
suatu benda, relatif terhadap sesuatu yang dianggap perlu.
Konsep kesederhanaan telah dikaitkan dengan kenyataan dalam bidang epistemologi. Menurut razor Occam, semua
hal setara, teori tersederhana adalah yang paling benar. Dalam konteks
gaya hidup manusia, kesederhanaan dapat menandakan kebebasan dari kerja keras,
usaha atau kepanikan. Secara
spesifik, kata ini dapat merujuk pada gaya hidup sederhana.
Kesederhanaan adalah tema dalam agama Kristen. Menurut St.
Thomas Aquinas, Tuhan
adalah [[kesederhanaan agung|kesederhanaan tidak terbatas. Ordo Fransiskan dalam agama Katolik Roma dan Anglikan juga
menyuruh kepada kesederhanaan. Anggota Religious Society of Friends (Quakers) mempraktikkan Testimoni Kesederhanaan yang menyederhanakan hidup seseorang untuk
memfokuskan diripada hal-hal yang paling penting dan mengabaikan atau
menghindari hal-hal yang kurang penting.
Dalam kesederhanaan ada kebersahajaan yang
menuntun kepada kebahagiaan nurani karena sesungguhnya yang kita butuhkan hanya
sedikit dan tidak selalu berupa materi, selebihnya untuk memberi dan memenuhi
hak orang lain. Kesederhanaan memiliki arti dan manfaat yang luar biasa sebagai
energi kehidupan. Energi untuk bertahan, energi untuk memberi dan berbagi,
serta energi untuk mensyukuri hidup itu sendiri.
Kesederhanaan ialah kemampuan untuk ikhlas menerima yang ada, berusaha
untuk berlaku adil dan bersyukur atas setiap rezeki yang diberikan dengan tetap
menggunakannya pada hal-hal yang bermanfaat dan berarti. Kemampuan itulah yang
memberikan manfaat dan menjadi energi dalam kehidupan kita. Lalu apa manfaat
kesederhanaan sebagai energi kehidupan?
Secara psikologis, kesederhanaan bermanfaat dalam menyeimbangkan
energi positif dan negatif dalam diri dan kehidupan kita. Energi
syukur dan ikhlas dalam kesederhanaan merupakan nutrisi untuk mencapai
kebahagiaan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi perasaan-perasaan positif
dan pikiran pun lebih jernih dan tenang. Ketenangan psikis akan bersinergi
dengan kematangan spiritual. Dalam tataran spiritual, kesederhanaan
dapat memberikan energi untuk membuat kita fokus dalam menjalankan sesuatu.
Dengan fokus kepada usaha dan keyakinan akan kekuatan Yang Maha Perkasa, kita
mampu menghadapi hambatan dan ujian, sehingga hidup terasa lebih ringan dan
mudah karena ada kepasrahan dan penyerahan diri yang utuh kepada kekuatan maha
melalui doa. Itulah energi kehidupan yang bisa memanusiakan manusia.
“Kesederhanaan berpikir adalah salah satu yang menghindarkan kita dari
stres. Anda bisa buktikan sendiri ketika anda tidak terlalu banyak berpikir
rumit”
Saya pikir selain dari hal-hal terbatas materi,
kesederhanaan juga berhubungan dengan gaya hidup. Simple mungkin buat saya juga
bisa merujuk pada kesederhanaan. Terutama jika berhubungan dengan suatu
pemikiran manusia maka kesederhanaan berpikir menurut saya menjadi sesuatu yang
sering kali sulit dilakukan. Seorang Professor ketika mengajar murid-muridnya
akan lebih dihargai jika dia bisa mengubah sesuatu yang rumit diterangkan
menjadi sederhana dan mampu dipahami bahkan oleh orang yang berpendidikan tidak
tinggi.
Sering kita melihat para politisi, pejabat atau para
ahli yang berbicara di media menggunakan bahasa yang mungkin hanya dipahami
oleh mereka sendiri. Padahal saat itu mereka berbicara ke hadapan masyarakat
bukan di kalangan tertentu. Salah satu hal yang sering menjadi salah kaprah
adalah ketika seorang berpendidikan tinggi sepertinya diharuskan berbicara
dengan gaya bahasa yang rumit, semakin rumit semakin akan kelihatan pintar
dirinya.
Sederhana Berpikir
Kesederhanaan berpikir adalah salah satu yang
menghindarkan kita dari stres. Anda bisa buktikan sendiri ketika anda tidak
terlalu banyak berpikir rumit, menerima hal-hal di sekitar anda apa adanya,
maka anda akan lebih terlihat rileks. Saya sering melihat pasien-pasien saya
yang berpikir sangat rumit untuk hal-hal yang sederhana. Bagaimana hal hal yang
sebenarnya memang sederhana menjadi demikian kompleks kalau orang ingin
menjadikannya rumit.
Keterlibatan pihak ke tiga seperti psikiater akan
sangat membantu cara perubahan pola pikir lewat terapi kognitif. Sayangnya hal
ini tidak selalu mudah dilakukan. Hal ini disebabkan karena banyak yang tidak
“rela” untuk melepaskan cara berpikir rumitnya menjadi ke lebih yang sederhana.
Ada juga yang merasakan tidak mampu melakukan itu untuk dirinya. Padahal apa
yang berhubungan dengan pikiran adalah sesuatu yang dilatih dan menjadi suatu
kebiasaan akhirnya.
Kesederhanaan
menunjukan suatu kebajikan yang luhur. Seseorang dikatakan sederhana, jika mau menerima apa
adanya dengan kerelaan yang tulus. Ada dua macam kesederhanaan: kesederhanaan
lahiriah dan batiniah. Kesederhanaan lahiriah berarti memakai segala
sesuatu dengan tidak memandang bulu dan jika pun memakai sesuatu, itu
disebabkan karena sesuatu itu sangat dibutuhkan. Kesederhanaan batiniah menyangkut
relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Saya akan berusaha dengan bantuan rahmat
Allah, untuk merenungkan kesederhanaan batiniah.
Ucapan syukur dan
kebahagiaan Tuhan Yesus saat dipenuhi Roh Kudus adalah sebagai berikut: “Aku
bersyukur kepada-Mu Bapa, karena segala sesuatu Engkau sembunyikan bagi orang
bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil (sederhana).” Lalu,
apakah saya termasuk di dalamnya? Bagaimana menjadi sederhana di hadapan Tuhan?
Mengapa harus sederhana? Masih banyak pertanyaan yang ingin saya renungkan,
tetapi jika saya menurutinya maka terbukti bahwa saya belum sederhana.
Apakah yang
dimaksudkan dengan orang kecil (sederhana) itu? Sederhana bukan berarti
kebodohan, kekanak-kanakan, atau ketidaktahuan. Sederhana itu berlawanan dengan
kesombongan, keegoisan atau berlagak sudah tahu segalanya. Sederhana (prajoso)
dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat
dipisah-pisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih.
Hatinya selalu terbuka dan rela dibimbing oleh Roh Kudus. Dalam berdoa,
berbicara, ungkapan-ungkapannya sederhana dan tidak menonjolkan ke-aku-annya.
Kesederhanaan merupakan jalan Injili.
Apakah saya
termasuk orang kecil (sederhana) itu? Dalam hal ini saya masih berusaha dan
berdoa supaya Tuhan memberikan rahmat yang saya butuhkan. Menjadi sederhana
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi kecenderungan manusia adalah
mencari pujian yang sia-sia dan si setan tidak senang bila kita menjadi
sederhana di hadapan Tuhan. Manusia jatuh dalam dosa karena bujukan setan
supaya makan buah pengetahuan yang dilarang Tuhan. Benar bahwa setelah makan
buah pengetahuan, manusia pertama menjadi tidak sederhana lagi. Terbukti takut
kepada Tuhan karena merasa dirinya telanjang (tidak polos), tidak berkata jujur
bahwa dirinya berdosa, tetapi mempersalahkan orang lain, mempersalahkan setan
dan akhirnya juga mempersalahkan Tuhan: mengapa menempatkan buah terlarang itu
di tengah-tengah taman? Selalu berdalih dan mencari pembenaran diri adalah
orang yang tidak sederhana. Menjadi sederhana berarti suatu perjuangan hidup.
Kesederhanaan identik dengan kesucian.
Bagaimana menjadi
sederhana di hadapan Tuhan? Sederhana di hadapan Tuhan berarti: mengakui
keterbatasan, kekurangan, kedosaan dan mohon belas kasihan Tuhan. Merendahkan
diri, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan tidak akan
melupakan dirinya. Tanpa Tuhan hidup saya tak akan berarti apa-apa. Dia adalah
pokok anggur dan saya adalah ranting-Nya. Ranting akan hidup dan berbuah bila
bersatu dengan pokok anggur yaitu Tuhan Yesus. Jadi tidak bisa ranting
membanggakan dirinya karena menghasilkan buah. Bila ranting ini sombong dan
membanggakan dinnya, maka mulai saat itu ranting itu memisahkan diri dengan
pokok anggur. Sudah bisa dipastikan bahwa ranting itu cepat atau lambat akan kering
dan buahnya akan busuk dimakan ulat. Saya tidak sederhana di hadapan Tuhan bila
merintangi dan menutup hati bagi karya Roh Kudus. Bila saya mengatakan “Ya, apa
pun resikonya yang akan terjadi, saya harus siap juga menanggungnya. Karena
mengikuti bimbingan Roh Kudus dan menyangkal diri itulah bayaran yang harus
saya berikan untuk mendapat mutiara yang berharga. Mutiara itu adalah menjadi
sederhana di hadapan Tuhan. Bila saya tidak berani membayar ketiga hal tersebut
di atas, untuk mendapat mutiara hanya menjadi kerinduan (mimpi) saja. Apakah
saya harus mendapat mutiara? Sebagai orang Kristen saya harus mendapat mutiara
bukan hanya merindukan saja. Tuhan sudah memberikan rahmat pengudusan sewaktu
pembaptisan dan ini sebagai jaminan yang sangat bernilai. Mengapa jaminan yang
bernilai tinggi itu saya sia-siakan? Kita semua sebagai orang Kristen mempunyai
jaminan, tergantung apakah kita mau memakainya atau tidak? Terserah anda!
Mengapa harus
menjadi Sederhana? Untuk menuju tujuan harus melewati jalannya. Untuk sampai
kepada Bapa harus melewati Tuhan Yesus. Untuk mencapai hidup kekal kita harus
menjadi sederhana. Yesus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, yang mengambil
bagian hidup manusia sederhana. Bahkan Dia yang menciptakan alam seisinya mau
merendahkan din, mengosongkan diri, menyederhanakan diri dalam Sakramen
Mahakudus. Hal ini merupakan mujizat Tuhan yang sangat besar, oleh karena itu
tidak ada dalih (alasan) untuk tidak menjadi sederhana. Jika ingin tetap
disebut orang Kristen, pengikut Kristus, hiduplah dalam kesederhanaan di
hadapan Allah Bapa dan umat manusia. Amin.
Manfaat sederhana
Hidup sederhana sangat
menyenangkan. Terlebih dalam kehidupan modern dimana kita tak pernah dapat
lepas dari banyak sekali pilihan dan jalan sekaligus kesulitan. Berusaha hidup
sesederhana mungkin akan sangat membantu kita menemukan banyak keuntungan dan
hidup lebih baik meskipun kita harus dihadapkan pada kondisi krisis ekonomi
global seperti saat ini.
Selain itu, hidup sederhana akan membuat kita lebih menikmati apa yang ada saat ini, karena tidak terlalu khawatir akan masa depan atau opini negatif orang lain. Sebagaimana Sir Chinmoy mengatakan, "Simplicity is our natural or conscious awareness of reality. - Kesederhanaan adalah kesadaran alamiah akan kenyataan diri kita sendiri." Kesadaran tersebut akan membantu kita lebih fokus pada potensi diri sendiri dan semangat untuk lebih giat berusaha, tak hanya berangan-angan atau meratapi kegagalan masa lalu. Dengan demikian, kita dapat meraih harapan lebih cepat dan lebih banyak dari yang diinginkan.
Kesederhanaan dalam hidup semua berawal dari pikiran. Hidup sederhana sama artinya dengan terus belajar menjernihkan pikiran dan tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh pemikiran-pemikiran negatif. Dengan kata lain, kesederhanaan membuat kita menemukan ketenangan pikiran.
Selain itu, hidup sederhana akan membuat kita lebih menikmati apa yang ada saat ini, karena tidak terlalu khawatir akan masa depan atau opini negatif orang lain. Sebagaimana Sir Chinmoy mengatakan, "Simplicity is our natural or conscious awareness of reality. - Kesederhanaan adalah kesadaran alamiah akan kenyataan diri kita sendiri." Kesadaran tersebut akan membantu kita lebih fokus pada potensi diri sendiri dan semangat untuk lebih giat berusaha, tak hanya berangan-angan atau meratapi kegagalan masa lalu. Dengan demikian, kita dapat meraih harapan lebih cepat dan lebih banyak dari yang diinginkan.
Kesederhanaan dalam hidup semua berawal dari pikiran. Hidup sederhana sama artinya dengan terus belajar menjernihkan pikiran dan tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh pemikiran-pemikiran negatif. Dengan kata lain, kesederhanaan membuat kita menemukan ketenangan pikiran.
Kemauan untuk selalu hidup
sesederhana mungkin dapat menumbuhkan kreatifitas. Cobalah bertanya kepada diri
sendiri tentang apa yang dapat Anda lakukan dengan apa yang Anda miliki?
Pertanyaan tersebut akan mendorong Anda untuk memutar otak guna memecahkan
suatu masalah dengan memanfaatkan apa yang sudah Anda miliki, daripada mencoba
untuk 'membeli' solusi yang berarti pengeluaran uang lagi.
Keuntungan lain dari
hidup sederhana lainnya adalah tidak menimbulkan kecemburuan sosial, kesibukan
yang berkurang, sehingga lebih banyak waktu untuk istirahat, mengembangkan
diri, berbagi dengan orang lain dan lain sebagainya. Keuntungan yang terpenting
adalah kita menjadi lebih bahagia dengan apapun yang kita miliki. Sementara
keuntungan selalu ada dari hidup sederhana adalah biaya hidup menjadi lebih
ekonomis.
Harus dipahami bahwa
hidup sederhana bukan kehidupan kaum miskin. Sebab banyak milyuner kelas dunia
hidup sangat hemat dan sederhana atau jauh dari kemewahan. Kita coba perhatikan
Warren Buffet yang disebut majalah Forbes edisi bulan Agustus 2008 sebagai pria
terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai 62 milyar USD. Keseharian hidup
pria yang mendapat gelar Sage of Omaha atau Oracle of Omaha karena kehebatan
pikirannya tersebut sangat dekat dengan prinsip hidup hemat dan mungkin dapat
kita jadikan pedoman.
Ketika diwawancara
televisi CNBC beberapa waktu yang lalu, Warren Buffet menyatakan bahwa ia masih
tinggal di rumah sederhana berkamar 3 di kota Ohama. Rumah itu sudah ia tempati
bersama keluarga sejak menikah tahun 1959. Walaupun rumah itu jauh dari kesan
mewah, tetapi ia mengatakan, "Saya memiliki segalanya di rumah ini."
Kerja keras
Pengertian
kerja keras
Kerja keras adalah
usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai
sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan
hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani
harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal
sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan
itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a
maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau berikhtiar
merupakan kewajiban semua manusia. Karena itu untuk mencapai tujuan hidup
manusia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras
sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang
akan sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Firman Allah swt:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ
بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١)
Artinya:“ Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada aat
al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah mengusahakan untuk
kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan berpangku tangan
saja.
Adapun apabila manusia
bekerja keras maka akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: mendatangkan
pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah swt, meningkatkan
kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
Orang yang bekerja
keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.
Dia dapat memanfaatkan
dua pertiga waktunya (16 jam) untuk bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya
digunakan untuk istirahat (tidur). Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk
ibadah mahdlah (khusus) tetapi juga semua aktivitas lainnya yang
didasari dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah. Pekerjaan apa pun yang
ditekuninya harus dilakukan dengan
baik dan profesional. Jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia yang tidak ada manfaatnya
dan juga jangan melakukan pekerjaan didasari dengan sikap malas. Dalam salah satu hadisnya,
Nabi Saw. banyak memuji orang yang bekerja keras dan membenci pemalas. Orang yang
banyak berdoa kepada Allah dengan menambah ibadah sunnah tetapi tidak mau
bekerja termasuk pemalas yang dibenci Nabi Saw. Oleh karena itu,
pandaipandailah kita memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk bekerja keras
dalam hal apa pun yang mendatangkan manfaat bagi kita. Jangan sebaliknya kita
banyak bekerja tetapi tidak mendatangkan manfaat bagi kita, seperti
pekerjaan-pekerjaan yang dilarang, atau menghabiskan waktunya untuk bekerja
mencari kehidupan dunia dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan untuk kehidupan
akhirat.
Terkait dengan bekerja
keras, Allah berfirman dalam al-Quran yang menggambarkan perbuatan orang
beriman yang bekerja keras:
يَآأَي هَا الذِيْنَ ءَامَنُوْآ أَنْفِقُوْا مِنْ طَيبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِم ا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَ
ممُوا
الخَْبِيْثَ مِنْهُ تنُْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ إِلآ أَنْ تغُْمِضُوْا فِيْهِ وَاعْلَمُوْآ أَ ن اللهَ غَنِي
حمَِيْدٌ
(البقرة: (٢٦٧)
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu (mengolah
potensi diri) yang bersih dan sebagian dari apa yang Kami tumbuhkan/keluarkan
dari bumi
(mengolah potensi alam) untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
untuk kamu nafkahkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan
dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi
Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah (2):
267).
Manfaat kerja keras
Arti kerja
keras bukanlah dalam arti yang sebenarnya yakni bahwa kita harus benar-benar
bekerja dengan keras, bukan seperti itu. Kerja keras itu menunjukkan semangat
yang menyala dan kemauan untuk memberi batasan pada diri kita sendiri yang
sebenarnya bisa kita langgar. Batasan ini yang menjadi tolak ukur bahwa apakah
benar kita bisa keras pada diri kita sendiri atau tidak. Contohnya begini, saya
ingin sukses dan kaya padahal saya masih sering muncul rasa malasnya. Kita tahu
bahwa malas dan sukses itu bertolak belakang. Maka dengan itu, kita bikin
batasan buat diri kita bahwa saya tidak akan malas lagi supaya saya bisa
sukses. Hemat saya seperti itu. Jangan salah, melawan diri kita itu sendiri
yang paling berat. Satu sisi kita ingin sekali memanjakan diri kita dengan
bersantai sepanjang hari, tapi di satu sisi kita tahu bahwa jika saya
bermalas-malasan maka tujuan saya akan semakin sulit tercapai.
Tantangan
seperti itu yang sangat berat kita lalui, dan tentu saja tidak heran bila
banyak orang yang menyerah bila tantangan seperti ini yang mereka hadapi yakni
menyangkut kemauan pribadi.
Jadi,
sekali lagi, kerja keras itu bukan berarti harus melakukan pekerjaan fisik yang
menguras tenaga dan bikin rentan stress. Apa kata dunia, kalau untuk mendapatkan
kesuksesan kita harus jadi
pemikul barang dulu. Pemikul barang cuma seedar contoh bukan untuk
mendiskreditkan pekerjaan tertentu.
Terus,
manfaat kerja keras seperti apa? Bukan hanya kesuksesan tetapi pengalaman hidup
yang berharga. Bila kita bisa menempa diri kita untuk bisa lolos dalam
melalui tantangan dan hambatan yang membuat kita tergoda untuk berhenti di
tengah jalan, maka kita akan memiliki suatu keterikatan emosi yang lebih kuat
akan makna sebuah semangat, percaya diri, kerja keras, dan kesuksesan.
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
sederhanaan
adalah properti, kondisi, atau kualitas ketika segalanya dapat dipertimbangkan
untuk dimiliki. Kesederhanaan biasanya berhubungan dengan beban yang diletakkan
sesuatu pada seseorang yang mencoba untuk menjelaskan atau memahaminya.
Kerja keras adalah
usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai
sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan
hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani
harus terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar