Senin, 27 Juli 2015

Teori-Teori dan Pendekatan-Pendekatan dalam Studi ke Islaman Kontemporer




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan pembidangan ilmu dalam studi islam, pendekatan studi islam pun mengalami perkembangan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada bab ini dijelaskan sejumlah pendekatan yang dapat digunakan dalam studi islam. Beberapa metode dan pendekatan diperlukan dalam memahami islam, karena dapat memberikan pandangan bahwa islam tidak hanya berwajah tunggal (single face), melainkan berwajah plural (multifaces). Hal itu diperlukan karena islam sebagai agama tidak boleh dipahami melalui pintu wahyunya belaka, tetapi juga perlu dipahami melalui pintu pemeluknya, yaitu masyarakat muslim yang menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari islam tersebut.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai kewajiban untuk menyembah, kewajiban ini sesuai dengan tujuan Al-Khalik menciptakan manusia.
Sebagai agama wahyu yang terakhir, Islam telah meniti jalan sejarah yang relatif panjang lebih dari 14 abad lamanya sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai sekarang. Islam datang dengan membawa misi yang amat penting ,  yaitu mengesahkan Tuhan sebagai zat yang wajib disembah. Kemudian islam mencurahkan perhatiannya untuk mempersatukan bermacam-macam jenis bangsa dan umat manusia dalam satu bingkai, termasuk misi yang dilaksanakan yaitu melakukan pendekatan sedapat mungkin antara kebiasaan dan tradisi yang berlaku.
Atas dasar itulah berbagai pendekatan dalam memahami agama dapat diungkapkan , karena melalui pendekatan tersebut kehadiran agama secara fungsional dapat  dirasakan oleh penganutnya.[1]

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian studi islam kontemporer?
2.      Apa saja pendekatan pendekatan dalam studi islam kontemporer?
3.      Apa saja teori teori dalam studi islam kontemporer?
1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian studi islam kontemporer
2.      Untuk mengetahui pendekatan pendekatan dalam studi islam kontemporer
3.      Untuk mengetahui teori teori dalam studi islam kontemporer
1.4 Manfaat
1.      Memberikan pengetahuan tentang pengertian studi islam kontemporer
2.      Memberikan pengetahuan tentang pendekatan pendekatan studi islam Kontemporer
3.      Memberikan pengetahuan tentang teori teori studi islam kontemporer.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Studi Islam Kontemporer
Menurut bahasa (etimologi), islam kontemporer artinya agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa lampau dan berkembang hingga sekarang. Sedangkan menurut istilah (terminologi), islam kontemporer adalah gagasan untuk mengkaji islam sebagai nilai alternatif  baik dalam perspektif interpretasi tekstual maupun kajian konstektual. Mengenai kemampuan islam  memberikan solusi baru kepada temuan-temuan di semua dimensi kehidupan dari masa lampau hingga sekarang[2].
2.2             Pengertian Pendekatan

            Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.[3]
            Dalam studi agama dikenal dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan seorang beleiver/ insider dan pendekatan seorang historian / outsider. Pendekatan seorang mukmin dan pendekatan seorang ilmuan kritis. Bagi seorang agamawan yang baik, sudah barang tentu, pendekatan seorang mukmin dianggap lebih baik, sehingga patut diutamakan. Tetapi jika pendekatan tadi dihadapkan pada realitas empirik kehidupan manusia beragama, seringkali pendekatan ini tidak memberikan penjelasan yang memuaskan terhadap kenyataan.[4]
            Dalam hubungan ini Jamaluddin Rakhmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan menggunakan berbagai paradigma realitas agama yang diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya. Oleh karena itu, tidak ada persoalaan apakah penelitian agama itu, penelitian ilmu
sosial,penelitian legalisti, atau penelitian filosofis.
           
Berbagai pendekatan manusia dalam memahami agama dapat melalui pendekatan paradigma ini. Dengan pendekatan ini semua orang dapat sampai pada agama. Di sini dapat dilihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normalis, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan pendekatan dan kesanggupannya. Oleh karena itu, agama hanya merupakan hidayah Allah dan merupakan suatu kewajiban manusia sebagai fitrah yang diberikan Allah kepadanya.[5]
2.3 Pendekatan-pendekatan Studi Islam Kontemporer
1. Pendekatan Historis
            Historis adalah asal usul,sililah,kisah,riwayat dan peristiwa.historis merupakan suatu ilmu yang di dalam nya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsure tempat, waktu, objek, dan latar belakang peristiwa tersebut.pendekatan kesejahteraan ini sangat penting dan di butuhkan dalam memahami agama , karena agama itu sendiri turun dari sesuatu yang kongkrit dan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan.Melalui pendekatan social ini masyarakat di ajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa . Seseorang yang ingin memahami Al-Qur’an secara benar misalnya , yang bersangkutan harus mempelajari turunnya Al-Qur’an atau kejadian yang mengiringi turunnya Al-Qur’an . Sebagai contoh pendekatan ini pada zaman kholifah Ar-Rosyidan adalah sebagai berikut .
1.      Abu Bakar. Situasi yang membahayakan umat di madinah setelh wafatnya Nabi Muhammad saw. Dan munculnya Abu bakar sebagai calon yang secara umum di terima , beliau adalah orang Quraisy. Terpilihnya Abu bakar menunjukkan kesadaran politik yang baik dalam umat dan cepatnya pemilihan itu di rampungkan menunjukkan bentuk kuat bahwa mereka bertekat untuk bersatu dan melanjutkan tugas nabi Muhammad saw.
2.      Umar bin khottob. Tindakan pertama yang di lakukan umar bin khottob adalah mengubah kebijakan Abu bakar terhadap para mantan pemberontak dalam peperangan riddah.
            Pendekatan sejarah ini amat di butuhkan dalam memahami agama karena agama itu sendiri turun dlam situasi kongkrit , bahkan berkaitan dengan kondisi social masyarakat . dalam hubungan ini ,Kuntowijoyo telah melakukan studi yang mendalam terhadap agama yang dalam hal ini islam menurut pendekatan sejarah ketika ia mempelajari Al-Qur’an sampai pada kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan  Al-Qur’an itu terbagi menjadi dua bagian;
1.      Berisi konsep-konsep;
2.      Berisi kisah sejarah dan perumpamaan.
            Dalam bagian pertama dikenal banyak konsep , baik yang bersifat abstrak maupun kongkrit. Konsep tentang Allah, konsep tentang malaikat,tentang akhirat , fenomena kongkret dan dapat di amati, misalnya konsep orang kafir,orang lemah,kelas tertindas, orang dzalim ,takabbur dan koruptor. Melalui pendekatan sejarah ini diajarkan untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa ,maka seseorang tidak dapat memahami suatu peristiwa ,maka seseorang tidak dapat memahami agama keluar dari konteks historis, karena pemahaman ini menyesatkan orang yang memahaminya.
            Pandangan historis ini adalah suatu pandangan umum tentang pandangan metode pengajaran suksesif sejak dari dulu sampai sekarang dan akan diiringi secara sepintas lalu mengenai problematic metodologi itu.
            Kebenaran  Al-Qur’an dari segi historis telah ditemukannya jasad Fir’aun sebagaimana oleh Allah dalam surah Yunus ayat 90.
            Bukti lainnya adalah kekelehan bangsa romawi atau Persia seperti disebutkan dalam surah ar-rum ayat 1-6.
            Kemudian kemenangan kaum muslamin atas orang-orang kafir yang mencoba menentang islam dinyatakan dalam surah Al-mujadilah ayat 21.
            Sejarah juga membuktikan bahwa pendekatan historis ini berlaku di Indonesia dengan masuknya islam pada abad ke-7M/1H. tetapi baru meluas pada abad ke-13 M. islam masuk ke Indonesia melalui pusat-pusat perdagangan di pantai Sumatra utara dan melalui urat nadi perdagangan bagian timur. Beberapa kerajaan islam sebagai bukti pendekatan historis ini adlah sebagai berikut :
1.      Kerajaan samudera pasai. Menurut catatan sejarah,bahwa islam pertama di Indonesia  adalah kerajaan samudera pasai yang didirikan pada abad ke-10M, dengan raja pertamanya adalah al-malik Ibrahim bin Mahmud. Pada zaman kerajaan ini sudah terjadi hubungan antara makala dan pasai, bahkan islam berkembang di malaka melalui kerajaan samudra pasai
2.      Kerajaan perlak merupakan salah satu kerajaan islam tertua di Indonesia, agama islam mudah sekali bertapak di perlak tanpa goncangan social dengan penduduk pribumi karena perlak merupakan daerah yang letaknya sangat strategis di pantai selat malaka dan bebas dari pengaruh hindu. Ada  beberapa pengeliling dunia  yang pernah singgah di perlak pada tahun 1292 M,adalah  marcopolo sedang berkesaan italia , dia mengatakan bahwa ibukota perlak ramai di kunjungi pendagang islam dari timur tengah dan india.
3.      Kerajaan Aceh Darussalam yang di proklamirkan pada pada 12 dzulqo’dah 916 H(1511M), kerajaan ini diperintahkan oleh sultan Mahmud syah, namun kerajaan ini mengalami kemunduran pada masa kekuasan sultan muzzaffar syah 1055 H(1750 M).


2. Pendekatan Sosiologi
            Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan , ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat atau sifatnya masyarakat. Termasuk dalam ilmu sosiologi adalah:komoditas,keluarga,penelitian tentang kejahatan, sosiologi sejarah ekologi manusua, geografi manusia, sosiologi industry,lembaga,hubungan pedesaan,pengendalian social,kekacauan social,organisasi, sosiologi agama ,dan  sosiologi kota.
            Sosiologi di definisikan secara luas sebagai bidang penelitian yang tujuannya meningkatkan pengetahuan mengenai pengamatan dasar manusia, kebiasaan-kebiasaan,ritual-ritual dan pola organisasi serta hukum –hukumnya.sosiologi adalah ilmu yang mempalajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidika ikatan-ikatan dalam manusia yang menguasai hidupnya.
Dari definisi tersebut terlahat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan, serta berbagai gejala social lainnya yang saling berkaitan . Selanjutnya sosiologi digunakan sebagai salah satu pendekatan memahami agama.karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah social . Jalaludin rahmad dalam islam alternatife menunjukkan lima alasan pokok untuk memahami agama melalui pendekatan sosiologi ini. Alasan tersebut adalah : 
1.      Dalam Al-Qur’an atau kitab-kitab hadits .proporsi kedua sumber hukum  islam berkenaan dengan urusan mu’amalah . menurut  ayyatullah khome dalam bukunya al-hukumiyyah al-islamiyyah yang di kutip jalaludin rahmat di kemukakan bahwa perbandingan antara ayat ibadah satu banding seratus untuk satu ayat ibadah.
2.      Bahwa di tekankannya masalah muamalah(social) dalam islam adalah kenyataan bahwa apabila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan social yang penting, maka ibadah boleh di perpendek.
3.      Bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan akan di beri ganjaran lebih besar daripada bersifat perorangan.
4.      Dalam islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan dengan tidak sempurna atau batal,karena melanggar pantangan , maka tembusannya adalah melakukan suatu yang ada hubungannya dengan masyarakat.
5.      Dalam islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.
            Melalui pendekatan sosiologi agama dapat dipahami dengan mudah, karena agama itu sendiri diturunan untuk kepentingan social. Para psikolog yang menggunakan pendekatan sosiologi berpendapat bahwa dalam kehidupan masyarakat primitife  dijumpai semacam norma yang menggatur kehidupan manusia hubungan manusia dengan kepercayaan di pengaruhi oleh factor kejiwaan . Proses dan system ini dapat di kaji secara empiris menggunakan pendekatan sosiologi.
            Penjelasan bagaimanapun tentang agama tidak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan sosiologi. Karena sampai saat ini masih banyak di temukan masalah social.sehingga perlu penyelesaian sosiologi karena agama telah dicirikan sebagai pemersatu aspirasi manusia,sebagai jumlah besar muralitas,sumber tatanan masyarakat,dan perdamaian bagi individu sebagai sesuatu yang memuliakan dan membela manusia yang beradab.
3.Pendekatan Teologis Normatif
Menurut M. Amin Abdullah teologi pasti mengacu kepada agama tertentu, pendekatan teologis normative dalam memahami agama selalu harfiah dapat di artikan sebagai upaya nutuk memahami agama dan menggunaka empiris dari suatu keagamaan dianggap sebagai sesuatu yang benar.
      Amin Abdullah mengatakan bahwa pendekatan teolis normative semata-mata tidak dapat menyelesaikan masalah esensial pluralitas agama saat ini . kemudian muncul terobosan baru untuk melihat pemikiran teknologi masa kritis yang termanifestasikan dalam budaya tertentu secara lebih objektif lewat pengamatan empiris faktual.
      Dalam pendekatan teologis memahami agama adalah pendekatan yang menekankan bentuk formal symbol-simbol keagamaan,mengklaim sebagai agama yang  paling benar . yang lainnya salah sehingga memandang bahwa paham orang lain itu keliru ,kafir,sesat,dan murtad.pendekatan teologis normative dalam memahami agama secara harfiah dapat di artikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu krtuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiris dari keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainnya.
      Pendekatan teolis dalam memahami agama cenderung bersikap tertutup ,tidak ada dialog yang saling menyalahkan dan mengkafirkan ,yang pada akhirnya terjadi pembagian –pembagian umat, tidak ada kerjasama dan terlihat tidak ada keperdulian social.melalui metode ini agama bisa jadi buta terhadap masalah-masalah social dan cenderung menjadi lambing atau identitas yang cenderung tidak memiliki makna .
      Pendekatan teolis juga erat kaitannya dengan ajaran pokok dari tuhan yang didalam nya belum terdapat penularan pemikiran manusia .dalam pemdekatan ini agama dilahat sebagai suatu kabenaran mutlak dari tuhan, tidak ada keraguan sedikitpun dan tampak bersikap ideal,
4. Pendekatan Social-Budaya
            Budaya adalah pikiran dan akal budi . kebudayaan adalah segala sesuatu yabg dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi daya.kebudayaan dapat diartikan pula kesadaran nilai-nilai dalam kesemestaannya , yang tingkat terrendah mengandung makna suatu kesadaran intuitif dari identitas nilai dan urutan tingkat yang sesungguhnya dari setaip nilai , serta kewajiban mengejar dan mewujudkan nilai itu..kebudayaan yang demikian dapat di gunakan untuk memehami agama yang terdapat pada data dan empirisnya atau agama yang tampil dalam bentuk formal dalam masyarakat dan berkembang di masyarakat.
            Dalam kehidupan sehari-hari , dijumpau kebudayaan berpakaian,bergaul dan bermasyrakat.keadaan produk kebudayaan umat ikut berintegrasi ,dalam pakaian, jilbab,baju kebaya meruraka hasil budaya dan penggalamant agama.misalnya kaum prianya ketika menikah memakai baju adat arab.kaum wanitanya menggunakan baju adat cini.disitu terlihat produk budaya yandg berbeda dipengaruh oleh pemahaman keagamaannya.
5. Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah ilmu tentang manusia khususnya tentang asal usul,aneka warna benuk fisik,adat istiadat,dan kepercayaan pada masa lampau.antropologi itu adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah manusia dan budayanya , ilmu antropologi bertujuan untuk memperoleh suatu pemahaman totalitas manusia sebagai makhluk hidup,baik di masa lampau maupun di masa sekarang.antropologi itu tidak lebih dari suatu usaha memahami keseluruhan pengamalan sosialnya,maka hasil maksimumum yang di peroleh adalah fenomene-fenomena yang menunjukkan adanya tuhan.
            Pendekatan antropologi dan studi islam membuahkan antropologi agama yang dapat dikatakan sebagian dari antropologi budaya, bukan antropologi social karena metode antropologi pada umumnya adalah objek sekelompok manusia yang biasanya manusia sederhana dalam kebudayaan hidupnya          pendekatan antropologi dan agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya untuk mrmahami agama dengan melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkenbang dalam masyarakat            melalui pendekatan antropologi terlihat dengan jenis hubungan agama dengan berbagai masalah kehidupan manusia.yang dapat di jelaskan melalui bantuan ilmu antropologi dan cabang-cabangnya.



6.Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah ilmu jiwa yang menyelidiki tentang keadaan jiwa seseorang berdasarkan cara berfikir,bertindak serta perilaku orang itu ,psikologi seca harfiah :psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu .psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu tersebut tidak dapat terlepas dari lingkungannya .
            Psikologi yang digunakan dalam membangun psikologi islam yang mencakup tiga aspek, yaitu:
1.      Aspek skriptualistik, yaitu pendekata pengkajian islam yang di dasari pada teks-teks Al-Qur’an ataupun hadits secara literal .
2.      Aspek filosofis, yaitu pendekata pengkajian psikologi islam yang didasarkan atas prosedur berfikir spekulatif.
3.      Aspek sufistik tasawuf, yaitu pendekatan pengkajian psikologi islam yang didasarkan pada prosedur intuitif, ilham,dan cita rasa.
            Agama dapat di pahamai melalui berbagai pendekatan.Dengan pendekatan itu semua orang sampai pada agama.seorang sosiolog,antropolog,sejarawan,ahli ilmu jiwadan kebudayaan akan sampai pada pemahaman yang benar.agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normative belaka, melainkan dapat di pahami oleh semua orang tergantung pendekatan dan kesanggupan yang dimiliki.demikian seorang dapat memiliki kepuasam dari agama dan seluruh persoalan hidupnya dapat bimbingan dari agama.[6]

2.4 Pengertian dan Fungsi Teori
 Pengertian Teori
            Teori adalah  pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa,[7] yang didasari prinsip-prinsip yang terwujud dalam bentuk rumus atas aturan yang berlaku umum.[8] Dengan kata lain teori adalah rumusan-rumusan yang disusun secara sistematis dari sebuah fenomena atau peristiwa yang diungkap. Para ahli sosiolog berpendapat bahwa teori merupakan perlengkapan pengetahuan ilmiah yang paling berguna.
Teori adalah alat terpenting bagi suatu ilmu pengetahuan. Tanpa teori,berarti hanya ada serangkaian data atau fakta saja dan tidak ada ilmu pengetahuan.[9]
 Fungsi Teori
1.     Menyimpulkan generalisasi-generalisasi dan fakta hasil pengamatan
2.     Memberi kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi dari fakta-fakta yang diperoleh
3.     Memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang akan terjadi
4.     Mengisi lowongan-lowongan dalam pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada atau sedang terjadi
5.     Melihat fenomena yang sedang diteliti dari perspektif atau sisi lain, yang memungkinkan lahir teori dari perspektif atau sisi lain, yang memungkinkan lahir teori dari perspektif baru tersebut
6.     Menjelaskan fenomena, kasus, kejadian, dan semacamnya.[10]

Macam-Macam Teori
1.      Teracity ,yaitu perolehan kebenaran melalui penyaksian bahwa sesuatu selalu terjadi sehingga seorang percaya bahwa hal itu memang benar demikian.
2.      Authority, yaitu kebenaran yang di peroleh dengan menyadarkan dari sumber yang berwenang untuk menyatakan kebenaran.
3.      A-priory, yaitu kebenaran yang di peroleh dari intuisi.
4.      Trial and error, yaitu kebenaran yang di peroleh dari uji coba dan perbaikan.
5.      Keilmuan, yaitu kebenaran yang di peroleh dari teori penelitian,kajian dalam alam empiris,melalui langkah-langkah yang sistematis dan logis. [11]
Hubungan Antara Teori dan Pendekatan
            Pendekatan sangat erat hubungannya dengan kerangka teori. Dalam  arti bahwa teori yang di gunakan untuk menganalisis fenomena adalah teori yang di miliki ilmu pendekatan yang digunakan, [12]ketika memutuskan suatu paradigma tertentu dan teori-teori yang muncul pada teori paradigma tersebut .
            Teori-teori yang menggambarkan paradigm yang dipakai sehingga teori-teori tersebut dapat berfungsi sebagai pola-pola dasar yang memberikan arah bagi para peneliti.[13]
 BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Menurut bahasa (etimologi), islam kontemporer artinya agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa lampau dan berkembang hingga sekarang. Sedangkan menurut istilah (terminologi), islam kontemporer adalah gagasan untuk mengkaji islam sebagai nilai alternatif  baik dalam perspektif interpretasi tekstual maupun kajian konstektual.
2.      Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama
3.      Macam-macam pendekatan yaitu : Pendekatan Historis, pendekatan sosiologi, pendekatan teologis normative, pendekatan social budaya, pendekatan antropologi, pendekatan psikologi
4.      Teori adalah  pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa, yang didasari prinsip-prinsip yang terwujud dalam bentuk rumus atas aturan yang berlaku umum.
5.      Macam-macam teori : Teracity, Authority, A-priory, Trial and error, Keilmuan.

B.     REKOMENDASI
Kelompok kami memberikan rekomendasi studi keislaman skontemporer harus dipelajari oleh semua kalangan pelajar,bukan hanya kalangan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

 Abdullah, M. Yatimin. 2006. Sudi Islam Kontemporer. Jakarta : Amzah.
Abdullah, M. Amin. 2006. Islamic Studies di Perguruan Tinggi.Jakarta :Pustaka    
         Pelajar.
Nasution, Khoiruddin. 2010. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta : Akademia +
        Tazzara.
Syafaq, Hammis. 2011. Pengantar Studi Islam. Surabaya : IAIN Sunan Ampel   
        Press





[1] Drs.m.yatimin Abdullah,M.A,studi islam kontemporer,cet .1,(Jakarta:AMZAH,2006),hlm. 57-58.
2. M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer ,(Jakarta, AMZAH,2006),hal. 202

[3] .M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal. 58

[4]  Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam, ( Surabaya, IAIN Sunan Ampel, 2011), hal.175
[5] .M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal. 58

[6] .M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal. 59

[7] . Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam, ( Surabaya, IAIN Sunan Ampel Press, 2011), hal.173

[8] Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010), hal.183

[9] Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam, ( Surabaya, IAIN Sunan Ampel Press, 2011), hal.174

[10] Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010), hal.183
[11] M.yatimin Abdullah,M.A,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta,AMZAH,2006),hal. 228

[12] Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta, Academia+Tazzafa,2010), hal.183

[13] Amin Abdullah, Islamic studies di Perguruan Tinggi, ( Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2006) , hal.42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar