BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan
pembidangan ilmu dalam studi islam, pendekatan studi islam pun mengalami
perkembangan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada bab ini
dijelaskan sejumlah pendekatan yang dapat digunakan dalam studi islam. Beberapa metode dan pendekatan diperlukan dalam memahami islam, karena
dapat memberikan pandangan bahwa islam tidak hanya berwajah tunggal (single
face), melainkan berwajah plural (multifaces). Hal itu diperlukan karena islam
sebagai agama tidak boleh dipahami melalui pintu wahyunya belaka, tetapi juga
perlu dipahami melalui pintu pemeluknya, yaitu masyarakat muslim yang
menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari islam tersebut.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai kewajiban untuk
menyembah, kewajiban ini sesuai dengan tujuan Al-Khalik menciptakan manusia.
Sebagai agama wahyu yang terakhir, Islam telah meniti jalan sejarah yang
relatif panjang lebih dari 14 abad lamanya sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai
sekarang. Islam datang dengan membawa misi yang amat penting , yaitu mengesahkan Tuhan sebagai zat yang
wajib disembah. Kemudian islam mencurahkan perhatiannya untuk mempersatukan
bermacam-macam jenis bangsa dan umat manusia dalam satu bingkai, termasuk misi
yang dilaksanakan yaitu melakukan pendekatan sedapat mungkin antara kebiasaan dan
tradisi yang berlaku.
Atas dasar itulah berbagai pendekatan dalam memahami agama dapat
diungkapkan , karena melalui pendekatan tersebut kehadiran agama secara
fungsional dapat dirasakan oleh
penganutnya.[1]
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian studi islam kontemporer?
2.
Apa saja pendekatan pendekatan dalam studi islam kontemporer?
3.
Apa saja teori teori dalam studi islam kontemporer?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian studi islam kontemporer
2.
Untuk mengetahui pendekatan pendekatan dalam studi islam kontemporer
3.
Untuk mengetahui teori teori dalam studi islam kontemporer
1.4 Manfaat
1. Memberikan
pengetahuan tentang pengertian studi islam kontemporer
2. Memberikan
pengetahuan tentang pendekatan pendekatan studi islam Kontemporer
3. Memberikan
pengetahuan tentang teori teori studi islam kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Studi Islam Kontemporer
Menurut bahasa (etimologi), islam
kontemporer artinya agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
pada masa lampau dan berkembang hingga sekarang. Sedangkan menurut istilah
(terminologi), islam kontemporer adalah gagasan untuk mengkaji islam sebagai nilai alternatif baik dalam perspektif interpretasi tekstual
maupun kajian konstektual. Mengenai kemampuan islam memberikan solusi
baru kepada temuan-temuan di semua dimensi kehidupan dari masa lampau hingga
sekarang[2].
2.2
Pengertian
Pendekatan
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang
atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam
memahami agama.[3]
Dalam studi agama
dikenal dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan seorang beleiver/ insider dan
pendekatan seorang historian / outsider. Pendekatan seorang mukmin dan
pendekatan seorang ilmuan kritis. Bagi seorang agamawan yang baik, sudah barang
tentu, pendekatan seorang mukmin dianggap lebih baik, sehingga patut
diutamakan. Tetapi jika pendekatan tadi dihadapkan pada realitas empirik
kehidupan manusia beragama, seringkali pendekatan ini tidak memberikan
penjelasan yang memuaskan terhadap kenyataan.[4]
Dalam hubungan ini Jamaluddin Rakhmat mengatakan bahwa agama dapat
diteliti dengan menggunakan berbagai paradigma realitas agama yang diungkapkan
mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya. Oleh karena itu,
tidak ada persoalaan apakah penelitian agama itu, penelitian ilmu
sosial,penelitian legalisti, atau
penelitian filosofis.
Berbagai
pendekatan manusia dalam memahami agama dapat melalui pendekatan paradigma ini.
Dengan pendekatan ini semua orang dapat sampai pada agama. Di sini dapat
dilihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normalis,
melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan pendekatan dan
kesanggupannya. Oleh karena itu, agama hanya merupakan hidayah Allah dan
merupakan suatu kewajiban manusia sebagai fitrah yang diberikan Allah kepadanya.[5]
2.3 Pendekatan-pendekatan Studi Islam Kontemporer
1. Pendekatan Historis
Historis
adalah asal usul,sililah,kisah,riwayat dan peristiwa.historis merupakan suatu
ilmu yang di dalam nya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsure
tempat, waktu, objek, dan latar belakang peristiwa tersebut.pendekatan
kesejahteraan ini sangat penting dan di butuhkan dalam memahami agama , karena
agama itu sendiri turun dari sesuatu yang kongkrit dan berkaitan dengan kondisi
social kemasyarakatan.Melalui pendekatan social ini masyarakat di ajak untuk
memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa . Seseorang
yang ingin memahami Al-Qur’an secara benar misalnya , yang bersangkutan harus
mempelajari turunnya Al-Qur’an atau kejadian yang mengiringi turunnya Al-Qur’an
. Sebagai contoh pendekatan ini pada zaman kholifah Ar-Rosyidan adalah sebagai
berikut .
1.
Abu Bakar. Situasi yang membahayakan umat di madinah setelh wafatnya Nabi Muhammad
saw. Dan munculnya Abu bakar sebagai calon yang secara umum di terima , beliau
adalah orang Quraisy. Terpilihnya Abu bakar menunjukkan kesadaran politik yang
baik dalam umat dan cepatnya pemilihan itu di rampungkan menunjukkan bentuk
kuat bahwa mereka bertekat untuk bersatu dan melanjutkan tugas nabi Muhammad
saw.
2.
Umar bin khottob. Tindakan
pertama yang di lakukan umar bin khottob adalah mengubah kebijakan Abu bakar
terhadap para mantan pemberontak dalam peperangan riddah.
Pendekatan sejarah ini amat di
butuhkan dalam memahami agama karena agama itu sendiri turun dlam situasi
kongkrit , bahkan berkaitan dengan kondisi social masyarakat . dalam hubungan
ini ,Kuntowijoyo telah melakukan studi yang mendalam terhadap agama yang dalam
hal ini islam menurut pendekatan sejarah ketika ia mempelajari Al-Qur’an sampai
pada kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan Al-Qur’an itu terbagi menjadi dua bagian;
1.
Berisi konsep-konsep;
2.
Berisi kisah sejarah dan
perumpamaan.
Dalam
bagian pertama dikenal banyak konsep , baik yang bersifat abstrak maupun
kongkrit. Konsep tentang Allah, konsep tentang malaikat,tentang akhirat ,
fenomena kongkret dan dapat di amati, misalnya konsep orang kafir,orang
lemah,kelas tertindas, orang dzalim ,takabbur dan koruptor. Melalui pendekatan
sejarah ini diajarkan untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan
penerapan suatu peristiwa ,maka seseorang tidak dapat memahami suatu peristiwa
,maka seseorang tidak dapat memahami agama keluar dari konteks historis, karena
pemahaman ini menyesatkan orang yang memahaminya.
Pandangan historis ini adalah suatu
pandangan umum tentang pandangan metode pengajaran suksesif sejak dari dulu
sampai sekarang dan akan diiringi secara sepintas lalu mengenai problematic
metodologi itu.
Kebenaran Al-Qur’an dari segi historis telah
ditemukannya jasad Fir’aun sebagaimana oleh Allah dalam surah Yunus ayat 90.
Bukti lainnya adalah kekelehan
bangsa romawi atau Persia seperti disebutkan dalam surah ar-rum ayat 1-6.
Kemudian kemenangan kaum muslamin
atas orang-orang kafir yang mencoba menentang islam dinyatakan dalam surah
Al-mujadilah ayat 21.
Sejarah juga membuktikan bahwa
pendekatan historis ini berlaku di Indonesia dengan masuknya islam pada abad
ke-7M/1H. tetapi baru meluas pada abad ke-13 M. islam masuk ke Indonesia
melalui pusat-pusat perdagangan di pantai Sumatra utara dan melalui urat nadi
perdagangan bagian timur. Beberapa kerajaan islam sebagai bukti pendekatan
historis ini adlah sebagai berikut :
1.
Kerajaan samudera pasai.
Menurut catatan sejarah,bahwa islam pertama di Indonesia adalah kerajaan samudera pasai yang didirikan
pada abad ke-10M, dengan raja pertamanya adalah al-malik Ibrahim bin Mahmud.
Pada zaman kerajaan ini sudah terjadi hubungan antara makala dan pasai, bahkan
islam berkembang di malaka melalui kerajaan samudra pasai
2.
Kerajaan perlak merupakan
salah satu kerajaan islam tertua di Indonesia, agama islam mudah sekali
bertapak di perlak tanpa goncangan social dengan penduduk pribumi karena perlak
merupakan daerah yang letaknya sangat strategis di pantai selat malaka dan
bebas dari pengaruh hindu. Ada beberapa
pengeliling dunia yang pernah singgah di
perlak pada tahun 1292 M,adalah
marcopolo sedang berkesaan italia , dia mengatakan bahwa ibukota perlak
ramai di kunjungi pendagang islam dari timur tengah dan india.
3.
Kerajaan Aceh Darussalam
yang di proklamirkan pada pada 12 dzulqo’dah 916 H(1511M), kerajaan ini
diperintahkan oleh sultan Mahmud syah, namun kerajaan ini mengalami kemunduran
pada masa kekuasan sultan muzzaffar syah 1055 H(1750 M).
2. Pendekatan Sosiologi
Sosiologi
adalah ilmu kemasyarakatan , ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat atau sifatnya masyarakat. Termasuk dalam ilmu
sosiologi adalah:komoditas,keluarga,penelitian tentang kejahatan, sosiologi
sejarah ekologi manusua, geografi manusia, sosiologi industry,lembaga,hubungan pedesaan,pengendalian
social,kekacauan social,organisasi, sosiologi agama ,dan sosiologi kota.
Sosiologi
di definisikan secara luas sebagai bidang penelitian yang tujuannya
meningkatkan pengetahuan mengenai pengamatan dasar manusia,
kebiasaan-kebiasaan,ritual-ritual dan pola organisasi serta hukum
–hukumnya.sosiologi adalah ilmu yang mempalajari hidup bersama dalam masyarakat
dan menyelidika ikatan-ikatan dalam manusia yang menguasai hidupnya.
Dari definisi
tersebut terlahat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang
keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan, serta berbagai gejala
social lainnya yang saling berkaitan . Selanjutnya sosiologi digunakan sebagai
salah satu pendekatan memahami agama.karena banyak sekali ajaran agama yang
berkaitan dengan masalah social . Jalaludin rahmad dalam islam alternatife
menunjukkan lima alasan pokok untuk memahami agama melalui pendekatan sosiologi
ini. Alasan tersebut adalah :
1.
Dalam Al-Qur’an atau
kitab-kitab hadits .proporsi kedua sumber hukum islam berkenaan dengan urusan mu’amalah .
menurut ayyatullah khome dalam bukunya
al-hukumiyyah al-islamiyyah yang di kutip jalaludin rahmat di kemukakan
bahwa perbandingan antara ayat ibadah satu banding seratus untuk satu ayat
ibadah.
2.
Bahwa di tekankannya masalah
muamalah(social) dalam islam adalah kenyataan bahwa apabila urusan ibadah
bersamaan waktunya dengan urusan social yang penting, maka ibadah boleh di
perpendek.
3.
Bahwa ibadah yang mengandung
segi kemasyarakatan akan di beri ganjaran lebih besar daripada bersifat
perorangan.
4.
Dalam islam terdapat
ketentuan bila urusan ibadah dilakukan dengan tidak sempurna atau batal,karena
melanggar pantangan , maka tembusannya adalah melakukan suatu yang ada
hubungannya dengan masyarakat.
5.
Dalam islam terdapat ajaran
bahwa amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar
daripada ibadah sunnah.
Melalui pendekatan sosiologi agama
dapat dipahami dengan mudah, karena agama itu sendiri diturunan untuk
kepentingan social. Para psikolog yang menggunakan pendekatan sosiologi
berpendapat bahwa dalam kehidupan masyarakat primitife dijumpai semacam norma yang menggatur kehidupan
manusia hubungan manusia dengan kepercayaan di pengaruhi oleh factor kejiwaan .
Proses dan system ini dapat di kaji secara empiris menggunakan pendekatan
sosiologi.
Penjelasan bagaimanapun tentang
agama tidak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan sosiologi. Karena sampai
saat ini masih banyak di temukan masalah social.sehingga perlu penyelesaian
sosiologi karena agama telah dicirikan sebagai pemersatu aspirasi
manusia,sebagai jumlah besar muralitas,sumber tatanan masyarakat,dan perdamaian
bagi individu sebagai sesuatu yang memuliakan dan membela manusia yang beradab.
3.Pendekatan Teologis Normatif
Menurut M. Amin
Abdullah teologi pasti mengacu kepada agama tertentu, pendekatan teologis
normative dalam memahami agama selalu harfiah dapat di artikan sebagai upaya
nutuk memahami agama dan menggunaka empiris dari suatu keagamaan dianggap
sebagai sesuatu yang benar.
Amin Abdullah mengatakan bahwa pendekatan
teolis normative semata-mata tidak dapat menyelesaikan masalah esensial
pluralitas agama saat ini . kemudian muncul terobosan baru untuk melihat pemikiran
teknologi masa kritis yang termanifestasikan dalam budaya tertentu secara lebih
objektif lewat pengamatan empiris faktual.
Dalam pendekatan teologis memahami agama
adalah pendekatan yang menekankan bentuk formal symbol-simbol
keagamaan,mengklaim sebagai agama yang
paling benar . yang lainnya salah sehingga memandang bahwa paham orang
lain itu keliru ,kafir,sesat,dan murtad.pendekatan teologis normative dalam memahami
agama secara harfiah dapat di artikan sebagai upaya memahami agama dengan
menggunakan kerangka ilmu krtuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa
wujud empiris dari keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan
dengan yang lainnya.
Pendekatan teolis dalam memahami agama
cenderung bersikap tertutup ,tidak ada dialog yang saling menyalahkan dan
mengkafirkan ,yang pada akhirnya terjadi pembagian –pembagian umat, tidak ada
kerjasama dan terlihat tidak ada keperdulian social.melalui metode ini agama
bisa jadi buta terhadap masalah-masalah social dan cenderung menjadi lambing
atau identitas yang cenderung tidak memiliki makna .
Pendekatan teolis juga erat kaitannya
dengan ajaran pokok dari tuhan yang didalam nya belum terdapat penularan pemikiran
manusia .dalam pemdekatan ini agama dilahat sebagai suatu kabenaran mutlak dari
tuhan, tidak ada keraguan sedikitpun dan tampak bersikap ideal,
4. Pendekatan Social-Budaya
Budaya adalah pikiran dan akal budi
. kebudayaan adalah segala sesuatu yabg dilakukan oleh manusia sebagai hasil
pemikiran dan akal budi daya.kebudayaan dapat diartikan pula kesadaran
nilai-nilai dalam kesemestaannya , yang tingkat terrendah mengandung makna
suatu kesadaran intuitif dari identitas nilai dan urutan tingkat yang sesungguhnya
dari setaip nilai , serta kewajiban mengejar dan mewujudkan nilai
itu..kebudayaan yang demikian dapat di gunakan untuk memehami agama yang
terdapat pada data dan empirisnya atau agama yang tampil dalam bentuk formal
dalam masyarakat dan berkembang di masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari ,
dijumpau kebudayaan berpakaian,bergaul dan bermasyrakat.keadaan produk
kebudayaan umat ikut berintegrasi ,dalam pakaian, jilbab,baju kebaya meruraka
hasil budaya dan penggalamant agama.misalnya kaum prianya ketika menikah
memakai baju adat arab.kaum wanitanya menggunakan baju adat cini.disitu
terlihat produk budaya yandg berbeda dipengaruh oleh pemahaman keagamaannya.
5. Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah ilmu
tentang manusia khususnya tentang asal usul,aneka warna benuk fisik,adat
istiadat,dan kepercayaan pada masa lampau.antropologi itu adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah manusia dan budayanya , ilmu
antropologi bertujuan untuk memperoleh suatu pemahaman totalitas manusia sebagai
makhluk hidup,baik di masa lampau maupun di masa sekarang.antropologi itu tidak
lebih dari suatu usaha memahami keseluruhan pengamalan sosialnya,maka hasil
maksimumum yang di peroleh adalah fenomene-fenomena yang menunjukkan adanya
tuhan.
Pendekatan
antropologi dan studi islam membuahkan antropologi agama yang dapat dikatakan
sebagian dari antropologi budaya, bukan antropologi social karena metode
antropologi pada umumnya adalah objek sekelompok manusia yang biasanya manusia
sederhana dalam kebudayaan hidupnya pendekatan
antropologi dan agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya untuk mrmahami
agama dengan melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkenbang dalam
masyarakat melalui pendekatan
antropologi terlihat dengan jenis hubungan agama dengan berbagai masalah
kehidupan manusia.yang dapat di jelaskan melalui bantuan ilmu antropologi dan
cabang-cabangnya.
6.Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah
ilmu jiwa yang menyelidiki tentang keadaan jiwa seseorang berdasarkan cara
berfikir,bertindak serta perilaku orang itu ,psikologi seca harfiah :psyche
yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu .psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu tersebut tidak
dapat terlepas dari lingkungannya .
Psikologi yang digunakan dalam
membangun psikologi islam yang mencakup tiga aspek, yaitu:
1.
Aspek skriptualistik, yaitu
pendekata pengkajian islam yang di dasari pada teks-teks Al-Qur’an ataupun
hadits secara literal .
2.
Aspek filosofis, yaitu
pendekata pengkajian psikologi islam yang didasarkan atas prosedur berfikir
spekulatif.
3.
Aspek sufistik tasawuf,
yaitu pendekatan pengkajian psikologi islam yang didasarkan pada prosedur
intuitif, ilham,dan cita rasa.
Agama dapat di pahamai melalui
berbagai pendekatan.Dengan pendekatan itu semua orang sampai pada agama.seorang
sosiolog,antropolog,sejarawan,ahli ilmu jiwadan kebudayaan akan sampai pada
pemahaman yang benar.agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normative
belaka, melainkan dapat di pahami oleh semua orang tergantung pendekatan dan
kesanggupan yang dimiliki.demikian seorang dapat memiliki kepuasam dari agama
dan seluruh persoalan hidupnya dapat bimbingan dari agama.[6]
2.4 Pengertian dan Fungsi Teori
Pengertian Teori
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu
keterangan mengenai suatu peristiwa,[7]
yang didasari prinsip-prinsip yang terwujud dalam bentuk rumus atas aturan yang
berlaku umum.[8] Dengan kata
lain teori adalah rumusan-rumusan yang disusun secara sistematis dari sebuah fenomena
atau peristiwa yang diungkap. Para ahli sosiolog berpendapat bahwa teori
merupakan perlengkapan pengetahuan ilmiah yang paling berguna.
Teori adalah alat terpenting bagi suatu ilmu pengetahuan. Tanpa
teori,berarti hanya ada serangkaian data atau fakta saja dan tidak ada ilmu
pengetahuan.[9]
Fungsi
Teori
1. Menyimpulkan
generalisasi-generalisasi
dan fakta hasil pengamatan
2. Memberi
kerangka orientasi untuk analisis dan
klasifikasi dari fakta-fakta yang diperoleh
3. Memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang akan terjadi
4. Mengisi
lowongan-lowongan dalam pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada atau sedang
terjadi
5. Melihat fenomena yang sedang diteliti dari
perspektif atau sisi lain, yang memungkinkan lahir teori dari perspektif atau
sisi lain, yang memungkinkan lahir teori dari perspektif baru tersebut
6. Menjelaskan fenomena, kasus, kejadian, dan
semacamnya.[10]
Macam-Macam Teori
1. Teracity ,yaitu perolehan kebenaran melalui
penyaksian bahwa sesuatu selalu terjadi sehingga seorang percaya bahwa hal itu
memang benar demikian.
2. Authority, yaitu kebenaran yang di peroleh
dengan menyadarkan dari sumber yang berwenang untuk menyatakan kebenaran.
3. A-priory, yaitu kebenaran yang di peroleh
dari intuisi.
4. Trial and error, yaitu kebenaran yang di
peroleh dari uji coba dan perbaikan.
5. Keilmuan, yaitu kebenaran yang di peroleh
dari teori penelitian,kajian dalam alam empiris,melalui langkah-langkah yang
sistematis dan logis. [11]
Hubungan Antara Teori dan Pendekatan
Pendekatan sangat erat hubungannya dengan
kerangka teori. Dalam arti bahwa
teori yang di gunakan untuk menganalisis fenomena adalah teori yang di miliki
ilmu pendekatan yang digunakan, [12]ketika
memutuskan suatu paradigma tertentu dan teori-teori yang muncul pada teori
paradigma tersebut .
Teori-teori
yang menggambarkan paradigm yang dipakai sehingga teori-teori tersebut dapat
berfungsi sebagai pola-pola dasar yang memberikan arah bagi para peneliti.[13]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Menurut bahasa (etimologi), islam kontemporer artinya agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa lampau dan
berkembang hingga sekarang. Sedangkan menurut istilah (terminologi), islam
kontemporer adalah gagasan untuk mengkaji
islam sebagai nilai alternatif baik
dalam perspektif interpretasi tekstual maupun kajian konstektual.
2.
Pendekatan
adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya
digunakan dalam memahami agama
3.
Macam-macam pendekatan yaitu
: Pendekatan Historis, pendekatan sosiologi, pendekatan teologis normative,
pendekatan social budaya, pendekatan antropologi, pendekatan psikologi
4.
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu
keterangan mengenai suatu peristiwa, yang didasari prinsip-prinsip yang
terwujud dalam bentuk rumus atas aturan yang berlaku umum.
5. Macam-macam teori
: Teracity, Authority, A-priory, Trial and
error, Keilmuan.
B. REKOMENDASI
Kelompok
kami memberikan rekomendasi studi keislaman skontemporer harus dipelajari oleh
semua kalangan pelajar,bukan hanya kalangan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Yatimin. 2006. Sudi Islam
Kontemporer. Jakarta : Amzah.
Abdullah, M.
Amin. 2006. Islamic Studies di Perguruan Tinggi.Jakarta :Pustaka
Pelajar.
Nasution,
Khoiruddin. 2010. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta : Akademia +
Tazzara.
Syafaq, Hammis.
2011. Pengantar Studi Islam. Surabaya : IAIN Sunan Ampel
Press
[1]
Drs.m.yatimin Abdullah,M.A,studi islam kontemporer,cet
.1,(Jakarta:AMZAH,2006),hlm. 57-58.
[3] .M.yatimin
Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal. 58
[4] Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam, (
Surabaya, IAIN Sunan Ampel, 2011), hal.175
[5]
.M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal.
58
[6]
.M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal.
59
[7] . Hammis
Syafaq, Pengantar Studi Islam, ( Surabaya, IAIN Sunan Ampel Press, 2011),
hal.173
[8]
Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010),
hal.183
[9]
Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam, ( Surabaya, IAIN Sunan Ampel Press,
2011), hal.174
[10]
Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010),
hal.183
[11]
M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal.
228
[12]
Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010),
hal.183
[13]
Amin Abdullah, Islamic studies di Perguruan Tinggi, ( Yogyakarta, Pustaka
pelajar, 2006) , hal.42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar