Senin, 27 Juli 2015

Pengertian Al-Qur’an



BAB I
                                                  PENDAHULUAN      

1.1    Latar Belakang 
Untuk mendalami ajaran-ajaran Islam kita harus merujuk kepada sumber-sumberajarannya. Dari sumber inilah kita dapat menggali semua ajaran Islam secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dasar penggunaan sumber ajaran Islam didasarkan pada ayat Al-Quran QS.An-Nisa’ (5): 59 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Ayat di atas memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dalam arti menaati semua ketentuan Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an, dan menaati Rasulullah dengan menjalankan semua yang berasal darinya yang kemudian terkumpul dalam Sunnah. Berikutnya kaum mukmin diperintahkan untuk taat kepada ulil amri (orang yang memiliki otoritas dalam hal kekuasaan dan keagamaan), dalam hal ini penguasa dan para ulama (ahlul halli wal aqdi), dengan mengikuti semua keputusan dan ketetapan yang mereka ambil melalui ijma’. Perintah mengembalikan sesuatu yang diperselisihkan hukumnya kepada Allah dan Rasulullah berarti perintah mengamalkan hukum yang ditemukan melalui qiyas. Kedua cara inilah yang merupakan metode pokok dalam melakukan ijtihad. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ayat Al-Quran di atas melegitimasi adanya tiga sumber hukum Islam, yakni Al-Quran, Sunnah, dan ijtihad.
Bab ini akan memberikan dasar kepada kita sebagai mahasiswa sehingga dapatmenjadikan Al-Quran dan hadis sebagai sumber ajaran agamanya. Di samping itudiharapkan mahasiswa juga dapat menjadikan ijtihad sebagai sumber ajaran Islam pelengkap di samping kedua sumber pokoknya. Tapi yang kami terangkan pada kesempatan kali ini hanya tentang sumber – sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Al-Qur’an?
2.      Apa saja yang terkandung dalam Al-Qur’an?
3.      Apa saja fungsi dan bukti–bukti ke Autentisitasan Al-Qur’an?
1.3    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang dibimbing oleh Dra.Hj.Mukni’ah,M.Pd.I, sehingga dengan penulisan makalah ini kami dapat pengetahuan yang lebih luas tentang Sumber-sumber ajaran islam (ALQUR’AN). Tujuan utama penguasaan sumber-sumber ajaran islam adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pengertian, isi kandungan dan fungsi yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di samping itu, bertujuan untuk memberikan bukti-bukti Autentisitas Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kehidupan kita.
1.4    Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
·         Dapat mengetahui tentang sumber-sumber ajaran islam dalam Al-Qur’an,
·         Mengetahui apa saja bukti-bukti keautentisitas Al-Qur’an,
·         Bisa lebih memahami islam dalam Al-Qur’an, dan
·         Bisa menjalankan semua perintah islam yang ada dalam Al-Qur’an.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Al-Quran
Secara etimologis, kata Al-Quran berasal dari bahasa Arab al-qur’an, yaitu isim mashdar dari fi’il (kata kerja), yang berarti bacaan. Sedang menurut istilah Al-Quran berarti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab sebagai hujjah (bukti) atas kerasulan Nabi Muhammad dan sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai media dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan membacanya (Khallaf, 1978: 23).
Al Qur’an adalah kitab suci agama islam, diterangkan oleh imam Jalaluddin As Suyuti :
القران كلام ا لله المنزل على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم للإعجاز باقصر سورة المتعبد بتلاوته
Definisi lain dikemukakan oleh al-Syaukani (dalam Amir Syarifuddin, 1997, I: 47), yaitu Al-Quran berarti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. tertulis dalam mushaf, dan dinukilkan secara mutawatir. Sementara itu, Ibnu Subki (dalam Amir Syarifuddin, 1997, I: 47) mendefinisikan Al-Quran sebagai lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. mengandung mu’jizat pada setiap suratnya, yang dinilai ibadah membacanya.
Menurut Manna’ Khalil al-Qattan, Al-qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan membacanya adalah ibadah. Pengertian demikian senada dengan yang di berikan Al-Zarqani. Menurut beliau Al-Qur'an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nass. Pengertian lebih lengkap dikemukakan oleh Abdul Wahhab Khallaf. Menurutnya Al-Qur'an adalah firman Allah yang di turunkan kepada hati rosululloh, Muhammad bin abdillah melalui malaikat jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang benar, agar Al-Qur'an menjadi hujjah(dalil) bagi Rosul, bahwa ia benar-benar Rosulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam satu mushaf, dimulai dari Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Naas, disampaikan secara mutawatir dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan serta terjaga dari perubahan dan pergantian.[1]
Dari beberapa definisi di atas dapat diidentifikasi unsur-unsur pokok yang menjelaskan hakikat Al-Quran, yaitu:
1)      Al-Quran itu merupakan kalam Allah yang berbentuk lafadz (sekaligus makna).Halini mengandung arti bahwa apa yang disampaikan Allah dalam bentuk makna saja dan dilafadzkan sendiri oleh Nabi tidak disebut Al-Quran, seperti hadis qudsi dan hadis qauli.
2)      Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini berarti bahwa wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Muhammad tidak disebut Al-Quran. Sebagai contoh adalah kitab Taurat yang turun kepada Nabi Musa, kitab Injil yang turun kepada Nabi Isa, dan kitab Zabur yang turun kepada Nabi Daud.
3)      Al-Quran menggunakan bahasa Arab. Ini berarti bahwa Al-Quran yang diterjemahkan ke dalam bahasa lain tidaklah disebut Al-Quran. Karena itu, tidak sah seseorang yang shalat membaca terjemahan Al-Quran.
4)      Al-Quran mengandung mu’jizat pada setiap ayat atau suratnya. Karena itu, terjemahan Al-Quran yang tidak mengandung daya mu’jizat bukanlah Al-Qur’an.
5)      Al-Quran tertulis dalam mushhaf. Ini berarti bahwa wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. tetapi tidak tertulis dalam mushaf tidak termasuk Al-Quran.
6)      Membaca Al-Quran bernilai ibadah. Ini berarti bahwa membaca Al-Quran termasuk salah satu ibadah yang memiliki nilai pahala tersendiri.
7)      Ayat-ayat Al-Quran dinukil secara mutawatir. Ini berarti bahwa semua ayat Al-Quran disampaikan kepada kita secara mutawatir, yaitu tidak diragukan keautentikannya. Karena itulah ayat-ayat yang syadz (diragukan keautentikannya) tidak termasuk Al-Quran.

2.2  Isi Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi manusia. Seluruh umat manusia sepakat bahwa islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammadadalah agama yang sempurna. Atas dasar ini kemudian ada sebagian pemikir islam yang berpendapat bahwa Al-Qur'an telah menjelaskan segala-galanya, tak ada satupun yang alpa darinya. Rasyid Ridlo pernah mengatakan bahwa Al-Qur'an mengandung semua ilmu yang ada di alamini.[2]Dengan kata lain,. Hal ini di dasarkan pada QS. Al-Maidah ayat 3:Al-Qur'an merupakan kitab suci yang didalamnya sudah dijelaskan sistem perekonomian, politik, sosial budaya,ilmu pengetahuan dan seterusnya, sehingga tidak ada suatupun yang terlupakan olehnya.

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Al-Qur'an di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur'an terdapat isi kandungan yang terbagi menjadi beberapa hal pengertian dari masing-masing kandungan, yaitu sebagai berikut ini :
1.      Tauhid,dan segala sumber ajaran aqidah.Ini merupakan ajaran yang                                                                                terpenting,sumber pokok perbedaan antara agama islam dengan lain.
2.      Hukum-hukum,segala peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesama manusia,bahkan hubungan dengan sesama makhluk. Hukum-hukum itu meliputi ibadah, mu’amalah, munakahat, jinayat dan sebagainya.
3.      Targhib dan tarhib atau tabsyir dan tandzir, maksudnya ajaran-ajaran yang menerangkan tentang janji Allah memberikan balasan pahala surga bagi orang-orang yang patuh taat kepada perintah-perintah-Nya dan ancaman siksa bagi orang-orang yang melanggar larangan-larangan-Nya,dan membangkang terhadap perintah-perintah-Nya dengan siksaan api neraka.
4.      Petunjuk-petunjuk jalan kebahagiaan dan cara-cara mencapainya dunia dan akhirat.
5.      Kisah dan sejarah umat-umat yang terdahulu,sebagai cermin teladan.[3]Seperti kisah para nabi dan rosul,kisah orang- orang dan umat-umat terdahulu, baik mengenai sebab-sebab kemajuan dan mundurnya, kebangkitan dan kehancurannya untuk dijadikan cerminan dan pelajaran dalam kehidupan manusia selanjutnya.

Disamping itu, isi kandungan Al-Qur'an banyak pula mengemukakan ramalan-ramalan ilmiah, suatu ramalan berabad-abad sebelum ditemukannya penelitian-penelitian yang menggunakan teleskop, sinar X, mikroskop, alat- alat elektronik dan lain-lain. Ramalan ilmiah tersebut misalnya :
·         Tentang  rahim ibu yang Tiga lapis ; endometrium, myometrium, dan peremetrium, disebut dalam  QS.Az-Zumar (39): 6.
·         Tentang grafitasi (gaya berat) yang ditemukan oleh Isaac Newton, diurai dalam QS.Ar-Rahman(55) : 7.
·         Tentang proses pertumbuhan dan kejadian manusia dalam rahim, dijelaskan dalam QS. Al-Mukminun (23) : 12 – 14.
·         Tentang geologi atau gerak rotasi dan revolusi planet bumi, dinyatakan dalam QS.An-Naml  (27) : 88.[4]

Artinya : “Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2.3  Pesan-pesan Al-Qur’an
Sebagai kitab suci,Al-qur’an merupakan mu’jizat yang terbesar,yang masih dapat kita jumpai,dibaca dan dipelajari sampai sekarang ini, bahkan ilaa yaumil qiyamah. Kebenaran Nabi Muhammad SAW. bahwa beliau itu benar-benar seorang Nabi,utusan Allah untuk sekalian umat manusia,hal ini dibuktikan dengan kebenaran Al-Qur’an.
Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau tidak percaya akan kebenarannya sejak 14 abad yang silam,agar mereka menandinginya,dipersilahkan membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan.Tetapi sejarah mencatatnya,bahwa tidak seorang pun yang mampu meniru atau menandinginya.

Difirmankan, surat Al-Baqarah ayat 23-24 :

Artinya : “Apabila kamu masih ragu-ragu terhadap Al-Qur’an yang kami turunkan kepada Muhammad,maka datangkanlah/buatlah suatu yang semisal dengannya.Panggillah sekutu-sekutumu/berhala-berhala selain Allah,kalau memang kamu itu orang yang benar.Bila kamu tidak  mampu meniru Al-Qur’an dan memang kamu benar-benar tidak akan mampu menandinginya,maka takutlah kamu kepada siksaan api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu disediakan bagi orang-orang yang ingkar kebenaran.”
2.4 Otentisitas  Al-Qur'an
Yang dimaksud otentisitas Al-Qur'an adalah bahwa Al-Qur'an yang ada sekarang benar-benar terpelihara kemurniannya. Sebagai pembuktiannya, dalam QS.Al-Hijr ayat 9 Allah sendiri yang menyatakan jaminan atas keaslian Al-Qur'an .
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Masa Turunnya
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu kurang lebih 23 tahun. Menurut beberapa riwayat, Rosululloh hidup di Mekkah selama 13 tahun, kemudian hijrah ke Madinah dan bermukim di Madinah hingga akhir hayatnya, yakni 10 tahun , Ibnu Abbas mengatakan, Rosululloh diangkat sebagai Nabi dan rosul dalam usia 40 tahun. Setelah itu beliau tinggal di Mekkah 13 tahun dan selama itu beliau menerima wahyu. Beliau wafat dalam usia 63 tahun.Dengan demikian masa turunnya wahyu seluruhnya adalah 23 tahun.Al-Qur'an pertama kali turun pada saat diangkatnya Muhammad sebagai Rosululloh dalam usia 40 tahun. Yang pertama diwahyukan  adalah QS. Al-‘alaq ayat 1-5. Pada saat itu Muhammad sedang berkhalwat (mengasingkan diri) di gua hiro pada malam 17 ramadhan 41 H atau bertepatan dengan tanggal 6 agustus 610 M. sedangkan ayat yang terakhir turun adalah QS. Al-Maidah ayat 3 sewaktu beliau sedang wukuf di Arafah, bertepatan dengan hari jum’at, 9 Dzulhijjah 63 H atau tanggal 7 juni 632 M.
Apabila kita menghitung permulaandan berakhirnya turunnya ayat-ayat, maka dapat diketahui bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang turun di Mekkah (makkiyah) memakan waktu 12  tahun, 5 bulan, 13 hari. Sedangkan ayat-ayat Al-Qur'an yang turun di Madinah (madaniyah) selama 9 tahun, 9 bulan, 9 hari. Jika dijumlahkan waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Keunikan redaksi Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad  sebagai bukti kebenaran  kerasulannya. Keseimbangan  komposisi redaksi Al-Qur'an telah ditata sedemikian rupa oleh Allah, sehingga di dalamnya terdapat muatan munasabah (keserasian) dalam berbagai bentuknya. Menurut Manna Khalil Al Qattan, keserasian yaitu keserasian  antara satu kalimat dengan yang lain  dalam satu ayat, antara satu ayat dengan ayat yang lain.[5]
Dalam konteks ini Mushtofa Mahmud mengutip pendapat Rasyad Khalifah mengemukakan bahwa Al-Qur'an sendiri memiliki bukti-bukti yang menjamin otentisitasnya. Huruf – huruf hijaiyyah pada permulaan beberapa  surat Al-Qur'an adalah salah satu jaminan  keautentikan Al-Qur'an sebagaimana diterima Rosululloh. Tidak berlebih atau pun kurang satu huruf dari kata-kata yang digunakan oleh Al-Qur'an. Kesemuanya habis dibagi 19 (b(i)smi All(a)h  al-r(a)hm(a)n al-r(a)him, yaitu ba’, sin, mim, alif, lam, lam,lam, ha’, alif, lam, ra’,kha’, mim, nun, alif, lam, ra’, kha’, ya’ dan mim, yang keseluruhannya berjumlah 19. Huruf ya’dan  sin masing-masing berulang 285 kali atau 15 x 19.
Selain itu masing-masing kata yang terdapat dalam bi ism Allah Rahman ar-Rahim, Yaitu habis di bagi 19. Kata ism berulang sebanyak 19 kali dalam Al-Qur'an ; Allah sebanyak  2698 kali (142x19); Ar-Rahman sebanyak 57 kali (3x19);dan Ar-Rahim sebanyak 114 kali (6x19).  Bilangan-bilangan tersebut ditemukan dari celah-celah (redaksi)Al-Qur'an, kata Rasyad  Khalifah merupakan bukti autentisitas. Seandainya  apabila ada ayat berkurang atau berlebih antar kalimat satu dengan yang lain, maka perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.

2.5 Fungsi dan peran Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab yang autentisitasnya dijamin dan dipelihara oleh Allah seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya : “Kami yang menurunkan Al-Qur'an dan Kami pula yang memeliharanya”. Kitab suci Al-Qur'an memiliki fungsi dan peran dalam sejarah perjalanan hidup umat manusia, baik dalam dimensi masa lampau sekarang maupun di masa yang akan datang. Sebagai umat islam harus mempunyai komitmen terhadap Al-Qur'an. Seperti yang di jelaskan Quraisy Syihab, antara lain :
Pertama, mengimani Al-Qur'an ,yaitu meyakini bahwa Al-Qur'an adalah kalamulloh yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an mengandung kebenaran mutlak, yakni kebenaran yang tidak memiliki cacat sedikitpun .
Kedua, mempelajari Al-Qur'an .mempelajarinya berarti membuka pintu rahmat Allah. Mempelajari Al-Qur'an adalah modal dasar dalam mengarungi kehidupan untuk memperoleh kebahagiandan  keberuntunganmembaca dan memahaminya,juga akan menambah kualitas keimanandan membentengi diri dari perbuatan jahat dan sia-sia.
Ketiga, mengamalkan Al-Qur'an. Pengamalan Al-Qur'an adalah inti dari komitmen setiap muslim, karena segala yang dikandungnya bukan hanyaditujukan untuk dipahami, melainkan untuk membentuk mental dan jiwa.

Mengenai fungsi dan peranannya dalam kehidupan manusia yang utama dan esensial adalah sebagai berikut :
1.      Petujuk kepada umat manusia  kejalan yang benar dan agar manusia memperoleh kebahagiaan dalam menjalani hidupnya. Setiap orang memiliki penilaian terhadap apa yang hendak dicapainya. Al-Qur'an memberikan petunjuk kearah kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan ssdunia maupun di akhirat .kebahagian yang hendak dicapai bukanlah berdasarkan perkiraan manusia saja melainkan kebahagiaan yang abadi.
2.      Keterangan-keterangan, yaitu memberikan keterangan,dalil-dalil, penjelasan-penjelasan secara terperinci tentang batas-batas yang ditentukan Allah, kewajiban yang harus dilaksanakan, keterangan mana yang halal dan haram dan lain-lain. Al-Qur'an diturunkan Allah ke muka bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu,sehingga manusia mempunyai pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai makhluk Allah.
3.      Al-Qur'an sebagai kabar gembira dengan memberikan harapan- harapan masa depan bagi orang yang beriman dan bertaqwa.
4.      Pemisah, yaitu garis pemisah antara yang hak dan yang  bathil, antara yang benar dan salah.
5.      Pengajaran dari Allah yaitu pengajaran yang dapat membimbing manusia untuk mencari kebenaran.
6.      Obat penyakit hati, yaitu penawar bagi hati yang gundah, jiwa yang tidak tentram, dan memberikan jiwayang kotor. Al-Qur'an  penawar jiwa yang haus (syifa). Syifa obat penawar atau penyembuh. Sasaran utamanya adalah hati, yaitu memberikan penyembuhan terhadap segala penyakit hati yang membuat manusia menderita penyakit rohaniyah.
7. Rahmat, yaitu karunia untuk manusia, yang akan memberikan kenikmatan hidup jasmaniyah dan rohaniyah.[6]
 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1)      Untuk mendalami ajaran-ajaran Islam kita harus merujuk kepada sumber-sumber ajarannya.
2)      Al-Qur'an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir, dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nass, yang di turunkan kepada hati rosululloh, Muhammad bin abdillah melalui malaikat jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang benar, agar Al-Qur'an menjadi hujjah(dalil) bagi Rosul, bahwa ia benar-benar Rosulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya.
3)      Al-Qur'an di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur'an terdapat isi kandungan yang terbagi menjadi beberapa  /.,Mhal pengertian dari masing-masing kandungan, yaitu sebagai berikut ini : Tauhid, Hukum-hukum, Targhib dan tarhib atau tabsyir dan tandzir, Petunjuk-petunjuk jalan kebahagiaan dan cara-cara mencapainya dunia dan akhirat, Kisah dan sejarah umat-umat yang terdahulu, sebagai cermin teladan.
4)      Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau tidak percaya akan kebenarannya sejak 14 abad yang silam, agar mereka menandinginya, dipersilahkan membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan. Tetapi sejarah mencatatnya, bahwa tidak seorang pun yang mampu meniru atau menandinginya.
5)      Al-Qur’an telah menyampaikan pesannya kepada siapa saja yang ragu-ragu atau tidak percaya akan kebenarannya sejak 14 abad yang silam, agar mereka menandinginya, dipersilahkan membuat ayat-ayat atau surat-surat tandingan. Tetapi sejarah mencatatnya, bahwa tidak seorang pun yang mampu meniru atau menandinginya.
6)      Al-Qur'an yang ada sekarang benar-benar terpelihara kemurniannya. Sebagai pembuktiannya, dalam QS.Al-Hijr ayat 9 Allah sendiri yang menyatakan jaminan atas keaslian Al-Qur'an.
7)      Fungsi dan peranannya dalam kehidupan manusia yang utama dan esensial adalah sebagai berikut :Petujuk kepada umat manusia, keterangan-keterangan, Al-Qur'an sebagai kabar gembira, pemisah, pengajaran dari Allah, obat penyakit hati, dan rahmat.

3.2 Rekomendasi
            sebuah amal jariyah apabila dapat mengamalkannya dengan baik. Harapan kami, sebagai sekolah tinggi yang mempunyai visi menjadikan insan yang profesional dan berakhlaqul karimah harus dapat menjadikan studi Islam sebagai pedoman untuk para mahasiswa dalam mempelajarinya. Mengingat mempelajari metodologi studi Islam dapat membantu para mahasiswa untuk menghadapi tantangan serta tuntutan zaman yang semakin hari semakin canggih.
Kami yakin bahwa tulisan kami ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari Studi Islam mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding dengan mata kuliah lain, karena dalam Studi Islam, mahasiswa dapat belajar secara mendalam tentang dasar beragama dan dapat menjadikan pegangan dalam hidupnya. Juga sangat berguna bagi yang membutuhkannya sehingga nantinya akan menjadi pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan tulisan/tugas makalah ini.








                                                                                                                     


[1]Syamsun Ni’am Muniron, Ahidul asror. Studi Islam  Di Perguruan Tinggi, ( Jember: STAIN Jember Press, 2010 ), 52-53
[2] Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, (Jakarta: UI Press, 1986), 33
[3]M.Hasbi Ash Shiddieqy,Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur’an,(Jakarta:Bulan Bintang,1954),101
[4] Jalaludin Rahmat, Islam Alternative: Ceramah-ceramah Di Kampus,(Bandung: mizan, 1989) 179-180
[5] Manna’ al-Qattan ,Mabahits fi ‘Ulum al-Quran, terj. Mudzakir As, (Jakarta : Litera Antar Nusa, 1992), 140
[6] Jalaludin Rahmat, Islam Alternative: Ceramah-ceramah Di Kampus,(Bandung: mizan, 1989),181-182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar