BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk
mendalami ajaran-ajaran Islam kita harus merujuk kepada sumber-sumberajarannya. Dari sumber inilah kita dapat
menggali semua ajaran Islam secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Dasar penggunaan
sumber ajaran Islam didasarkan pada ayat Al-Qur’an QS.An-Nisa’
(5): 59 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Ayat di atas memerintahkan orang-orang yang beriman untuk
menaati Allah dalam arti menaati semua ketentuan Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an,
dan menaati Rasulullah dengan menjalankan semua yang berasal darinya yang
kemudian terkumpul dalam Sunnah. Berikutnya kaum mukmin diperintahkan untuk
taat kepada ulil amri (orang yang memiliki otoritas dalam hal kekuasaan
dan keagamaan), dalam hal ini penguasa dan para ulama (ahlul halli wal aqdi),
dengan mengikuti semua keputusan dan ketetapan yang mereka ambil melalui ijma’.
Perintah mengembalikan sesuatu yang
diperselisihkan hukumnya kepada Allah dan Rasulullah berarti perintah
mengamalkan hukum yang ditemukan melalui qiyas. Kedua cara inilah yang
merupakan metode pokok dalam melakukan ijtihad. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ayat Al-Qur’an di atas melegitimasi adanya tiga sumber
hukum Islam, yakni Al-Qur’an, Sunnah, dan ijtihad.
Bab ini
akan memberikan dasar kepada kita sebagai mahasiswa sehingga dapatmenjadikan Al-Qur’an dan
hadis sebagai sumber ajaran agamanya. Di samping itudiharapkan mahasiswa juga
dapat menjadikan ijtihad sebagai sumber ajaran Islam pelengkap di samping kedua
sumber pokoknya. Tapi yang kami terangkan pada kesempatan kali ini hanya
tentang sumber – sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Al-Qur’an?
2. Apa saja
yang terkandung dalam Al-Qur’an?
3. Apa saja
fungsi dan bukti–bukti ke Autentisitasan Al-Qur’an?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Studi Islam yang dibimbing
oleh Dra.Hj.Mukni’ah,M.Pd.I, sehingga dengan penulisan
makalah ini kami dapat pengetahuan yang lebih luas tentang Sumber-sumber
ajaran islam (ALQUR’AN). Tujuan utama penguasaan
sumber-sumber ajaran islam adalah untuk memberikan pengetahuan tentang
pengertian, isi kandungan dan fungsi yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di samping itu, bertujuan
untuk memberikan bukti-bukti Autentisitas Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi
kehidupan kita.
1.4
Manfaat
Manfaat dari
pembuatan makalah ini adalah :
·
Dapat mengetahui tentang sumber-sumber ajaran islam
dalam Al-Qur’an,
·
Mengetahui apa saja bukti-bukti keautentisitas Al-Qur’an,
·
Bisa lebih memahami islam dalam Al-Qur’an, dan
·
Bisa menjalankan semua perintah islam yang ada dalam
Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Al-Qur’an
Secara etimologis, kata Al-Qur’an berasal dari
bahasa Arab al-qur’an, yaitu isim mashdar dari fi’il (kata
kerja), yang berarti bacaan. Sedang menurut istilah Al-Quran berarti kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat
Jibril dengan menggunakan bahasa Arab sebagai hujjah (bukti) atas
kerasulan Nabi Muhammad dan sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai
media dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan membacanya (Khallaf, 1978:
23).
Al Qur’an
adalah kitab suci agama islam, diterangkan oleh imam Jalaluddin As
Suyuti :
القران
كلام ا لله المنزل على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم للإعجاز باقصر سورة المتعبد
بتلاوته
Definisi lain
dikemukakan oleh al-Syaukani (dalam Amir Syarifuddin, 1997, I: 47), yaitu Al-Qur’an berarti
kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. tertulis dalam mushaf,
dan dinukilkan secara mutawatir. Sementara itu, Ibnu Subki (dalam Amir
Syarifuddin, 1997, I: 47) mendefinisikan Al-Qur’an
sebagai lafadz
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. mengandung mu’jizat pada setiap suratnya,
yang dinilai ibadah membacanya.
Menurut Manna’ Khalil al-Qattan, Al-qur’an adalah
kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan membacanya adalah ibadah.
Pengertian demikian senada dengan yang di berikan Al-Zarqani. Menurut
beliau Al-Qur'an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dari
permulaan surat Al-Fatihah sampai
akhir surat An-Nass. Pengertian
lebih lengkap dikemukakan oleh Abdul Wahhab Khallaf. Menurutnya Al-Qur'an
adalah firman Allah yang di turunkan kepada hati rosululloh, Muhammad bin
abdillah melalui malaikat jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya
yang benar, agar Al-Qur'an menjadi hujjah(dalil) bagi Rosul, bahwa ia
benar-benar Rosulullah,
menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada
mereka dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah kepada
Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam satu mushaf, dimulai dari Al-Fatihah dan
diakhiri surat An-Naas, disampaikan
secara mutawatir dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan
serta terjaga dari perubahan dan pergantian.[1]
Dari beberapa
definisi di atas dapat diidentifikasi unsur-unsur pokok yang menjelaskan
hakikat Al-Qur’an, yaitu:
1)
Al-Qur’an itu merupakan kalam Allah yang
berbentuk lafadz (sekaligus makna).Halini
mengandung arti bahwa apa yang disampaikan Allah dalam bentuk makna saja dan
dilafadzkan sendiri oleh Nabi
tidak disebut Al-Qur’an, seperti hadis
qudsi dan hadis qauli.
2)
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Hal ini berarti bahwa wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain
Muhammad tidak disebut Al-Qur’an. Sebagai
contoh adalah kitab Taurat yang turun kepada Nabi Musa, kitab Injil yang turun
kepada Nabi Isa, dan kitab Zabur yang turun kepada Nabi Daud.
3)
Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab. Ini berarti
bahwa Al-Qur’an yang diterjemahkan ke dalam bahasa lain
tidaklah disebut Al-Qur’an. Karena itu, tidak
sah seseorang yang shalat membaca terjemahan Al-Qur’an.
4)
Al-Qur’an mengandung mu’jizat pada setiap ayat
atau suratnya. Karena itu, terjemahan Al-Qur’an yang
tidak mengandung daya mu’jizat bukanlah Al-Qur’an.
5)
Al-Qur’an tertulis dalam mushhaf. Ini berarti
bahwa wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. tetapi tidak tertulis dalam mushaf tidak termasuk Al-Qur’an.
6)
Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah. Ini berarti bahwa membaca Al-Qur’an termasuk salah satu ibadah yang memiliki nilai pahala
tersendiri.
7)
Ayat-ayat Al-Qur’an dinukil secara mutawatir. Ini berarti bahwa semua ayat Al-Qur’an disampaikan kepada kita secara mutawatir,
yaitu tidak diragukan keautentikannya. Karena itulah ayat-ayat yang syadz
(diragukan keautentikannya) tidak termasuk Al-Qur’an.
2.2
Isi Kandungan
Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk
bagi manusia. Seluruh umat manusia sepakat bahwa islam yang disampaikan oleh
Nabi Muhammadadalah agama yang sempurna. Atas dasar ini kemudian ada sebagian
pemikir islam yang berpendapat bahwa Al-Qur'an telah menjelaskan
segala-galanya, tak ada satupun yang alpa darinya. Rasyid Ridlo pernah
mengatakan bahwa Al-Qur'an mengandung semua ilmu yang ada di alamini.[2]Dengan kata lain,.
Hal ini di dasarkan pada QS. Al-Maidah ayat 3:Al-Qur'an merupakan kitab suci
yang didalamnya sudah dijelaskan sistem perekonomian, politik, sosial
budaya,ilmu pengetahuan dan seterusnya, sehingga tidak ada suatupun yang
terlupakan olehnya.
Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Al-Qur'an di dalam surat-surat dan
ayat-ayat Al-Qur'an terdapat isi kandungan yang terbagi menjadi beberapa hal
pengertian dari masing-masing kandungan, yaitu sebagai berikut ini :
1. Tauhid,dan segala sumber
ajaran aqidah.Ini merupakan ajaran yang
terpenting,sumber pokok perbedaan antara agama islam dengan lain.
2. Hukum-hukum,segala peraturan
yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan
sesama manusia,bahkan hubungan dengan sesama makhluk. Hukum-hukum itu
meliputi ibadah, mu’amalah, munakahat, jinayat dan
sebagainya.
3. Targhib dan tarhib atau tabsyir dan
tandzir, maksudnya ajaran-ajaran yang menerangkan tentang janji Allah memberikan
balasan pahala surga bagi orang-orang yang patuh taat kepada perintah-perintah-Nya
dan ancaman siksa bagi orang-orang yang melanggar larangan-larangan-Nya,dan
membangkang terhadap perintah-perintah-Nya dengan siksaan api neraka.
4. Petunjuk-petunjuk jalan kebahagiaan dan
cara-cara mencapainya dunia dan akhirat.
5. Kisah dan sejarah umat-umat yang
terdahulu,sebagai cermin teladan.[3]Seperti kisah para nabi dan rosul,kisah orang- orang dan umat-umat terdahulu,
baik mengenai sebab-sebab kemajuan dan mundurnya, kebangkitan dan kehancurannya
untuk dijadikan cerminan dan pelajaran dalam kehidupan manusia selanjutnya.
Disamping itu, isi kandungan Al-Qur'an banyak
pula mengemukakan ramalan-ramalan ilmiah, suatu ramalan berabad-abad sebelum
ditemukannya penelitian-penelitian yang menggunakan teleskop, sinar
X, mikroskop, alat- alat elektronik dan lain-lain. Ramalan ilmiah
tersebut misalnya :
·
Tentang
rahim ibu yang Tiga lapis ; endometrium, myometrium, dan peremetrium, disebut dalam QS.Az-Zumar (39): 6.
·
Tentang grafitasi (gaya berat) yang ditemukan oleh Isaac Newton, diurai
dalam QS.Ar-Rahman(55) : 7.
·
Tentang proses pertumbuhan dan kejadian manusia dalam rahim, dijelaskan
dalam QS. Al-Mukminun (23) : 12 – 14.
·
Tentang geologi atau gerak rotasi dan revolusi planet bumi, dinyatakan
dalam QS.An-Naml (27) : 88.[4]
Artinya
: “Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu
sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
2.3
Pesan-pesan Al-Qur’an
Sebagai kitab suci,Al-qur’an merupakan mu’jizat
yang terbesar,yang masih dapat kita jumpai,dibaca dan dipelajari sampai
sekarang ini, bahkan ilaa yaumil qiyamah. Kebenaran Nabi Muhammad SAW. bahwa
beliau itu benar-benar seorang Nabi,utusan Allah untuk sekalian umat
manusia,hal ini dibuktikan dengan kebenaran Al-Qur’an.
Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau tidak percaya akan
kebenarannya sejak 14 abad yang silam,agar mereka menandinginya,dipersilahkan
membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan.Tetapi sejarah mencatatnya,bahwa
tidak seorang pun yang mampu meniru atau menandinginya.
Difirmankan, surat Al-Baqarah ayat 23-24 :
Artinya : “Apabila kamu masih ragu-ragu
terhadap Al-Qur’an yang kami turunkan kepada Muhammad,maka datangkanlah/buatlah
suatu yang semisal dengannya.Panggillah sekutu-sekutumu/berhala-berhala selain
Allah,kalau memang kamu itu orang yang benar.Bila kamu tidak mampu meniru Al-Qur’an dan memang kamu
benar-benar tidak akan mampu menandinginya,maka takutlah kamu kepada siksaan
api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu disediakan bagi
orang-orang yang ingkar kebenaran.”
2.4 Otentisitas Al-Qur'an
Yang dimaksud otentisitas Al-Qur'an adalah bahwa Al-Qur'an yang ada sekarang benar-benar
terpelihara kemurniannya. Sebagai pembuktiannya, dalam QS.Al-Hijr ayat 9 Allah sendiri yang menyatakan jaminan atas
keaslian Al-Qur'an .
Artinya
: “Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.”
Masa Turunnya
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu kurang lebih 23 tahun.
Menurut beberapa riwayat, Rosululloh
hidup di Mekkah selama 13 tahun, kemudian hijrah ke Madinah dan bermukim di Madinah hingga akhir
hayatnya, yakni 10 tahun , Ibnu Abbas mengatakan, Rosululloh diangkat sebagai
Nabi dan rosul dalam usia 40 tahun. Setelah
itu beliau tinggal di Mekkah
13 tahun dan selama itu beliau menerima wahyu. Beliau wafat dalam usia 63
tahun.Dengan demikian masa turunnya wahyu seluruhnya adalah 23 tahun.Al-Qur'an
pertama kali turun pada saat diangkatnya Muhammad sebagai Rosululloh dalam usia
40 tahun. Yang pertama diwahyukan adalah
QS. Al-‘alaq ayat 1-5. Pada saat itu Muhammad sedang berkhalwat (mengasingkan
diri) di gua hiro pada malam 17 ramadhan 41 H atau bertepatan dengan tanggal 6
agustus 610 M. sedangkan ayat yang terakhir turun adalah QS. Al-Maidah ayat 3
sewaktu beliau sedang wukuf di Arafah, bertepatan dengan hari jum’at, 9
Dzulhijjah 63 H atau tanggal 7 juni 632 M.
Apabila kita menghitung
permulaandan berakhirnya turunnya ayat-ayat, maka dapat diketahui bahwa ayat-ayat
Al-Qur'an yang turun di Mekkah (makkiyah) memakan waktu 12 tahun, 5 bulan, 13 hari. Sedangkan ayat-ayat Al-Qur'an yang turun di
Madinah (madaniyah) selama 9 tahun, 9 bulan, 9 hari. Jika dijumlahkan
waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Keunikan redaksi Al-Qur'an
Al-Qur'an
merupakan mu’jizat terbesar Nabi
Muhammad sebagai bukti kebenaran kerasulannya. Keseimbangan
komposisi redaksi Al-Qur'an telah ditata sedemikian rupa oleh Allah,
sehingga di dalamnya terdapat muatan munasabah (keserasian) dalam berbagai
bentuknya. Menurut Manna Khalil Al Qattan, keserasian yaitu keserasian
antara satu kalimat dengan yang lain
dalam satu ayat, antara satu ayat dengan ayat yang lain.[5]
Dalam
konteks ini Mushtofa Mahmud mengutip pendapat Rasyad Khalifah mengemukakan
bahwa Al-Qur'an sendiri memiliki bukti-bukti yang menjamin otentisitasnya.
Huruf – huruf hijaiyyah pada permulaan beberapa
surat Al-Qur'an adalah salah satu jaminan keautentikan
Al-Qur'an sebagaimana diterima Rosululloh. Tidak berlebih atau pun kurang satu
huruf dari kata-kata yang digunakan oleh Al-Qur'an. Kesemuanya habis dibagi 19
(b(i)smi All(a)h al-r(a)hm(a)n
al-r(a)him, yaitu ba’, sin, mim,
alif, lam, lam,lam, ha’, alif, lam, ra’,kha’, mim, nun, alif, lam, ra’, kha’, ya’ dan mim, yang keseluruhannya
berjumlah 19. Huruf ya’dan sin
masing-masing berulang 285 kali atau 15 x 19.
Selain itu
masing-masing kata yang terdapat dalam bi ism Allah Rahman ar-Rahim, Yaitu
habis di bagi 19. Kata ism berulang sebanyak 19 kali dalam Al-Qur'an ; Allah
sebanyak 2698 kali (142x19); Ar-Rahman
sebanyak 57 kali (3x19);dan Ar-Rahim sebanyak 114 kali (6x19). Bilangan-bilangan tersebut ditemukan dari celah-celah
(redaksi)Al-Qur'an, kata Rasyad Khalifah
merupakan bukti autentisitas.
Seandainya apabila ada ayat berkurang
atau berlebih antar kalimat satu dengan yang lain, maka perkalian-perkalian
tersebut akan menjadi kacau.
2.5 Fungsi dan peran
Al-Qur'an
Al-Qur'an
adalah kitab yang autentisitasnya dijamin
dan dipelihara oleh Allah
seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya : “Kami yang menurunkan
Al-Qur'an dan Kami pula yang
memeliharanya”. Kitab suci Al-Qur'an memiliki fungsi dan peran dalam sejarah
perjalanan hidup umat manusia, baik dalam dimensi masa lampau sekarang maupun
di masa yang akan datang. Sebagai umat islam harus mempunyai komitmen terhadap
Al-Qur'an. Seperti yang di jelaskan Quraisy Syihab, antara lain :
Pertama,
mengimani Al-Qur'an ,yaitu meyakini bahwa Al-Qur'an adalah kalamulloh yang di
wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an mengandung kebenaran mutlak, yakni
kebenaran yang tidak memiliki cacat sedikitpun .
Kedua,
mempelajari Al-Qur'an .mempelajarinya berarti membuka pintu rahmat Allah.
Mempelajari Al-Qur'an adalah modal dasar dalam mengarungi kehidupan untuk
memperoleh kebahagiandan
keberuntunganmembaca dan memahaminya,juga akan menambah kualitas
keimanandan membentengi diri dari perbuatan jahat dan sia-sia.
Ketiga,
mengamalkan Al-Qur'an. Pengamalan Al-Qur'an adalah inti dari komitmen setiap
muslim, karena segala yang dikandungnya bukan hanyaditujukan untuk dipahami,
melainkan untuk membentuk mental dan jiwa.
Mengenai
fungsi dan peranannya dalam kehidupan manusia yang utama dan esensial adalah
sebagai berikut :
1.
Petujuk kepada umat manusia
kejalan yang benar dan agar manusia memperoleh kebahagiaan dalam
menjalani hidupnya. Setiap orang memiliki penilaian terhadap apa yang hendak
dicapainya. Al-Qur'an memberikan petunjuk kearah kebahagiaan yang hakiki, yaitu
kebahagiaan ssdunia maupun di akhirat
.kebahagian yang hendak dicapai bukanlah berdasarkan perkiraan manusia saja
melainkan kebahagiaan yang abadi.
2.
Keterangan-keterangan, yaitu memberikan keterangan,dalil-dalil,
penjelasan-penjelasan secara terperinci tentang batas-batas yang ditentukan
Allah, kewajiban yang harus dilaksanakan, keterangan mana yang halal dan haram
dan lain-lain. Al-Qur'an diturunkan Allah ke muka bumi untuk memberikan penjelasan
tentang segala sesuatu,sehingga manusia mempunyai pedoman dan arahan yang jelas
dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai makhluk Allah.
3.
Al-Qur'an sebagai kabar gembira dengan memberikan harapan- harapan masa
depan bagi orang yang beriman dan bertaqwa.
4.
Pemisah, yaitu garis pemisah antara yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan salah.
5.
Pengajaran dari Allah yaitu pengajaran yang dapat membimbing manusia
untuk mencari kebenaran.
6.
Obat penyakit hati, yaitu penawar bagi hati yang gundah, jiwa yang tidak
tentram, dan memberikan jiwayang kotor. Al-Qur'an penawar jiwa yang haus (syifa). Syifa
obat penawar atau penyembuh. Sasaran utamanya adalah hati, yaitu memberikan
penyembuhan terhadap segala penyakit hati yang membuat manusia menderita
penyakit rohaniyah.
7. Rahmat, yaitu karunia untuk manusia, yang akan
memberikan kenikmatan hidup jasmaniyah dan rohaniyah.[6]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1)
Untuk
mendalami ajaran-ajaran Islam kita harus merujuk kepada sumber-sumber ajarannya.
2)
Al-Qur'an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW secara mutawatir, dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir
surat An-Nass, yang di turunkan kepada hati rosululloh, Muhammad bin abdillah
melalui malaikat jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang
benar, agar Al-Qur'an menjadi hujjah(dalil) bagi Rosul, bahwa ia benar-benar
Rosulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka
dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah kepada Allah
dengan membacanya.
3)
Al-Qur'an di dalam
surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur'an terdapat isi kandungan yang terbagi menjadi
beberapa /.,Mhal pengertian dari
masing-masing kandungan, yaitu sebagai berikut ini : Tauhid, Hukum-hukum, Targhib dan tarhib atau tabsyir dan tandzir,
Petunjuk-petunjuk jalan kebahagiaan dan cara-cara mencapainya dunia dan
akhirat, Kisah dan sejarah umat-umat yang terdahulu, sebagai cermin teladan.
4) Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau
tidak percaya akan kebenarannya sejak 14 abad yang silam, agar mereka
menandinginya, dipersilahkan membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan.
Tetapi sejarah mencatatnya, bahwa tidak seorang pun yang mampu meniru atau menandinginya.
5) Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau
tidak percaya akan kebenarannya sejak 14 abad yang silam, agar mereka
menandinginya, dipersilahkan membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan.
Tetapi sejarah mencatatnya, bahwa tidak seorang pun yang mampu meniru atau
menandinginya.
6) Al-Qur'an yang ada sekarang benar-benar
terpelihara kemurniannya. Sebagai pembuktiannya, dalam QS.Al-Hijr ayat 9 Allah sendiri yang menyatakan jaminan atas
keaslian Al-Qur'an.
7) Fungsi dan peranannya
dalam kehidupan manusia yang utama dan esensial adalah sebagai berikut :Petujuk
kepada umat manusia, keterangan-keterangan,
Al-Qur'an sebagai kabar gembira, pemisah, pengajaran dari Allah, obat penyakit
hati, dan rahmat.
3.2 Rekomendasi
sebuah amal
jariyah apabila dapat mengamalkannya dengan baik. Harapan kami, sebagai sekolah
tinggi yang mempunyai visi menjadikan insan yang profesional dan berakhlaqul
karimah harus dapat menjadikan studi Islam sebagai pedoman untuk para mahasiswa
dalam mempelajarinya. Mengingat mempelajari metodologi studi Islam dapat
membantu para mahasiswa untuk menghadapi tantangan serta tuntutan zaman yang
semakin hari semakin canggih.
Kami yakin
bahwa tulisan kami ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan
kritik dari Studi Islam mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding dengan
mata kuliah lain, karena dalam Studi Islam, mahasiswa dapat belajar secara
mendalam tentang dasar beragama dan dapat menjadikan pegangan dalam hidupnya.
Juga sangat berguna bagi yang membutuhkannya sehingga nantinya akan menjadi pembaca
sangat kami harapkan demi penyempurnaan tulisan/tugas makalah ini.
[1]Syamsun
Ni’am Muniron, Ahidul asror. Studi Islam
Di Perguruan Tinggi, ( Jember: STAIN Jember Press, 2010 ), 52-53
[2]
Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, (Jakarta: UI Press, 1986), 33
[3]M.Hasbi Ash Shiddieqy,Sejarah Pengantar
Ilmu Al-Qur’an,(Jakarta:Bulan Bintang,1954),101
[4]
Jalaludin Rahmat, Islam Alternative: Ceramah-ceramah Di Kampus,(Bandung:
mizan, 1989) 179-180
[5]
Manna’ al-Qattan ,Mabahits fi ‘Ulum al-Quran, terj. Mudzakir As, (Jakarta
: Litera Antar Nusa, 1992), 140
[6]
Jalaludin Rahmat, Islam Alternative: Ceramah-ceramah Di Kampus,(Bandung:
mizan, 1989),181-182
Tidak ada komentar:
Posting Komentar