Senin, 27 Juli 2015

Lembaga pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang`
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya Pendidikan harus dapat memberikan  motivasi dalam mengaktifkan anak
Bila di teliti mulai dari masyarakatdan kebudayaan yang sederhana , maka lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi : lembaga keluarga , lembaga sekolah dan lembaga masyarakat. Ketiga lembaga tersebut oleh ki hajar dewantara di sebut sebagai “Tri Pusat Pendidikan”. Tri pusat pendidikan itu awalnya dari istilah “Tri Sentra Pendidikan” yang mengacu kepada tiga pusat lembaga pendidikan bagi anak. Konsep tri pusat pendidikan sangat menekankan akan pentingnya keterpaduan dan kebersamaan ketiga lingkungan/lembaga pendidikan sebagai satu kesatuan sistem pendidikan yang memberikan pengalaman pendidikan kepada anak atau peserta didik. Upaya pendidikan tidak cukup hanya disandarkan kepada sikap dan tenaga pendidik , akan tetapi juga harus di sertai suasana atau atmosfir yang sesuai dengan tujan pendidikan.[1]

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lembaga pendidikan ?
2. Apa saja macam-macam lembaga pendidikan?
3. Bagaimana tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan ?

1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian lembaga pendidikan
Mengetahui apa saja macam-macam lembaga pendidikan
Mengetahui bagaimana tanggung jawab lembaga pendidikan

1.4 Manfaat
Memberikan pengetahuan tentang pengertian lembaga pendidikan
Memberikan pengetahuan macam-macam lembaga pendidikan
Memeberikan pengetahuan bagaimana tanggung jawab/peran lembaga pendidikan

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian.  yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
  Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan.  
2.2 Lembaga-Lembaga Pendidikan
Bila di teliti mulai dari masyarakatdan kebudayaan yang sederhana , maka lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi : lembaga keluarga , lembaga sekolah dan lembaga masyarakat. Ketiga lembaga tersebut oleh ki hajar dewantara di sebut sebagai “Tri Pusat Pendidikan”. Tri pusat pendidikan itu awalnya dari istilah “Tri Sentra Pendidikan” yang mengacu kepada tiga pusat lembaga pendidikan bagi anak. Konsep tri pusat pendidikan sangat menekankan akan pentingnya keterpaduan dan kebersamaan ketiga lingkungan/lembaga pendidikan sebagai satu kesatuan sistem pendidikan yang memberikan pengalaman pendidikan kepada anak atau peserta didik. Upaya pendidikan tidak cukup hanya disandarkan kepada sikap dan tenaga pendidik , akan tetapi juga harus di sertai suasana atau atmosfir yang sesuai dengan tujan pendidikan.[2]
1. Lembaga Keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara dua subyek manusia (suami-istri). Berdasarkan asas cinta yang asasi ini lahirlah anak sebagai generasi penerus. Keluarga dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur membina kehidupan sang anak.
Keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama dan utama yang dialami oleh anak. Sejak adanya kemanusiaan sampa sekarang ini kehidupan keluarga selalu mempengaruhi perkembangan budi pekerti setiap manusia. Pendidikan dalam lembaga atau lingkungan keluarga muncul karena manusia memiliki naluri asli untuk memperoleh keturunan demi mempertahankan eksistensinya. Oleh karenanya manusia akan selalu mendidik keturunannya dengan sebaik-baiknya menyangkut aspek jasmani maupun rohani. Setiap manusia mempunyai dasar kecakapan dan keinginan untuk mendidik anak-anaknya, sehingga hakikat keluarga itu adalah semata-mata pusat pendidikan, meskipun terkadang berlangsung secara amat sederhana dan tana di sadari , tetapi jelas bahwa keluarga memiliki andil yang sangat besar dalam mendidik anak.
Melalui pendidikan keluarga ini anak bukan saja diharapkan memiliki pribadi yang mantap, mandiri dalam menjalani hidup dan kehidupannya, namun juga diharapkan nantinya mampu menjadi warga masyarakat yang baik. Melalui pendidikan keluarga anak disiapkan menjadi sosok manusia yang nantinya akan bisa hidup di masyarakat secara mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga dalam hal ini lembaga keluarga bisa di katakan sebagai lembaga pendidikan “kawah candra dimuka” maksudnya sebagai persiapan anak untuk kehidupan di masyarakat .
2. Lembaga Sekolah
Ketika anak berumur 4-6 tahun, ia di percaya oleh keluarganya untuk dididik oleh lembaga pendidikan (sekolah) seperti taman kanak-kanak sampai sekolah dasar. Lembaga ini meneruskan pembinaan yang telah di letakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga. Sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan kepercayaan keluarga.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang di bentuk oleh pemerintah dan masyarakat. Sekolah menjalankan tugas mendidik anak yang sudah tidak mampu lagi dilakukan oleh keluarga, mengingat semakin kompleksnya praktek mendidik anak. Menurut yong pai(1990), paling tidak , ada dua fungsi utama lembaga pendidikan sekolah (primary function of cshool) yaitu sebagai instrsumen untuk mentransmisikan nilai-nilai sosial masyarakat (to transmit societal values) dan sebagai agen untuk transformasi budaya (to be agent of socal transform).
Dalam lembaga pendidikan sekolah dikembangkan pola-pola tingkah laku dan sikap yang sangat bermanfaat dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup manusia dan dalam rangka merumuskan penyelesaian konflik. Sehingga pola-pola tingkah laku dan sikap tersebut diterima sebagai dasra standar dan kriteria untuk dapat berkembangnya individu memperoleh prestasi yang di harapkan.
3. Lembaga Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata-nilai dan tata-budaya sendiri. Dalam arti ini , masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan, medan kehidupan manusia yang majemuk (plural: suku,agama,kegiatan-kerja,tingkat pendidikan,tingkat-tingkat sosial ekonomi dan sebagainya). Manusia berada dalam multi-kompleks antar hubungan dan antar aksi didalam masyarakat itu.
Masyarakat dalam arti organisasi kehidupan bersama, yang secara makro ialah tata pemerintahan. Masyarakatnya dalam makna ini ialah lembaga atau perwujudan subyek pengelola dan kepemimpinan bersama (berdasarkan asas demokrasi). Artinya masyarakat dengan fungsi pengelola menerima keprcayaan dan tanggung jawabnya oleh, dari dan untuk masyarakat.
Tiap pribadi manusia akan selalu berada dan mengalami perkembangan dalam ketiga lembaga tersebut (keluarga, sekolah dan masyarakat). Berdasarkan realitas dan peranan ketiga lembaga ini, maka ahli pendidikan indonesia Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagai tripusat pendidikan. Artinya tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya, secara mendasar pla tripusat ini selalu merupakan komponen atau subsistem yang dialami manusia dalam kehidupannya. Dengan demikian tripusat merupakan realitas kehidupan budaya manusia yang cukup universal. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
2.    Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
3.    Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4.    Peserta tidak perlu homogen
5.    Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6.    Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7.    Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan

 2.3 Peranan Lembaga Pendidikan
A. Peran Lembaga Keluarga
1.  Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.
     2.  Menjamin Kehidupan Emosional Anak                     
Tiga  hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
-          Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
-          Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
-           Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari
                                         
     3.  Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.

     4.  Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.
     5.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
2. Peran Lembaga Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Adapun peranan lembaga sekolah adalah :
  1. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
  2. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah
3. Peran Lembaga Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggunga jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religious.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu.

3.2 Rekomendasi
Ilmu pendidikan adalah mata kuliah yang sangat penting , dengan mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan mengetahui seluk beluk yang akan di bahas di dunia pendidikan melalui mata kuliah ini secara rinci .




[1] (sunaryo:1997)
[2] (sunaryo:1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar