Rabu, 29 Juli 2015

Hadis tentang silaturrahmi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Dalam syari’at Islam banyak ajaran yang mengandung muatan untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan solidaritas sesama umat Islam. Betapa penting silaturahmi dalam kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan. Hal ini karena menyambung silaturahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturrahmi akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu. Orang yang selalu bersilaturrahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu faktor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha. Selain dengan banyaknya teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula ialah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini karena telah melaksanakan perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturahmi. Bagi mereka yang bertakwa Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap urusannya.
Salah satu landasan utama yang mampu menjadikan umat bersatu atau bersaudara ialah persamaan kepercayaan atau akidah. Ini telah dibuktikan oleh bangsa Arab yang sebelum Islam selalu berperang dan bercerai-berai tetapi setelah mereka menganut agama Islam dan memiliki pandangan yang sama baik lahir maupun batin, mereka dapat bersatu.
Betapa penting silaturrahmi dalam kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan. Hal ini karena menyambung silaturrahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturrahmi akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu.


1.2            Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah hadis tentang silaturrahmi?
2.      Bagaimanakah keterangan hadis tentang silaturrahmi?
3.      Apa saja ajaran yang terkandung dalam hadis tentang silaturrahmi?
4.      Bagaimanakah relevansi hadis tersebut dengan hadis yang lain?
5.      Bagaimanakah relevansi hadis tersebut dengan ayat Al-Quran?
6.      Bagaimanakah asbabul wurud hadis tentang silaturrahmi?
7.      Apakah kata kunci dari hadis tersebut?
8.      Bagaimanakah pembahasan hadis tersebut?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui hadis tentang silaturrahmi
2.      Untuk mengetahui keterangan hadis tentang silaturrahmi
3.      Untuk mengetahui ajaran yang terkandung dalam hadis tentang silaturrahmi
4.      Untuk mengetahui relevansi hadis tersebut dengan hadis yang lain
5.      Untuk mengetahui relevansi hadis tersebut dengan ayat Al-Quran
6.      Untuk mengetahui asbabul wurud hadis tentang silaturrahmi
7.      Untuk mengetahui kata kunci dari hadis tersebut
8.      Untuk mengetahui pembahasan hadis tersebut
 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hadis dan Terjemahan Hadis

حدثنا ابن أبى عمر ونصربن على وسعيد بن عبدالرحمان المخزومى قالوا حدثنا سفيان عن الزهرى عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا يدخل الجنة قاطع. قال ابن أبى عمر قال سفيان يعنى قاطع رحم. هذا حديث حسن صحيح.
Ibnu abi umar dan nashr bin ali dan said abdur rahman Al makhzumi menceritakan kepada kami, mereka berkata : “sufyan menceritakan kepada kami dan az zuhri dari Muhammad bin jubair bin mut’im dari ayahnya berkata: “Rasululloh SAW bersabda: “orang yang memutuskan tali hubungan kerabat tidak masuk syurga”. Ibnu umar berkata: “sufyan berkata: “maksutnya orang yang memutuskan tali hubungan kerabat.”

حَدِيْثُ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَمْ يَقُوْلُ : مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ, أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata : “aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘siapa yang senang dilapangkan baginya rezekinya atau dipanjangkan umurnya, maka sambungkanlah hubungan kekeluargaannya’
2.2 Keterangan Hadis
لَا يَدْخُلُ
Tidak akan masuk
اَلْجَنَّةَ
Surga
قَاطِعٌ
Seorang pemutus
رَحِمٍ
Tali kekerabatan

مَنْ سَرَّهُ
yang senang
أَنْ يُبْسَطَ
dilapangkan
أَوْ يُنْسَأَ لَهُ
dipanjangkan
فِى أَثَرِهِ
umurnya
فَلْيَصِلْ
maka sambungkanlah
رَحِمَهُ
hubungan kekeluargaannya




2.3Kandungan Ajaran dalam Hadis
a.     Hadis tersebut memberikan keterangan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahmi diharamkan masuk surga.
b.     Sesama muslim harus menjaga hubungan persaudaraan, agar dijauhkan dari api neraka.
c.     Orang yang menyambung hubungan kekeluargaan akan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya
2.4Relevansi Hadis dengan Hadis yang Lain
Dalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda :

وَعَنْ أبِى أيُّوبَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ
وسلم قَالَ : لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ
فَيُعْرِضُ هذَا وَيُعْرِضُ هذَا ، وَخَيْرُ هُمَا الَّذِى يُبْدَأُبِالسَّلاَمِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Artinya: Abu Ajjub r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidak dihalalkan seorang muslim memboikot saudara sesama Muslim lebih dari tiga hari, hingga bertemu masing-masing mengabaikan pada yang lain. Dan sebaik-baik keduanya ialah yang dahulu memberi salam.
Intisarinya adalah haramnya perbuatan saling membenci, saling hasad, saling bertolak belakang dan saling memutuskan hubungan. Larangan untuk menyakiti/mengganggu seorang Muslim dalam bentuk apapun. Haramnya menjauhi saudaranya sesama Muslim lebih dari tiga hari. Semua perbuatan tersebut bukanlah dari akhlaq seorang Muslim. Tidak diperbolehkan seorang muslim memboikot saudaranya selama tiga hari, karena manusia tidak akan mencapai ketentraman tanpa pergaulan didalam suatu kelompok sebagai bentuk persaudaraan.
  Pada hadits ini Rasulullah saw membimbing kita kepada perkara yang mengharuskan kita menjadi bersaudara, saling mencintai, bersatu hati serta saling berinteraksi antara kita dengan interaksi baik secara Islami, yang menunjukkan kita kepada akhlaq mulia dan menjauhkan kita dari keburukannya. Menghilangkan dari hati kita perasaan hasad dan benci serta menjadikan hubungan kita hubungan secara Islam yang mulia.
Hadits tersebut juga menunjukan kepada kita bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam lebih kuat daripada ikatan nasab dan darah karena landasannya adalah iman kepada Allah. Maka tidak boleh bagi seorang muslim menjauhi saudaranya atau berpaling darinya lebih dari tiga hari selama hal itu tidak terdapat sebab yang diperbolehkan oleh agama yang diharapkan orang yang yang dijahui tersebut kembali dari penyimpangan dalam agama.
2.5 Relevansi Hadis dengan Ayat Al-Quran
Adapun ayat Al-Quran yang membahas mengenai persaudaraan:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ              
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat ayat 10)

Allah SWT menegaskan dalam ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal.


2.6Asbabul Wurud Hadis
Asbabul wurud dari hadits nabi tentang silaturrahim, secara spesifik kejadiannya masih belum ditemukan. Akan tetapi, Dikisahkan, terjadi suatu percakapan di masa Rasulullah SAW masih menyiarkan Islam di kota Mekkah. Kala itu Rasulullah SAW masih menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Seseorang bertanya kepada Rasul : “Siapakah engkau?”. Jawab Rasul : “ Saya Nabi”. Orang tersebut kembali bertanya : “Nabi apa?”. Jawab Rasul: “ Nabi yang diutus Allah SWT” Orang tersebut bertanya lagi: “ apa yang diperintahkan kepada engkau?”. Rasul menjawab: “Saya diperintahkan untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT, menghancurkan berhala dan menyambungkan silaturahmi”
Hijrahnya Rasulullah Saw dan para sahabatnya ke kota Madinah membawa perubahan besar, menghentakkan perhatian dunia, menggoncang altar sejarah umat manusia. Perubahan drastis terjadi, arus perubahan itu pada utamanya terletak dalam semangat saling tolong menolong, meniupkan angin persatuan, keadilan, membungkam suara perpecahan, fanatisme etnis, suku, dan ras, semuanya bersatu di bawah bendera Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah.
Rasulullah saw menegakkan masyarakat Islam atas dasar persaudaraan yang kokoh dan kuat. Karenanya kaum muslimin itu bersaudara. Dalam Islam, persaudaraan tidak mengenal batas-batas teritorial, geografis, suku, etnis, ras, maupun warna kulit. Persaudaraan dalam Islam senantiasa mengikat dan mempersatukan tujuan serta memperkuat barisan, mengajak kepada kerjasama, gotong royong, bahu membahu atas dasar kebaikan dan kasih sayang.
Silaturahmi dalam kehidupan masyarakat lebih membutuhkan interaksi yang bersifat simbiosis mutualisme. Interaksi yang baik antar sesama dapat kita pelihara dengan cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Antara lain, tidak saling dengki, fitnah, benci, memusuhi, tidak boleh menyakiti, merendahkan ataaupun menghina. Hati seseorang tercermin dari bagaimana ia memperlakukan sesamanya. Seperti halnya ketakwaan, kepatuhan hamba kepada Tuhannya diukur dari apakah ia mau mematuhi perintahnya dan menjaga diri terhadap segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.
Setiap individu memiliki kelemahan, sebagai ciri-ciri manusia yang tidak akan sempurna. Namun, interaksi yang baik juga dapat dilakukan dengan cara membantu sesama mengurangi kekurangannya, dengan memberi kritik dan solusi. Bukan sekedar merendahkan, menghina kemudian membenci hal buruk pada saudaranya.
2.7Kata Kunci
Makna Silaturrahmi:
Al-Arham adalah bentuk jamak dari rahim. Asal katanya adalah rahmah yang berarti perasan kasih dan sayang dalam diri yang  berdampak pada keinginan berbuat baik kepada yang dikasihani.
Silaturrahim merupakan gabungan dua kata, yaitu ash-shilah yang artinya adalah persambungan, dan kata ar-rahim yang artinya hubungan persaudaraan berdasarkan pertalian darah karena terlahir dari rahim seorang ibu. Silaturrahim adalah kegiatan menyambung tali persaudaraan antara seseorang dengan lainnya.
Istilah-istilah tersebut merupakan sebuah symbol hubungan baik penuh kasih sayang antar karib kerabat yang asal usulnya berasal dari satu rahim. Disini dikatakan simbol karena rahim atau peranakan secara materi tidak bisa disambung atau tidak bisa dihubungkan dengan rahim lain. Dengan kata lain, rahim yang dimaksud disini adalah qarabah atau nasab yang disatukan oleh rahim ibu, dimana hubungan antara satu dengan yang lain diikat dengan hubungan rahim.
Maka dari uraian tersebut dapat difahami bahwa pemaknaan terhadap istilah silaturrahim cenderung pada hubungan kasih sayang yang terbatas pada hubungan-hubungan dalam sebuah keluarga besar atau qarabah.
Dengan demikian istilah silaturrahim dengan istilah silaturrahmi memiliki maksud pengertian yang sama namun dalam penggunaan bahasa Indonesia istilah silaturrahmi memiliki pengertian yang lebih luas, karena penggunaan istilah ini tidak hanya terbatas pada hubungan kasih sayang antara sesama karib kerabat, akan tetapi juga mencakup pengertian masyarakat yang lebih luas. Kemudian mengadakan silaturrahmi dapat diaplikasikan dengan mendatangi famili atau teman dengan memberikan kebaikan baik berupa ucapan maupun perbuatan.
2.8Pembahasan
Hadits tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan dengan mendidik peserta didik bahwa setiap manusia harus saling membantu dalam suatu kebaikan. Dengan rasa persaudaraan yang kuat maka kerjasama dalam memajukan bidang pendidikan akan terlaksana. Seorang pendidik harus membantu setiap muslim yaitu dengan memberikan nasehat yang membawa kepada kebaikan dan kemajuan khususnya bagi setiap muslim yang telah kita beri nasehat dan umumnya  bagi seluruh umat muslim di dunia ini. Dan seorang pendidik harus mengajarkan kepada peserta didiknya bagaimana suatu persaudaran dan kerjasama yang di ridhai Allah swt itu.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam dunia pendidikan yang mencerminkan silaturrahmi di antaranya adalah proses belajar-mengajar, temu wali murid, alumni, dll.
Betapa penting silaturahmi dalam kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan. Hal ini karena menyambung silaturahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturhami akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu.
Orang yang selalu bersilaturahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu factor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha. Selain dengan banyaknya teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula ialah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini karena telah melaksanakan perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturahmi. Bagi mereka yang bertakwa Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap urusannya. Allah SWT berfirman :
Artinya: Barang siapa yang bertakwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. (Q.S. Ath-Thalaq: 2-3).
Bagi mereka yang suka silaturahmi akan dipanjangkan usianya adalah sangat logis meskipun memerlukan pemahaman dan persepsi yang berbeda. Memang benar umur manusia itu sudah dibatasi dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak Allah. Akan tetapi dengan banyaknya silaturahmi, akan banyak berbuat kebaikan dengan sesama manusia yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan pahala. Banyak silaturahmi pun akan menumbuhkan rasa kasih sayang anatra sesama dan menimbulkan ghairah hidup tersendiri karena ia banyak saudara yang akan bahu membahu dalam memecahkan berbagai problematika hidup yang selalu mengikuti manusia.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Hadis dan Terjemahan Hadis
حدثنا ابن أبى عمر ونصربن على وسعيد بن عبدالرحمان المخزومى قالوا حدثنا سفيان عن الزهرى عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا يدخل الجنة قاطع. قال ابن أبى عمر قال سفيان يعنى قاطع رحم. هذا حديث حسن صحيح.

Ibnu abi umar dan nashr bin ali dan said abdur rahman Al makhzumi menceritakan kepada kami, mereka berkata : “sufyan menceritakan kepada kami dan az zuhri dari Muhammad bin jubair bin mut’im dari ayahnya berkata: “Rasululloh SAW bersabda: “orang yang memutuskan tali hubungan kerabat tidak masuk syurga”. Ibnu umar berkata: “sufyan berkata: “maksutnya orang yang memutuskan tali hubungan kerabat.”
2.      Keterangan Hadis
لَا يَدْخُلُ
Tidak akan masuk
اَلْجَنَّةَ
Surga
قَاطِعٌ
Seorang pemutus
رَحِمٍ
Tali kekerabatan

مَنْ سَرَّهُ
yang senang
أَنْ يُبْسَطَ
dilapangkan
أَوْ يُنْسَأَ لَهُ
dipanjangkan
فِى أَثَرِهِ
umurnya
فَلْيَصِلْ
maka sambungkanlah
رَحِمَهُ
hubungan kekeluargaannya




3.      Kandungan Ajaran dalam Hadis
a.       Hadis tersebut memberikan keterangan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahmi diharamkan masuk surga.
b.      Sesama muslim harus menjaga hubungan persaudaraan, agar dijauhkan dari api neraka.
c.       Orang yang menyambung hubungan kekeluargaan akan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya
4.      Relevansi Hadis dengan Hadis yang Lain
Dalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda :

وَعَنْ أبِى أيُّوبَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ
وسلم قَالَ : لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ
فَيُعْرِضُ هذَا وَيُعْرِضُ هذَا ، وَخَيْرُ هُمَا الَّذِى يُبْدَأُبِالسَّلاَمِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Artinya:
Abu Ajjub r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidak dihalalkan seorang muslim memboikot saudara sesama Muslim lebih dari tiga hari, hingga bertemu masing-masing mengabaikan pada yang lain. Dan sebaik-baik keduanya ialah yang dahulu memberi salam.
5.      Relevansi Hadis dengan Ayat Al-Quran
Adapun ayat Al-Quran yang membahas mengenai persaudaraan:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ              
Artinya:
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat ayat 10)


6.      Asbabul Wurud Hadis
Asbabul wurud dari hadits nabi tentang silaturrahim, secara spesifik kejadiannya masih belum ditemukan. Akan tetapi, Dikisahkan, terjadi suatu percakapan di masa Rasulullah SAW masih menyiarkan Islam di kota Mekkah. Kala itu Rasulullah SAW masih menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Seseorang bertanya kepada Rasul : “Siapakah engkau?”. Jawab Rasul : “ Saya Nabi”. Orang tersebut kembali bertanya : “Nabi apa?”. Jawab Rasul: “ Nabi yang diutus Allah SWT” Orang tersebut bertanya lagi: “ apa yang diperintahkan kepada engkau?”. Rasul menjawab: “Saya diperintahkan untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT, menghancurkan berhala dan menyambungkan silaturahmi”

7.      Kata Kunci
Makna Silaturrahmi:
Al-Arham adalah bentuk jamak dari rahim. Asal katanya adalah rahmah yang berarti perasan kasih dan sayang dalam diri yang  berdampak pada keinginan berbuat baik kepada yang dikasihani.
Silaturrahim merupakan gabungan dua kata, yaitu ash-shilah yang artinya adalah persambungan, dan kata ar-rahim yang artinya hubungan persaudaraan berdasarkan pertalian darah karena terlahir dari rahim seorang ibu. Silaturrahim adalah kegiatan menyambung tali persaudaraan antara seseorang dengan lainnya.
8.      Pembahasan
Hadits tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan dengan mendidik peserta didik bahwa setiap manusia harus saling membantu dalam suatu kebaikan. Dengan rasa persaudaraan yang kuat maka kerjasama dalam memajukan bidang pendidikan akan terlaksana. Seorang pendidik harus membantu setiap muslim yaitu dengan memberikan nasehat yang membawa kepada kebaikan dan kemajuan khususnya bagi setiap muslim yang telah kita beri nasehat dan umumnya  bagi seluruh umat muslim di dunia ini. Dan seorang pendidik harus mengajarkan kepada peserta didiknya bagaimana suatu persaudaran dan kerjasama yang di ridhai Allah swt itu.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam dunia pendidikan yang mencerminkan silaturrahmi di antaranya adalah proses belajar-mengajar, temu wali.

DAFTAR PUSTAKA
Zuhri, Muhammad. 1992. Tarjamah Sunan At-Tirmidzi. Semarang : CV. Asy-Syifa’
https://violetovia.wordpress.com/%E2%99%AA-islam/hadis-tentang-cara-berinteraksi-dengan-sesama/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar