Senin, 27 Juli 2015

Nilai-nilai korupsi



BAB 1
PENDAHULUAN
Korupsi yang terjadi di indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan. Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini.dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukan hasil yang optimal.
            Padahal banyak cara yang  telah dilakukan dalam melakukan pemberantasan korupsi. Mulai dari KPK sampai polisi ikut dalam upaya pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia ini. Korupsi yang ada di Indonesia seperti telah mendarah daging sampai anak cucu kita. Maka dari itu pencegahan korupsi sangatlah penting.
Cara yang seharusnya dilakukan ialah dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi dalam diri setiap Individu. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai anti korupsi itu perlu di terapkan oleh setiap individu untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar korupsi tidak terjadi. Daalam makalah ini lebih kami tekankan pada pembahasan tentang sederhana dan kerja keras.
1.2 RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian sederhana dan kerja keras?
  2. apa manfaat sederhana dan kerja keras?
1.3. TUJUAN
  1. Mencegah adanya praktek korupsi
  2. Memberikan pengetahuan tentang sederhana dan kerja keras

1.4 MANFAAT
  1. Memberikan pengetahuan lebih pentang pencegahan anti korupsi
  2. Adanya tambahan pengetahuan tentang korupsi

BAB II
PEMBAHASAN
NILAI ANTI KORUPSI


            Mengacu pada berbagai aspek yang dapat menjadi penyebab terjadinya korupsi sebagaimana telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, dapat dikatakan bahwa penyebab korupsi terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal, Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datangnya dari diri pribadi atau individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem, Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor penyebab korupsi tersebut.
            Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-nilai anti korupsi tertanam dalam diri setiap Individu. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai anti korupsi itu perlu di terapkan oleh setiap individu untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar korupsi tidak terjadi. Untuk mencegah terjadinya faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai anti korupsi yaitu akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan, dan kontrol kebijakan dalam suatu organisasi/institusi/masyarakat. Oleh karena itu hubungan antara prinsip-prinsip dan nilai-nilai anti korupsi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
A. NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Nilai-nilai anti korupsi yang akan di bahas meliputi kejujura, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, pertanggung jawaban, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai inilah yang akan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi untuk dapat di jalankan dengan baik.

Pengertian Sederhana
sederhanaan adalah properti, kondisi, atau kualitas ketika segalanya dapat dipertimbangkan untuk dimiliki. Kesederhanaan biasanya berhubungan dengan beban yang diletakkan sesuatu pada seseorang yang mencoba untuk menjelaskan atau memahaminya. Sesuatu yang mudah dipahami atau dijelaskan adalah sederhana, berlawanan dari sesuatu yang rumit. Dalam beberapa hal, kesederhanaan dapat digunakan untuk mengartikan kecantikankecantika, kemurnian atau kejelasan. Kesederhanaan juga dapat digunakan sebagai konotasi negatif untuk menandakan defisit atau ketidakcukupan nuansa atau kerumitan suatu benda, relatif terhadap sesuatu yang dianggap perlu.
Konsep kesederhanaan telah dikaitkan dengan kenyataan dalam bidang epistemologi. Menurut razor Occam, semua hal setara, teori tersederhana adalah yang paling benar. Dalam konteks gaya hidup manusia, kesederhanaan dapat menandakan kebebasan dari kerja keras, usaha atau kepanikan. Secara spesifik, kata ini dapat merujuk pada gaya hidup sederhana.
Kesederhanaan adalah tema dalam agama Kristen. Menurut St. Thomas Aquinas, Tuhan adalah [[kesederhanaan agung|kesederhanaan tidak terbatas. Ordo Fransiskan dalam agama Katolik Roma dan Anglikan juga menyuruh kepada kesederhanaan. Anggota Religious Society of Friends (Quakers) mempraktikkan Testimoni Kesederhanaan yang menyederhanakan hidup seseorang untuk memfokuskan diripada hal-hal yang paling penting dan mengabaikan atau menghindari hal-hal yang kurang penting.
Dalam kesederhanaan ada kebersahajaan yang menuntun kepada kebahagiaan nurani karena sesungguhnya yang kita butuhkan hanya sedikit dan tidak selalu berupa materi, selebihnya untuk memberi dan memenuhi hak orang lain. Kesederhanaan memiliki arti dan manfaat yang luar biasa sebagai energi kehidupan. Energi untuk bertahan, energi untuk memberi dan berbagi, serta energi untuk mensyukuri hidup itu sendiri.
Kesederhanaan ialah kemampuan untuk ikhlas menerima yang ada, berusaha untuk berlaku adil dan bersyukur atas setiap rezeki yang diberikan dengan tetap menggunakannya pada hal-hal yang bermanfaat dan berarti. Kemampuan itulah yang memberikan manfaat dan menjadi energi dalam kehidupan kita. Lalu apa manfaat kesederhanaan sebagai energi kehidupan?
Secara psikologis, kesederhanaan bermanfaat dalam menyeimbangkan energi positif dan negatif dalam diri dan kehidupan kita. Energi syukur dan ikhlas dalam kesederhanaan merupakan nutrisi untuk mencapai kebahagiaan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi perasaan-perasaan positif dan pikiran pun lebih jernih dan tenang. Ketenangan psikis akan bersinergi dengan kematangan spiritual. Dalam tataran spiritual, kesederhanaan dapat memberikan energi untuk membuat kita fokus dalam menjalankan sesuatu. Dengan fokus kepada usaha dan keyakinan akan kekuatan Yang Maha Perkasa, kita mampu menghadapi hambatan dan ujian, sehingga hidup terasa lebih ringan dan mudah karena ada kepasrahan dan penyerahan diri yang utuh kepada kekuatan maha melalui doa. Itulah energi kehidupan yang bisa memanusiakan manusia.
“Kesederhanaan berpikir adalah salah satu yang menghindarkan kita dari stres. Anda bisa buktikan sendiri ketika anda tidak terlalu banyak berpikir rumit”
Saya pikir selain dari hal-hal terbatas materi, kesederhanaan juga berhubungan dengan gaya hidup. Simple mungkin buat saya juga bisa merujuk pada kesederhanaan. Terutama jika berhubungan dengan suatu pemikiran manusia maka kesederhanaan berpikir menurut saya menjadi sesuatu yang sering kali sulit dilakukan. Seorang Professor ketika mengajar murid-muridnya akan lebih dihargai jika dia bisa mengubah sesuatu yang rumit diterangkan menjadi sederhana dan mampu dipahami bahkan oleh orang yang berpendidikan tidak tinggi.
Sering kita melihat para politisi, pejabat atau para ahli yang berbicara di media menggunakan bahasa yang mungkin hanya dipahami oleh mereka sendiri. Padahal saat itu mereka berbicara ke hadapan masyarakat bukan di kalangan tertentu. Salah satu hal yang sering menjadi salah kaprah adalah ketika seorang berpendidikan tinggi sepertinya diharuskan berbicara dengan gaya bahasa yang rumit, semakin rumit semakin akan kelihatan pintar dirinya.
Sederhana Berpikir
Kesederhanaan berpikir adalah salah satu yang menghindarkan kita dari stres. Anda bisa buktikan sendiri ketika anda tidak terlalu banyak berpikir rumit, menerima hal-hal di sekitar anda apa adanya, maka anda akan lebih terlihat rileks. Saya sering melihat pasien-pasien saya yang berpikir sangat rumit untuk hal-hal yang sederhana. Bagaimana hal hal yang sebenarnya memang sederhana menjadi demikian kompleks kalau orang ingin menjadikannya rumit.
Keterlibatan pihak ke tiga seperti psikiater akan sangat membantu cara perubahan pola pikir lewat terapi kognitif. Sayangnya hal ini tidak selalu mudah dilakukan. Hal ini disebabkan karena banyak yang tidak “rela” untuk melepaskan cara berpikir rumitnya menjadi ke lebih yang sederhana. Ada juga yang merasakan tidak mampu melakukan itu untuk dirinya. Padahal apa yang berhubungan dengan pikiran adalah sesuatu yang dilatih dan menjadi suatu kebiasaan akhirnya.
Kesederhanaan menunjukan suatu kebajikan yang luhur. Seseorang dikatakan sederhana, jika mau menerima apa adanya dengan kerelaan yang tulus. Ada dua macam kesederhanaan: kesederhanaan lahiriah dan batiniah. Kesederhanaan lahiriah berarti memakai segala sesuatu dengan tidak memandang bulu dan jika pun memakai sesuatu, itu disebabkan karena sesuatu itu sangat dibutuhkan. Kesederhanaan batiniah menyangkut relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Saya akan berusaha dengan bantuan rahmat Allah, untuk merenungkan kesederhanaan batiniah.
Ucapan syukur dan kebahagiaan Tuhan Yesus saat dipenuhi Roh Kudus adalah sebagai berikut: “Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, karena segala sesuatu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil (sederhana).” Lalu, apakah saya termasuk di dalamnya? Bagaimana menjadi sederhana di hadapan Tuhan? Mengapa harus sederhana? Masih banyak pertanyaan yang ingin saya renungkan, tetapi jika saya menurutinya maka terbukti bahwa saya belum sederhana.
Apakah yang dimaksudkan dengan orang kecil (sederhana) itu? Sederhana bukan berarti kebodohan, kekanak-kanakan, atau ketidaktahuan. Sederhana itu berlawanan dengan kesombongan, keegoisan atau berlagak sudah tahu segalanya. Sederhana (prajoso) dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih. Hatinya selalu terbuka dan rela dibimbing oleh Roh Kudus. Dalam berdoa, berbicara, ungkapan-ungkapannya sederhana dan tidak menonjolkan ke-aku-annya. Kesederhanaan merupakan jalan Injili.
Apakah saya termasuk orang kecil (sederhana) itu? Dalam hal ini saya masih berusaha dan berdoa supaya Tuhan memberikan rahmat yang saya butuhkan. Menjadi sederhana tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi kecenderungan manusia adalah mencari pujian yang sia-sia dan si setan tidak senang bila kita menjadi sederhana di hadapan Tuhan. Manusia jatuh dalam dosa karena bujukan setan supaya makan buah pengetahuan yang dilarang Tuhan. Benar bahwa setelah makan buah pengetahuan, manusia pertama menjadi tidak sederhana lagi. Terbukti takut kepada Tuhan karena merasa dirinya telanjang (tidak polos), tidak berkata jujur bahwa dirinya berdosa, tetapi mempersalahkan orang lain, mempersalahkan setan dan akhirnya juga mempersalahkan Tuhan: mengapa menempatkan buah terlarang itu di tengah-tengah taman? Selalu berdalih dan mencari pembenaran diri adalah orang yang tidak sederhana. Menjadi sederhana berarti suatu perjuangan hidup. Kesederhanaan identik dengan kesucian.
Bagaimana menjadi sederhana di hadapan Tuhan? Sederhana di hadapan Tuhan berarti: mengakui keterbatasan, kekurangan, kedosaan dan mohon belas kasihan Tuhan. Merendahkan diri, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan tidak akan melupakan dirinya. Tanpa Tuhan hidup saya tak akan berarti apa-apa. Dia adalah pokok anggur dan saya adalah ranting-Nya. Ranting akan hidup dan berbuah bila bersatu dengan pokok anggur yaitu Tuhan Yesus. Jadi tidak bisa ranting membanggakan dirinya karena menghasilkan buah. Bila ranting ini sombong dan membanggakan dinnya, maka mulai saat itu ranting itu memisahkan diri dengan pokok anggur. Sudah bisa dipastikan bahwa ranting itu cepat atau lambat akan kering dan buahnya akan busuk dimakan ulat. Saya tidak sederhana di hadapan Tuhan bila merintangi dan menutup hati bagi karya Roh Kudus. Bila saya mengatakan “Ya, apa pun resikonya yang akan terjadi, saya harus siap juga menanggungnya. Karena mengikuti bimbingan Roh Kudus dan menyangkal diri itulah bayaran yang harus saya berikan untuk mendapat mutiara yang berharga. Mutiara itu adalah menjadi sederhana di hadapan Tuhan. Bila saya tidak berani membayar ketiga hal tersebut di atas, untuk mendapat mutiara hanya menjadi kerinduan (mimpi) saja. Apakah saya harus mendapat mutiara? Sebagai orang Kristen saya harus mendapat mutiara bukan hanya merindukan saja. Tuhan sudah memberikan rahmat pengudusan sewaktu pembaptisan dan ini sebagai jaminan yang sangat bernilai. Mengapa jaminan yang bernilai tinggi itu saya sia-siakan? Kita semua sebagai orang Kristen mempunyai jaminan, tergantung apakah kita mau memakainya atau tidak? Terserah anda!
Mengapa harus menjadi Sederhana? Untuk menuju tujuan harus melewati jalannya. Untuk sampai kepada Bapa harus melewati Tuhan Yesus. Untuk mencapai hidup kekal kita harus menjadi sederhana. Yesus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, yang mengambil bagian hidup manusia sederhana. Bahkan Dia yang menciptakan alam seisinya mau merendahkan din, mengosongkan diri, menyederhanakan diri dalam Sakramen Mahakudus. Hal ini merupakan mujizat Tuhan yang sangat besar, oleh karena itu tidak ada dalih (alasan) untuk tidak menjadi sederhana. Jika ingin tetap disebut orang Kristen, pengikut Kristus, hiduplah dalam kesederhanaan di hadapan Allah Bapa dan umat manusia. Amin.

Manfaat sederhana
Hidup sederhana sangat menyenangkan. Terlebih dalam kehidupan modern dimana kita tak pernah dapat lepas dari banyak sekali pilihan dan jalan sekaligus kesulitan. Berusaha hidup sesederhana mungkin akan sangat membantu kita menemukan banyak keuntungan dan hidup lebih baik meskipun kita harus dihadapkan pada kondisi krisis ekonomi global seperti saat ini.
           Selain itu, hidup sederhana akan membuat kita lebih menikmati apa yang ada saat ini, karena tidak terlalu khawatir akan masa depan atau opini negatif orang lain. Sebagaimana Sir Chinmoy mengatakan, "Simplicity is our natural or conscious awareness of reality. - Kesederhanaan adalah kesadaran alamiah akan kenyataan diri kita sendiri." Kesadaran tersebut akan membantu kita lebih fokus pada potensi diri sendiri dan semangat untuk lebih giat berusaha, tak hanya berangan-angan atau meratapi kegagalan masa lalu. Dengan demikian, kita dapat meraih harapan lebih cepat dan lebih banyak dari yang diinginkan.
Kesederhanaan dalam hidup semua berawal dari pikiran. Hidup sederhana sama artinya dengan terus belajar menjernihkan pikiran dan tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh pemikiran-pemikiran negatif. Dengan kata lain, kesederhanaan membuat kita menemukan ketenangan pikiran.
Kemauan untuk selalu hidup sesederhana mungkin dapat menumbuhkan kreatifitas. Cobalah bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang dapat Anda lakukan dengan apa yang Anda miliki? Pertanyaan tersebut akan mendorong Anda untuk memutar otak guna memecahkan suatu masalah dengan memanfaatkan apa yang sudah Anda miliki, daripada mencoba untuk 'membeli' solusi yang berarti pengeluaran uang lagi.
Keuntungan lain dari hidup sederhana lainnya adalah tidak menimbulkan kecemburuan sosial, kesibukan yang berkurang, sehingga lebih banyak waktu untuk istirahat, mengembangkan diri, berbagi dengan orang lain dan lain sebagainya. Keuntungan yang terpenting adalah kita menjadi lebih bahagia dengan apapun yang kita miliki. Sementara keuntungan selalu ada dari hidup sederhana adalah biaya hidup menjadi lebih ekonomis.

Harus dipahami bahwa hidup sederhana bukan kehidupan kaum miskin. Sebab banyak milyuner kelas dunia hidup sangat hemat dan sederhana atau jauh dari kemewahan. Kita coba perhatikan Warren Buffet yang disebut majalah Forbes edisi bulan Agustus 2008 sebagai pria terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai 62 milyar USD. Keseharian hidup pria yang mendapat gelar Sage of Omaha atau Oracle of Omaha karena kehebatan pikirannya tersebut sangat dekat dengan prinsip hidup hemat dan mungkin dapat kita jadikan pedoman.
Ketika diwawancara televisi CNBC beberapa waktu yang lalu, Warren Buffet menyatakan bahwa ia masih tinggal di rumah sederhana berkamar 3 di kota Ohama. Rumah itu sudah ia tempati bersama keluarga sejak menikah tahun 1959. Walaupun rumah itu jauh dari kesan mewah, tetapi ia mengatakan, "Saya memiliki segalanya di rumah ini."

Kerja keras
Pengertian kerja keras
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia. Karena itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang akan sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan.

Firman Allah swt:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١)
Artinya:“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada aat al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah mengusahakan untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan berpangku tangan saja.
Adapun apabila manusia bekerja keras maka akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: mendatangkan pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah swt, meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.
Dia dapat memanfaatkan dua pertiga waktunya (16 jam) untuk bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya digunakan untuk istirahat (tidur). Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk ibadah mahdlah (khusus) tetapi juga semua aktivitas lainnya yang didasari dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah. Pekerjaan apa pun yang ditekuninya harus dilakukan dengan baik dan profesional. Jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia yang tidak ada manfaatnya dan juga jangan melakukan pekerjaan didasari dengan sikap malas. Dalam salah satu hadisnya, Nabi Saw. banyak memuji orang yang bekerja keras dan membenci pemalas. Orang yang banyak berdoa kepada Allah dengan menambah ibadah sunnah tetapi tidak mau bekerja termasuk pemalas yang dibenci Nabi Saw. Oleh karena itu, pandaipandailah kita memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk bekerja keras dalam hal apa pun yang mendatangkan manfaat bagi kita. Jangan sebaliknya kita banyak bekerja tetapi tidak mendatangkan manfaat bagi kita, seperti pekerjaan-pekerjaan yang dilarang, atau menghabiskan waktunya untuk bekerja mencari kehidupan dunia dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan untuk kehidupan akhirat.

Terkait dengan bekerja keras, Allah berfirman dalam al-Quran yang menggambarkan perbuatan orang beriman yang bekerja keras:
يَآأَي هَا الذِيْنَ ءَامَنُوْآ أَنْفِقُوْا مِنْ طَيبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِم ا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَ ممُوا
الخَْبِيْثَ مِنْهُ تنُْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ إِلآ أَنْ تغُْمِضُوْا فِيْهِ وَاعْلَمُوْآ أَ ن اللهَ غَنِي حمَِيْدٌ (البقرة: (٢٦٧)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu (mengolah potensi diri) yang bersih dan sebagian dari apa yang Kami tumbuhkan/keluarkan dari bumi (mengolah potensi alam) untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk kamu nafkahkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Mengetahui.(QS. al-Baqarah (2): 267).

Manfaat kerja keras
Arti kerja keras bukanlah dalam arti yang sebenarnya yakni bahwa kita harus benar-benar bekerja dengan keras, bukan seperti itu. Kerja keras itu menunjukkan semangat yang menyala dan kemauan untuk memberi batasan pada diri kita sendiri yang sebenarnya bisa kita langgar. Batasan ini yang menjadi tolak ukur bahwa apakah benar kita bisa keras pada diri kita sendiri atau tidak. Contohnya begini, saya ingin sukses dan kaya padahal saya masih sering muncul rasa malasnya. Kita tahu bahwa malas dan sukses itu bertolak belakang. Maka dengan itu, kita bikin batasan buat diri kita bahwa saya tidak akan malas lagi supaya saya bisa sukses. Hemat saya seperti itu. Jangan salah, melawan diri kita itu sendiri yang paling berat. Satu sisi kita ingin sekali memanjakan diri kita dengan bersantai sepanjang hari, tapi di satu sisi kita tahu bahwa jika saya bermalas-malasan maka tujuan saya akan semakin sulit tercapai.
Tantangan seperti itu yang sangat berat kita lalui, dan tentu saja tidak heran bila banyak orang yang menyerah bila tantangan seperti ini yang mereka hadapi yakni menyangkut kemauan pribadi.

Jadi, sekali lagi, kerja keras itu bukan berarti harus melakukan pekerjaan fisik yang menguras tenaga dan bikin rentan stress. Apa kata dunia, kalau untuk mendapatkan kesuksesan kita harus jadi pemikul barang dulu. Pemikul barang cuma seedar contoh bukan untuk mendiskreditkan pekerjaan tertentu.
Terus, manfaat kerja keras seperti apa? Bukan hanya kesuksesan tetapi pengalaman hidup yang berharga. Bila kita bisa menempa diri kita untuk bisa lolos dalam melalui tantangan dan hambatan yang membuat kita tergoda untuk berhenti di tengah jalan, maka kita akan memiliki suatu keterikatan emosi yang lebih kuat akan makna sebuah semangat, percaya diri, kerja keras, dan kesuksesan.

BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
sederhanaan adalah properti, kondisi, atau kualitas ketika segalanya dapat dipertimbangkan untuk dimiliki. Kesederhanaan biasanya berhubungan dengan beban yang diletakkan sesuatu pada seseorang yang mencoba untuk menjelaskan atau memahaminya.
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar